Perspektif Hukum Islam Tentang Kawin Lari di Desa Kungkai, Kecamatan Bangko
Studi Kasus Dampak Sosial
DOI:
https://doi.org/10.61104/alz.v3i5.2458Keywords:
Hukum Islam, Kawin Lari, Wali Nikah, Dampak Sosial, Desa KungkaiAbstract
Kawin lari di Desa Kungkai, Kecamatan Bangko, merupakan fenomena sosial yang bertentangan dengan prinsip hukum Islam yang mensyaratkan keberadaan wali, saksi, serta ijab kabul yang sah. Penelitian ini bertujuan menganalisis perspektif hukum Islam terhadap praktik kawin lari serta mengkaji dampak sosial yang ditimbulkannya dalam kehidupan masyarakat setempat. Menggunakan pendekatan kualitatif lapangan, data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap tokoh agama, tokoh adat, aparat desa, serta masyarakat yang terlibat. Temuan penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab utama kawin lari adalah tidak adanya restu orang tua, pergaulan bebas, kehamilan di luar nikah, serta tingginya biaya pernikahan. Dalam perspektif hukum Islam, khususnya mazhab Syafi’iyah, pernikahan tanpa wali tidak sah, sementara mazhab Hanafiyah memberikan kelonggaran terbatas bagi perempuan dewasa dan berakal untuk menikah tanpa wali. Secara sosial, praktik ini memicu konflik keluarga, stigma sosial, tekanan psikologis, ketidakstabilan rumah tangga, serta gangguan terhadap harmoni masyarakat. Penelitian ini menegaskan pentingnya penguatan edukasi hukum Islam, peran tokoh agama, serta pendampingan masyarakat untuk mencegah terulangnya praktik kawin lari dan memastikan pelaksanaan pernikahan sesuai dengan syariat
References
Al-Asqalani, H. I. (n.d.). Bulughul Maram. Surabaya: Darul ‘Ilmi.
Al-Ghazali. (2002). Ihya’ Ulumuddin. Beirut: Dar al-Fikr.
Al-Hasyimy, M. A. (1997). Jati diri wanita muslim. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Al-Jaziri, A. (2003). Kitab al-Fiqh ‘ala al-Mazahib al-Arba’ah. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Al-Maraghi, A. M. (1993). Tafsir al-Maraghi. Beirut: Dar al-Fikr.
Al-Nawawi. (2005). Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Al-Qardhawi, Y. (2004). Fiqh pernikahan dan perceraian dalam Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Al-Zuhaili, W. (1985). Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu. Damaskus: Dar al-Fikr.
Amiruddin, & Asikin, Z. (2016). Pengantar metode penelitian hukum. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Amin, A. (2009). Etika sosial dalam Islam. Jakarta: Gema Insani Press.
Anshori, A. G. (2011). Hukum perkawinan Islam di Indonesia. Yogyakarta: UII Press.
Departemen Agama RI. (2007). Al-Qur’an dan terjemahannya. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an.
Effendi, M. (2010). Hukum Islam: Suatu pengantar. Bandung: Pustaka Setia.
Husein, M. (2014). Hukum keluarga Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Ibn Qayyim al-Jauziyyah. (2003). Zad al-Ma’ad fi Hadyi Khayr al-‘Ibad. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Ismail, M. I. (2018). Sosiologi hukum Islam. Yogyakarta: Deepublish.
Jamil, M. (2016). Hukum Islam dan dinamika sosial masyarakat. Jakarta: Kencana.
Khairunnisa. (2017). Dampak praktik kawin lari terhadap kehidupan keluarga pada masyarakat Kecamatan Kutapanjang Kabupaten Gayo Lues (Skripsi). Banda Aceh: UIN Ar-Raniry.
Madjid, N. (2000). Islam doktrin dan peradaban. Jakarta: Paramadina.
Manan, A. (2006). Aneka masalah hukum perdata Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana.
Moleong, L. J. (2017). Metodologi penelitian kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mufid, A. (2012). Hukum perkawinan Islam di Indonesia antara fiqh munakahat dan UUD perkawinan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Mughniyah, M. J. (1999). Fiqh lima mazhab. Jakarta: Lentera.
Nasution, H. (2001). Islam ditinjau dari berbagai aspeknya. Jakarta: UI Press.
Nata, A. (2012). Pendidikan Islam dan tantangan modernitas. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Nuruddin, A., & Taringan, A. A. (2012). Hukum perdata Islam di Indonesia: Studi kritis perkembangan hukum Islam dari fiqh, UUD No. 1/1974 sampai KHI (Cet. 4). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Qardhawi, Y. (1998). Fiqh prioritas dalam pandangan Islam. Jakarta: Gema Insani Press.
Rasyid, S. (2008). Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Rofiq, A. (2013). Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Sabiq, S. (2005). Fiqh Sunnah. Beirut: Dar al-Fikr.
Shihab, M. Q. (2002). Wawasan Al-Qur’an: Tafsir maudhu’i atas pelbagai persoalan umat. Bandung: Mizan.
Sulaiman, A. (2015). Etika pernikahan dalam Islam. Jakarta: Amzah.
Suryabrata, S. (2013). Metodologi penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Syahrani, R. (2010). Rangkuman intisari ilmu hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Syarifuddin, A. (2006). Hukum perkawinan Islam di Indonesia antara fiqh munakahat dan UUD perkawinan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. (1974). Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1. Jakarta: Sekretariat Negara.
Wahyudi, S. (2018). Hukum keluarga Islam: Konsep dan praktik. Yogyakarta: Deepublish.
Yusuf, M. (2019). Hukum Islam dan masyarakat kontemporer. Bandung: Alfabeta.
Zainuddin, A. (2015). Sosiologi hukum Islam dan perubahan sosial. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Hasbi Umar, Husin Bafadhal, Nurhafazah Nurhafazah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.









This work is licensed under a