Eksistensi Kepala Sekolah Dalam Kegiatan Hizbul Wathan Untuk Membentuk Siswa Yang Bertanggung Jawab

Authors

  • Mariyadi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
  • Sya’roni UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
  • Hilmi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

DOI:

https://doi.org/10.61104/ihsan.v2i2.300

Abstract

Pendidikan merupakan suatu upaya dalam mencerdaskan generasi bangsa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan eksistensi kepala sekolah dalam kegiatan hizbul wathan untuk membentuk siswa yang bertanggung jawab. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi, teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  (1) Kegiatan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi berjalan dengan lancar dan tertib. Tentunya dengan pantauan dan bimbingan dari para pembina yang berpengalaman sebagai anggota Hizbul Wathan. (2) Kepala Sekolah tentunya berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan dan menanmkan rasa tanggung jawab di hati siswa-siswi SMP Ahmad Dahlan. Dalam hal ini Kepala Sekolah mempersiapkan beberapa langkah dan upaya agar tercapainya wujud rasa tanggung jawab tersebut. Yaitu; (a) Persiapan Program Kerja (b) Persiapan Pembina (c) Persiapan Pelaksanaan (d) Evaluasi Hasil Kegiatan (3) Setiap siswa yang aktif dalam kegiatan Hizbul Wathan memiliki efek yang sangat signifikan karen beberapa event sekolah maupun event extra sekolah yang selalu diutus rata-rata adalah siswa-siswi yang aktif dalam kegiatan Hizbul Wathan. Kegiatan Hizbul Wathan disamping memberikan nilai-nilai keterampilan bagi siswa juga memberikan pelajaran penting yang wajib tertanam didalam hati dan sanubari setiap siswa yaitu Rasa Tanggung Jawab. (4) Dalam setiap kegiatan yang dituntut untuk mewujudkan suatu nilai-nilai positif pasti mengalami beberapa faktor yang menjadi hambatan. Dalam kegiatan Hizbul Watahan ini ada beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam mewujudkan siswa yang bertanggung jawab, yaitu; (a) Siswa yang jarang aktif dalam kegiatan latihan (b) Kegiatan Sekolah yang sering dadakan (c) Rasa senioritas yang tertanam dalam hati.

References

Al Quran, Departemen Agama RI, QS. Huud : 112

Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan, Bahan Pelatihan Jaya Melati II (Yogyakarta: Kwartir Pusat Gerakan Hizbul Wathan, 2014), 19

Bali, M. M. I. El. (2017). Model Interaksi Sosial Dalam Mengelaborasi Keterampilan Sosial. 04(02).

Fadhilah, N., & Mukhlis, A. M. A. (2021). Hubungan Lingkungan Keluarga, Interaksi Teman Sebaya Dan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan, 22(1), 16–34

Hayun Hanifa, “Internalisasi Kepemimpinan Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler Hizbul Wathan di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo,” (skripsi, STAIN Ponorogo, 2016), 40.

https://hizbulwathan.or.id/undang-undang-pandu-hizbul-wathan-terbaru/, Rabu, 01 Mei 2024 Pkl 15.08 WIB

https://hizbulwathan.or.id/ramanda-uun-menyampaikan-8-syarat-menjadi-pandu-hizbul-wathan-dalam-orientasi-di-universitas-muhammadiyah-tapanuli-selatan-sumatera-utara/, Rabu 01 Mei 2024 Pkl 16.52 WIB

https://hizbulwathan.or.id/wp-content/uploads/2024/01/Pedoman-Organisasi-Hizbul-Wathan.pdf, Rabu 01 Mei 2024, Pkl 15.41 WIB

https://hizbulwathan.or.id/wp-content/uploads/2024/01/Pedoman-Organisasi-Hizbul-Wathan.pdf, Rabu 01 Mei 2024, Pkl 15. 45 WIB

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter konsep dan implementasi (Bandung: Alabeta, 2012), hlm. 21

Janji Pandu Hizbul Wathan: (“Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi Nabi Muhammad adalah utusan Allah”. Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh: Satu, setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah, Undang-Undang, dan Tanah Air. Dua, menolong siapa saja semampu saya, Ketiga, setia menepati Undang-Undang Pandu HW. Undang-Undang Pandu Hizbul Wathan: Satu, Pandu Hizbul Wathan itu selamanya dapat dipercaya. Dua, setiawan. Tiga, siap menolong dan wajib berjasa. Empat, suka perdamaian dan persaudaraan. Lima, mengerti adat, sopan santun dan perwira. Enam, menyayangi kepada semua makhluk. Tujuh, melaksanakan perintah tanpa membantah. Delapan, sabar dan pemaaf. Sembilan, teliti dan hemat. Sepuluh, suci hati, pikiran, perkataan dan perbuatan

Mamat Supriatna, Pendidikan Karakter Melalui Ekstrakurikuler (Bandung : UPI, 2010), 87

Muhammad Dzikron, Keterampilan Kepanduan Hizbul Wathan (Klaten: Hizbul Wathan Scouting Movement Of Indonesia, 2011), 16.

Muchlas Samani dan Hariyano, Konsep dan Model Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), H. 41-42

Pebriana, P. H. (2017). Analisis Penggunaan Gadget terhadap Kemampuan Interaksi Sosial pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 1.

Sutarna, Nana. (2019) Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar Dalam Perspektif Islam. STKIP Muhammadiyah Kuningan. Jurnal Pendidikan

Tutuk Ningsih, Implementasi Pendidikan Karakter, (Purwokerto: STAIN PRESS, 2015), H. 83

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan aplikasinya Dalam Lembaga Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2011), 183

Downloads

Published

2024-07-19

How to Cite

Mariyadi, Sya’roni, & Hilmi. (2024). Eksistensi Kepala Sekolah Dalam Kegiatan Hizbul Wathan Untuk Membentuk Siswa Yang Bertanggung Jawab. IHSAN : Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 236–260. https://doi.org/10.61104/ihsan.v2i2.300

Issue

Section

Articles