Evaluasi Program Sarana Asimilasi Dan Edukasi Untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan
DOI:
https://doi.org/10.61104/alz.v3i5.2264Keywords:
Ketahanan Pangan, Evaluasi CIPP, FAO, Asimilasi dan EdukasiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) dalam mendukung ketahanan pangan di Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan. Penelitian menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) serta konsep ketahanan pangan dari FAO sebagai tolok ukur. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lapas Karang Intan telah mampu menghasilkan pangan secara mandiri untuk memenuhi konsumsi harian warga binaan. Namun, kemampuan untuk melakukan penyimpanan pangan dalam jumlah besar sebagai cadangan jangka panjang masih belum tercapai. Berdasarkan empat pilar ketahanan pangan FAO (ketersediaan, akses, pemanfaatan, dan stabilitas), ketahanan pangan di Lapas Karang Intan sudah berjalan tetapi belum maksimal. Diperlukan peningkatan pada aspek kesinambungan produksi, fasilitas penyimpanan, serta strategi pengelolaan jangka panjang untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan
References
Arikunto, S., & Jabar, C. S. A. (2018). Evaluasi program pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Badan Ketahanan Pangan. (2020). Indeks ketahanan pangan Indonesia. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Basuki, R. W., & Suhesti, N. T. (2021). Statistik objek daya tarik wisata. Badan Pusat Statistik Nasional.
Budiarto, E. (2019). Pembinaan narapidana melalui program kerja di lembaga pemasyarakatan. Jurnal Hukum & Pembangunan, 49(2), 231–248.
Ditjen PAS. (2025). Data warehouse registrasi pemasyarakatan.
FAO. (2009). Declaration of the World Summit on Food Security. Rome: FAO.
Handayani, N., & Puspitasari, D. (2020). Program pembinaan narapidana berbasis life skill. Jurnal Pemasyarakatan, 4(2), 45–60.
Kementerian Pertanian RI. (2021). Strategi nasional ketahanan pangan. Jakarta: Kementan.
Kurniawan, R., & Putri, A. (2021). Pelatihan keterampilan narapidana sebagai upaya pencegahan kriminalitas berulang. Jurnal Kriminologi Indonesia, 17(1), 45–59.
Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nugroho, H. (2020). Pembinaan kemandirian narapidana melalui program pertanian. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 9(2), 145–156.
Prakoso, A. (2022). Implementasi program asimilasi dan edukasi di lapas sebagai upaya reintegrasi sosial. Jurnal Pemasyarakatan Indonesia, 6(2), 101–115.
Sari, D. A., & Prasetyo, A. (2021). Evaluasi program kemandirian narapidana melalui kegiatan pertanian di lapas. Jurnal Pemasyarakatan Indonesia, 5(1), 33–45.
Stufflebeam, D. L., & Shinkfield, A. J. (2007). Evaluation theory, models, and applications. Jossey-Bass.
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sulistyowati, R. (2021). Reintegrasi sosial melalui pembinaan kemandirian di lembaga pemasyarakatan. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 10(1), 77–89.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.
United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). (2017). Handbook on prisoners with special needs. Vienna: UNODC.
Wibowo, T. (2020). Implementasi sarana asimilasi dan edukasi dalam meningkatkan kemandirian warga binaan. Jurnal Penelitian Hukum, 17(3), 201–215.
World Food Programme (WFP). (2020). State of food security and nutrition in the world. Rome: FAO/WFP.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Juniar Vivis Nurul P, Ade Cici Rohayati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.









This work is licensed under a