Kepatuhan Beragama dan Interaksi Sosial Dalam Masyarakat Islam

Authors

  • Dinda setyani UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Siti Masyithoh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.61104/ihsan.v2i2.159

Abstract

Masalah isolasi sosial di kalangan individu religius sering kali dipicu oleh fanatisme agama dan sikap individualisme yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk menyoroti pentingnya moderasi beragama sebagai pendekatan yang mengakomodasi ibadah ritual dan interaksi sosial secara seimbang. Dengan menggunakan pendekatan studi pustaka, penelitian ini menganalisis fenomena isolasi sosial dan peran masjid dalam memperkuat interaksi sosial dalam masyarakat Islam. Tinjauan literatur dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi dari berbagai sumber yang relevan, termasuk jurnal ilmiah, buku teks, dan publikasi lainnya. Data dikumpulkan melalui pencarian kata kunci dan seleksi literatur yang sesuai dengan kriteria penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa moderasi beragama dapat membantu individu untuk menjalankan ibadah secara proporsional dan tetap menjalin hubungan sosial yang sehat. Masjid, sebagai pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan pendidikan memainkan peran penting dalam memfasilitasi interaksi sosial dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam masyarakat. Kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaah, dakwah, dan peringatan hari besar Islam, serta kegiatan sosial seperti kerja bakti, zakat, dan buka puasa bersama, semuanya berkontribusi pada pembentukan hubungan sosial yang kuat dan harmonis di antara jamaah. Dengan demikian, penelitian ini mendorong umat Islam untuk tidak hanya fokus pada ritual keagamaan, namun juga memprioritaskan interaksi dan kolaborasi dengan sesama. Islam menegaskan bahwa agama tidak terpisah dari interaksi sosial yang sehat dan saling mendukung serta moderasi beragama adalah kunci untuk mencapai keseimbangan.

References

Adawiah, R. (2020, september Selasa). Islam Dan Moderasi. Dipetik Desember 5, 2022, dari UIN Antarsari Banjarmasin

Dep. Agama RI. (1983/1984). Al-Qur’an dan tafsirnya. Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur'an.

Hayati, U. (2017). NILAI-NILAI DAKWAH; AKTIVITAS IBADAH DAN PERILAKU SOSIAL . INJECT: Interdisciplinary Journal of Communication, 175-192.

Istianah. (2016). SHILATURRAHIM SEBAGAI UPAYA MENYAMBUNGKAN TALI YANG TERPUTUS. Riwayah: Jurnal Studi Hadis, 199-210.

Karim, A. (2015). DIMENSI SOSIAL DAN SPIRITUAL IBADAH ZAKAT. Jurnal Zakat dan Wakaf, 2-22.

Khikmawati, N. (2020). Pemberdayaan Berbasis Religi: Melihat Fungsi Masjid Sebagai Ruang Religi, Edukasi dan Kultural di Masjid Darusa’adah, Kota Bandung. IMEJ: Islamic Management and Empowerment Journal, 203-224.

Mawardi. (2019). MANAJEMEN LEMBAGA KEAGAMAAN. Banda Aceh: PT. BAMBU KUNING UTAMA.

Muhazzab Alief Faizal, A. A. (2023). Peran Masjid Sebagai Tempat Kegiatan Sosial Ekonomi Masyarakat. Maro; Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis, 123-134.

Munawaroh, B. Z. (2020). PERAN MAJELIS TAKLIM DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEAGAMAAN MASYARAKAT. Jurnal Penelitian, 369-392.

Rusydi. (2018). SIFAT INDIVIDUALISTIS MENURUT AL-QUR’AN. Jurnal Ulunnuha, 95-103.

Saifuddin, L. H. (2019). Moderasi Beragama. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

Zain, A. (2019). DAKWAH DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN DAN AL-HADITS. JURNAL AT-TAUJIH BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM, 40-53.

Zulkarnain. (2020). Pengaruh Fanatisme Keagamaan terhadap Perilaku Sosial. Kontekstualita, 25-38.

Downloads

Published

2024-07-01

How to Cite

Dinda setyani, & Masyithoh, S. (2024). Kepatuhan Beragama dan Interaksi Sosial Dalam Masyarakat Islam. IHSAN : Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 60–69. https://doi.org/10.61104/ihsan.v2i2.159

Issue

Section

Articles