Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Psiko Religi Untuk Penanggulangan Kenakalan Remaja di Era Digital
DOI:
https://doi.org/10.61104/ihsan.v3i4.1671Keywords:
Psiko Religi, Implementasi, Kenakalan Remaja, Era DigitalAbstract
Kenakalan remaja merupakan fenomena sosial yang semakin kompleks di era digital karena tingginya akses internet dan kurang stabilnya kontrol diri pada usia transisi, sehingga remaja rentan terhadap perilaku menyimpang baik dalam bentuk cyberbullying, kecanduan media sosial, maupun keterlibatan dalam tindak kriminal berbasis teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pendidikan agama Islam berbasis psiko-religi dalam membentuk karakter religius remaja sebagai upaya preventif dan kuratif terhadap kenakalan di era modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis studi pustaka dengan pendekatan deskriptif-analitik untuk menelaah literatur yang relevan dari penelitian terdahulu dan teori pendidikan agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai psikologis dan religius dalam pendidikan agama Islam mampu memperkuat identitas moral, meningkatkan kontrol diri, serta mengurangi kecenderungan perilaku menyimpang di kalangan remaja. Implikasi penelitian ini menegaskan bahwa pendidikan agama Islam yang terarah dapat menjadi instrumen strategis bagi sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam mencetak generasi yang religius, berkarakter, dan adaptif terhadap tantangan era digital.
References
Ainun, F. P., Zahro, F. F., Mawarni, H. S., Fauzah, N. N., Sakinah, L., Rasiana, R., Rehnaningtyas, R., & Siburian, R. M. (2024a). Dari tren hingga transformasi: Dinamika kenakalan remaja di era digital dan implikasinya terhadap masyarakat di Kota Cilegon. JERUMI: Journal of Education Religion Humanities and Multidisciplinary, 2(1), 379–387. https://doi.org/10.57235/jerumi.v2i1.1984
Ainun, F. P., Zahro, F. F., Mawarni, H. S., Fauzah, N. N., Sakinah, L., Rasiana, R., Rehnaningtyas, & Siburian, R. M. (2024b). Dari tren hingga transformasi: Dinamika kenakalan remaja di era digital dan implikasinya terhadap masyarakat di Kota Cilegon. JERUMI: Journal of Education Religion Humanities and Multidisciplinary, 2(1), 379–387.
Assad, M. J., & Goddard, A. R. (2010). Stakeholder salience and accounting practices in Tanzanian NGOs. International Journal of Public Sector Management, 23(3), 276–299. https://doi.org/10.1108/09513551011032482
Bashori, M. F., & Meiyanto, I. S. (2019). Peran job insecurity terhadap stres kerja dengan moderator religiusitas. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 3(1). https://doi.org/10.22146/gamajop.42396
Budiman, A., Majid, A., Syam, I., & Efendi, S. (2021). Gambaran kualitas tidur dan fungsi kognitif pada pasien PPOK di BBKPM Makassar. Jurnal Kesehatan, 14(1), 29. https://doi.org/10.24252/kesehatan.v14i1.14140
Chairul Anwar, C. (2014). Hakikat manusia dalam pendidikan. Buku.
Fajarini, U. (2019). Patologi sosial dan dampaknya terhadap remaja. Jurnal Harkat: Media Komunikasi Gender, 15(1), 1–9. https://doi.org/10.15408/harkat.v15i1.13444
Hadi, S. (2014). Metodologi research. Universitas Gadjah Mada.
Holder, M. D., Coleman, B., & Wallace, J. M. (2010). Spirituality, religiousness, and mental health of Canadian youth. Journal of Happiness Studies, 11(2), 131–150. https://doi.org/10.1007/s10902-008-9126-4
Irawan, C. B. (2024). Pengaruh tingkat religiusitas terhadap kenakalan remaja pada siswa kelas VIII SMP Negeri 104 Jakarta [Skripsi].
Kartono, K. (2011). Patologi II: Kenakalan remaja. Rajagrafindo Persada.
King, P. E., & Boyatzis, C. J. (2015). Religious and spiritual development in childhood and adolescence. In M. E. Lamb (Ed.), Handbook of child psychology and developmental science (pp. 1–50). Wiley. https://doi.org/10.1002/9781118963418.childpsy316
Koenig, H. G. (2018). Religion and mental health: Research and clinical applications. Academic Press.
Margono, S. (2010). Metodologi penelitian pendidikan: Komponen MKDK. Rineka Cipta.
Narbuko, C., & Achmadi, A. (2017). Metodologi penelitian. Bumi Aksara.
Prayitno, E. (2022). Implementasi nilai-nilai karakter Islami dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 2 Muara Beliti Musi Rawas. Al-Bahtsu, 7(1).
Shalahuddin, I., Yamin, A., & Sumarna, U. (2021). Hubungan tingkat religiusitas terhadap intensitas kenakalan remaja anak sekolah di SMK YBKP3 Garut. Jurnal Kesehatan, 14(1). https://doi.org/10.24252/kesehatan.v14i1.16504
Soeparno, K., & Sandra, L. (2019). Social psychology: The passion of psychology. Buletin Psikologi, 19(1).
Stark, R., & Glock, C. Y. (2023). American piety: The nature of religious commitment. Routledge. https://doi.org/10.4324/9781003286464
Sudarsono. (1991). Kenakalan remaja: Prevensi, rehabilitasi, dan resosialisasi. Rineka Cipta.
Surakhmad, W. (1989). Pengantar penelitian ilmiah: Dasar, metode, dan teknik. Tarsito.
Trijaka. (2021). Pendidikan karakter Pancasila untuk mengatasi kenakalan pada anak usia sekolah. Jurnal Pancasila, 2(2).
Trinurmi, S. (2015). Hakekat dan tujuan hidup manusia dan hubungannya dengan tujuan pendidikan Islam. Al-Irsyad Al-Nafs: Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam, 2(1).
Twenge, J. M., & Farley, E. (2021). Not all screen time is created equal: Associations with mental health vary by activity and gender. Psychiatry Research, 295, 113598. https://doi.org/10.1016/j.psychres.2020.113598
Umari, K., Muhibah, S., & Wibowo, B. Y. (2023). Religiusitas dan hubungannya dengan kenakalan remaja. Jurnal Ilmiah Bening: Belajar Bimbingan dan Konseling, 7(1), 75. https://doi.org/10.36709/bening.v7i1.28977
Zuhairini. (2004). Metodologi pembelajaran pendidikan agama Islam. UIN Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Haris Adnan Alwi, Siti Roudhotul Jannah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.