Social Entreneurship dalam Pemberdayaan Ekonomi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun
DOI:
https://doi.org/10.61104/alz.v3i5.2291Keywords:
Social entrepreneurship, Pemberdayaan Ekonomi, Lembaga PemasyarakatanAbstract
Permasalahan ekonomi menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi narapidana selama menjalani masa pidana, baik secara individu maupun terhadap keluarga yang ditinggalkan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pelaksanaan social entrepreneurship dalam pemberdayaan ekonomi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun serta mengidentifikasi hambatan yang dihadapi dalam implementasinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan social entrepreneurship di Lapas I Madiun memberikan dampak positif bagi pemberdayaan ekonomi narapidana melalui pemberian premi, pelatihan keterampilan kerja, dan jaringan kerja yang dapat dimanfaatkan pasca pembebasan. Kegiatan tersebut juga membawa dampak sosial berupa perubahan pola perilaku, mindset dan menumbuhkan semangat narapidana. Namun demikian, hambatan masih ditemui seperti kurangnya kesadaran narapidana jangka panjang, kurangnya ketersediaan SDM petugas, maintenance alat yang sulit dan kurangnya sarana prasana yang tersedia. Pelaksanaan kegiatan kerja berbasis social entrepreneurship di Lapas Kelas 1 Madiun telah berjalan dengan baik, namun evaluasi dan perbaikan terkait kendala yang dihadapi harus segera diatasi untuk memaksimalkan output yang dihasilkan
References
Abdullah, R. H., Hukum, F., & Mada, U. G. (2015). Urgensi penggolongan narapidana dalam. 9(1), 49–60.
Arif, M., & Ritonga, R. (2024). Implikasi Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 6 Tahun 2013 terhadap kedisiplinan warga binaan (studi praktik hutang-piutang antar warga binaan pada Lapas Kelas IIB Kualasimpang). 7(2), 261–274.
Arinda, F., & Rizkillah, R. (2023). Pengaruh tekanan ekonomi dan dukungan sosial terhadap ketahanan keluarga narapidana. 10(April), 1–13.
Bornstein, D. (2007). How to change the world: Social entrepreneurs and the power of new ideas.
Bornstein, D., & Davis, S. (2010). Social entrepreneurship: What everyone needs to know.
Certo, S. T., & Miller, T. (2008). Social entrepreneurship: Key issues and concepts. Business Horizons, 51(4), 267–271. https://doi.org/10.1016/j.bushor.2008.02.009
Darwis, R. S., Saffana, S. R., Miranti, Y., & Yuandina, S. (2022). Kewirausahaan sosial dalam pemberdayaan masyarakat. 4(2), 135–147.
Deanisa, P., Anggrainy, L. M., Febriyanti, M., & Ludiana, T. (2024). Peranan lembaga pemasyarakatan dan partisipasi masyarakat dalam membantu proses reintegrasi sosial narapidana. Nusantara Journal, 2023, 1–15.
Dees, J. G. (1998). The meaning of “social entrepreneurship.”
Dees, J. G., & Smith, A. (2008). Philanthropy and enterprise: Harnessing the power of business and social entrepreneurship for development. Innovations, 3(2), 119–132.
Diatmika, I. P. G., & Rahayu, S. (2022). Model pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal dan peran pemerintah.
DitjenPAS. (2025). Sistem Database Pemasyarakatan Publik. Ditjenpas.Go.Id. https://sdppublik.ditjenpas.go.id/dwh
Gasela, Y., Sujadmi, & Febriani, L. (2021). Pemberdayaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pangkalpinang. 1, 654–661.
Hidayah, M. N., & Cahyani, R. R. (2024). Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dengan social entrepreneurship. 13(2), 86–94.
Hidayah, R., Suryandari, D., Suryarini, T., & Rohmah, F. T. (2022). Social entrepreneurship sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. 2(5), 537–545.
Lestari, A. S., Fernandes, H., Butar, B., & Juaini, M. (2021). Pengaruh pelatihan dan motivasi berwirausaha terhadap minat dan potensi narapidana di lembaga pemasyarakatan. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan, 5(2), 440–452. https://doi.org/10.29408/jpek.v5i2.4697
Lestari, N., Pasha, P. A., Oktapianti, M., & Oktariani, N. (2021). Teori pembangunan ekonomi. 2(2), 113–128.
Muhammad, M. M. (2020). Social entrepreneurship mewujudkan kesejahteraan masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip. 2, 68–78.
Narayan, D. (2002). Empowerment and poverty reduction: A sourcebook.
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. (1999).
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan. (1999).
Permana, A. F. (2021). Konseptualisasi strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 1(1), 13–27.
Perdani, D., & Puspita, Y. (2021). Pelaksanaan pembinaan narapidana residivis di lembaga pemasyarakatan. Volksgeist, 4(1), 85–99. https://doi.org/10.24090/volksgeist.v4i1.4352
Rusli, M., Pendidikan, D., & Timur, L. (2014). Merancang penelitian kualitatif dasar/deskriptif dan studi kasus. 1, 1–13.
Safrin, F. M. (2021). Pemenuhan hak asasi manusia dalam program pembinaan kemandirian narapidana perempuan di era normal baru. 4(2), 285–304.
Sitompul, Y. F. (2024). Collaborative governance dalam pembinaan kemandirian mebel di Lapas Kelas IIA Binjai. 4(1), 3181–3190.
Sobarna, A. (2003). Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin perkotaan. XIX(3), 316–329.
Somantri, G. R. (2005). Memahami metode kualitatif. Makara Human Behavior Studies in Asia, 9(2), 57–65.
Sugiyono. (2023). Metode penelitian kualitatif.
Suyono, H. (2023). Social entrepreneurship.
Undang-Undang No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. (2022).
Yuyun Nurfalah, S. S. (2016). Apa itu kewirausahaan sosial?
Zannara, D. I., Muhammad, A., & Tando, C. E. (2022). Mekanisme pemberian upah dalam lingkup pemasyarakatan. 4, 3367–3371.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Randy Agung Prasetya, Iman Santoso
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a 