Implementasi Kaidah Fikih dalam Menentukan Hukum Penggunaan Hair Extension di Era Modern

Authors

  • Naela Ni’matu Ajrina UIN Sunan Ampel Surabaya
  • Imron Mustofa UIN Sunan Ampel Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.61104/alz.v3i5.2335

Keywords:

Hukum Islam, Kaidah Fikih, Hair Extension, Maqāṣid al-Syarī‘ah

Abstract

Penelitian ini membahas bagaimana kaidah-kaidah fikih diterapkan untuk menentukan hukum penggunaan hair extension (sambung rambut) dalam konteks kehidupan modern. Tujuan utamanya adalah memahami cara prinsip-prinsip fiqh klasik dapat disesuaikan dengan praktik kecantikan masa kini, baik yang menggunakan rambut asli manusia maupun bahan sintetis. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif-kualitatif dengan metode studi pustaka (library research), yaitu dengan menelaah berbagai sumber primer seperti kitab fiqh, hadis Nabi, dan fatwa ulama kontemporer. Fokus kajian diarahkan pada tiga kaidah fiqh utama, yakni al-umūr bi maqāṣidihā (segala perbuatan tergantung pada niatnya), al-ḍarūrāt tubīḥ al-maḥẓūrāt (kondisi darurat dapat membolehkan yang terlarang), dan lā ḍarar wa lā dirār (tidak boleh menimbulkan bahaya). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan hair extension diperbolehkan apabila dilakukan untuk tujuan medis atau untuk menutupi aib yang mengganggu kepercayaan diri, karena hal tersebut termasuk dalam kategori darurat dan mengandung unsur kemaslahatan. Sebaliknya, penggunaan hair extension semata-mata untuk memperindah diri, menipu pandangan orang lain, atau mengubah ciptaan Allah tanpa alasan yang dibenarkan, tetap dinilai terlarang. Dengan demikian, hukum Islam mengenai hair extension bersifat fleksibel dan perlu dipahami secara kontekstual dengan memperhatikan niat pengguna, bahan yang digunakan, serta dampak terhadap kesehatan dan sosial

References

Al-Zarkashī. (1985). Al-Manṡūr Fī al-Qawā‘id al-Fiqhiyyah. Beirut: Dār al-Kutub al-‘Ilmiyyah.

American Salon Staff. (2024). Social Media Driving Global Demand for Hair Extensions. https://www.americansalon.com/extensions/social-media-driving-global-demand-hair-extensions

Blanco, B. E., Santos, T. G., Araújo, A. C. R., Veloso-Soares, T. H., Lopes, O. C. A., Vasconcelos, E. H. S., Vale, G. T., Bernardes, N. B., Faria, C. B. P., & Lelis, B. D. B. (2022). Benefits vs. harms of using Mega Hair. International Journal of Advanced Engineering Research and Science, 9(11), 493–508. https://doi.org/10.22161/ijaers.910.54

Dwi Nanik Yuliana, & Rifqi Awati Zahara. (2021). Jual Beli Rambut Sebagai Hair Extension Perspektif Hukum Islam Di Alicia Salon Kota Kediri. Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences, 2(2), 159–168. https://doi.org/10.33367/ijhass.v2i2.1936

Ifa Nurhayati, A., Maghfiroh, F. K. A. R., Thalla, G. A., & Sakti, E. P. (2025). Peran Gaya Rambut dalam Mencegah atau Memperburuk Masalah Rambut Seperti Ketombe dan Rambut Rontok. An-Najat, 3(2), 428–434. https://doi.org/10.59841/an-najat.v3i2.2752

Ilham Tohari, & Moh. Anas Kholish. (n.d.). Maqasid Syariah Sebagai Pijakan Konseptual Dalam Pembaruan Hukum Keluarga Islam Indonesia. Arena Hukum, 13(2), 314–328. https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2020.01302.7

Imam Abi Husain Muslim bin Al-Hajjaj. (2008). Shahih Muslim (Vol. 5). Lebanon: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.

Jatim Nu Online. (2024). Menyambung Rambut Palsu Untuk Terapi, Bagaimana Hukumnya? https://jatim.nu.or.id/keislaman/menyambung-rambut-palsu-untuk-terapi-bagaimana-hukumnya-MQR66

Juliansyahzen, M. I. (2022). Rekonstruksi Nalar Hukum Islam Kontemporer Muhammad Shahrur Dan Kontekstualisasinya. Al-Mawarid Jurnal Syariah dan Hukum (JSYH), 4(1), 57–74. https://doi.org/10.20885/mawarid.vol4.iss1.art4

Majelis Ulama Indonesia. (2012). Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 23 Tahun 2012 Tentang Menyemir Rambut.

Majelis Ulama Indonesia. (2020a). Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Bedah Plastik.

Majelis Ulama Indonesia. (2020b). Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 41 Tahun 2020 Tentang Filler Untuk Kecantikan Dan Perawatan Wajah.

Mbussuh Nzeng, L. F., Nguefack-Tsague, G., Kotto, R., Tounouga, D. N., Sigha, O. B., Nkoro, G. A., Nida, M., & Kouotou, E. A. (2023). Hair Care and Epidemiological-Clinical Profile of Traction Alopecia Among Women in Hair Salons in Yaoundé, Cameroon. Skin Health and Disease, 3(1), ski2.158. https://doi.org/10.1002/ski2.158

Moelong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moh Adib Bisri. (1997). Terjemah Al Faraidul Bahiyyah. Rembang: Menara Kudus.

Nashih Nashrullah. (2013). Inilah Hukum Menyambung Rambut. https://khazanah.republika.co.id/berita/mgwf89/inilah-hukum-menyambung-rambut

Riris Arista, & Abdul Wahab A. Khalil. (2021). Jual Beli Rambut Untuk Wig Dan Hair Extensions Ditinjau Dari Sosiologi Hukum Islam (Studi Kasus Pada Salon Kecantikandi Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri). Qawãnïn Journal of Economic Syaria Law, 5(2), 165–180. https://doi.org/10.30762/qawanin.v5i2.3471

Worldwide Hair Extension Service Market Research Report 2025, Forecast to 2031. (2025). https://pmarketresearch.com/worldwide-hair-extension-service-market-research-2024-by-type-application-participants-and-countries-forecast-to-2030

Zaki, M. (2022). Fikih, Ushul Fikih dan Qawaid Al-Fiqhiyyah dalam Lintasan Sejarah. NUR EL-ISLAM: Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan, 9(2), 1–16. https://doi.org/10.51311/nuris.v9i2.521

Downloads

Published

2025-11-04

How to Cite

Naela Ni’matu Ajrina, & Imron Mustofa. (2025). Implementasi Kaidah Fikih dalam Menentukan Hukum Penggunaan Hair Extension di Era Modern. Al-Zayn : Jurnal Ilmu Sosial & Hukum, 3(5), 7053–7062. https://doi.org/10.61104/alz.v3i5.2335

Issue

Section

Articles