Integrasi Sains dan Agama dalam Perspektif Islam Klasik, Ian G. Barbour dan Seyyed Hosain Nasr
DOI:
https://doi.org/10.61104/ihsan.v3i4.2256Keywords:
Sains, Agama, Pemikiran Islam, Ian G. Barbour, Seyyed Hossein NasrAbstract
Hubungan antara sains dan agama sejak dahulu menjadi tema sentral dalam perjalanan intelektual umat manusia, yang mengalami dinamika mulai dari konflik hingga integrasi. Dalam konteks Islam, keduanya bukan entitas yang saling bertentangan, melainkan saling melengkapi dalam membentuk fondasi ilmu dan peradaban. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis historisitas hubungan sains dan agama melalui pendekatan sintesis terhadap pemikiran para tokoh Islam klasik seperti Al-Kindi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibnu Rushd, dan Al-Farabi, serta pemikiran modern Ian G. Barbour dan Seyyed Hossein Nasr. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan analisis deskriptif yang mengkaji karya-karya primer dan sekunder secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi intelektual Islam sejak masa klasik telah mengintegrasikan rasionalitas ilmiah dengan nilai-nilai wahyu, sementara Barbour menawarkan kerangka tipologis yang menekankan pentingnya dialog dan integrasi, dan Nasr mengusulkan rekonstruksi epistemologis melalui pengembalian sains ke akar spiritual dan etisnya. Temuan ini menegaskan bahwa integrasi sains dan agama bukan hanya mungkin, tetapi juga penting sebagai fondasi etika dan solusi multidimensional dalam menghadapi tantangan moral, sosial, dan ekologis di era modern
References
Achmad, M. (2021). Integrasi sains dan agama: Peluang dan tantangan bagi Universitas Islam Indonesia. ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab, 2(1), 50–68.
Al-Attas, S. M. N. (2018). Islam and the philosophy of science. Kuala Lumpur: ISTAC.
Arief, M. I. (2022). Kebenaran absolut versus kebenaran ilmiah: Perjumpaan titik temu agama dan sains dalam perspektif Ian Barbour. Religion: Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya, 1(2), 1–15.
Arrazet, H. (2022). Pandangan Islam terhadap peran filsafat dalam pembentukan ilmu dan etika menurut pemikiran Al-Ghazali. Jurnal Filsafat Islam, 7(2).
Barbour, I. G. (1990). Religion in an age of science. San Francisco: Harper San Francisco.
Barbour, I. G. (2002). When science meets religion: Enemies, strangers, or partners? San Francisco: HarperOne.
Barbour, I. G. (2002). Juru bicara Tuhan: Antara sains dan agama. Bandung: Mizan.
Gutas, D. (2018). Greek thought, Arabic culture: The Graeco-Arabic translation movement. New York: Routledge.
Handayani, D. (2022). Integrasi agama dan sains menurut Ian G. Barbour. Jurnal Tsamaratul Fikri, 16(1), 1–10.
Haught, J. F. (2017). Science and faith: A new introduction. New York: Paulist Press.
Ismail, H. T., Irawan, I., & Priatna, T. (2024). Hubungan antara agama dan sains. Jurnal Budi Pekerti Agama Islam, 2(4), 206–213.
Keller, C. (2022). On the mystery: Discerning divinity in process. Minneapolis: Fortress Press.
Khasyi’in, N., dkk. (2023). Pengembangan kajian politik tokoh klasik Al-Farabi. Jentera Hukum Borneo, 6(2).
LeDrew, S. (2020). Science, belief and society: International perspectives on religion, non-religion and the public understanding of science. Bristol: University of Bristol Press.
Lubis, L., Mawaddah, M., Waruwu, A. R., & Budianti, Y. (2024). Warisan ilmiah kuno dan pendidikan Islam: Sebuah kajian literasi dalam sejarah pendidikan Islam. EDU-RILIGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam dan Keagamaan, 8(2), 172–184. https://doi.org/10.47006/er.v8i2.20304
Melani, F., Natsir, N. F., & Haryanti, E. (2021). Sumbangan pemikiran Ian G. Barbour mengenai relasi sains dan agama terhadap Islamisasi sains. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 4(7), 673–688. http://jiip.stkipyapisdompu.ac.id
Miftahul, A., Irawan, W., Haris, A., Amrullah, A. M. K., & Puspita, D. M. A. (2024). Konflik, dialog, dan integrasi: Sebuah eksplorasi filosofis tentang hubungan sains dan agama. Santhet: Jurnal Sejarah Pendidikan dan Humaniora, 8(2), 2533–2540. https://doi.org/10.36526/santhet.v8i2.4713
Nasr, S. H. (1978). An introduction to Islamic cosmological doctrines. London: Thames and Hudson.
Nasr, S. H. (1989). Knowledge and the sacred. Albany: State University of New York Press.
Nasr, S. H. (2010). Science and civilization in Islam. Cambridge: Harvard University Press.
Nasr, S. H. (2010). In search of the sacred: A conversation with Seyyed Hossein Nasr on his life and thought. Santa Barbara, CA: ABC-CLIO.
Plantinga, A. (2016). Where the conflict really lies: Science, religion, and naturalism. Oxford: Oxford University Press.
Polkinghorne, J. (2019). Science and the Trinity: The Christian encounter with reality. New Haven: Yale University Press.
Putri, Y., & Nurhuda, A. (2023). Filsafat pemikiran pendidikan Islam lintas zaman. Surabaya: Sonpedia Publishing.
Shohibul Ulum, A. R. (2022). Al-Farabi: Sang filsuf Muslim pendiri Neoplatonisme. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.
Subagiya, B. (2022). Ilmuwan Muslim polimatik di abad pertengahan. Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 11(1).
White, L. (2020). Religion and ecology: Developing a planetary ethic. New York: Routledge.
Waston. (2014). Hubungan sains dan agama: Refleksi filosofis atas pemikiran Ian G. Barbour. Profetika: Jurnal Studi Islam, 15(1), 76–89.
Yaqin, A. (2016). Integrasi ilmu agama dan sains: Kajian atas pemikiran Al-Ghazālī. Islamuna: Jurnal Studi Islam, 3(1), 37–55.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Arini Alfa Auneva Tsuroyyya Enha, Rahma Mutiara As’syifa, Rofiqotuzzahro, Muhammad Faizal Amri, Arditya Prayogi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.