Gambaran Guilty Feeling Pada Narapidana Kasus Pencabulan Anak Guna Efektivitas Pembinaan Kepribadian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Wonogiri

Authors

  • Destian Hastinozwestin Program Studi Bimbingan Kemasyarakatan, Politeknik Pengayoman Indonesia
  • Umar Anwar Program Studi Bimbingan Kemasyarakatan, Politeknik Pengayoman Indonesia
  • Ali Muhammad Program Studi Bimbingan Kemasyarakatan, Politeknik Pengayoman Indonesia
  • Budi Priyatmono Program Studi Bimbingan Kemasyarakatan, Politeknik Pengayoman Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.61104/alz.v3i4.2185

Keywords:

Guilty Feeling, Narapidana, Pencabulan Anak, Pembinaan Kepribadian

Abstract

Perasaan bersalah merupakan aspek psikologis yang berperan penting dalam proses pembinaan narapidana karena berkaitan dengan kesadaran moral, refleksi diri, dan motivasi untuk berubah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dinamika guilty feeling pada narapidana kasus pencabulan anak serta menganalisis pengaruhnya terhadap efektivitas pembinaan kepribadian di Lapas Kelas IIB Wonogiri. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus terhadap empat narapidana sebagai informan utama dan petugas lapas sebagai sumber pendukung. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi langsung terhadap aktivitas pembinaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guilty feeling yang dikelola secara adaptif mampu meningkatkan kesadaran moral, partisipasi dalam kegiatan keagamaan, dan komitmen perubahan diri, sedangkan guilty feeling yang maladaptif menimbulkan keputusasaan, penarikan diri, dan resistensi terhadap program pembinaan. Implikasi penelitian ini menegaskan pentingnya intervensi psikologis dan pendekatan spiritual yang empatik agar perasaan bersalah dapat diarahkan menjadi energi positif untuk rehabilitasi dan reintegrasi sosial narapidana secara berkelanjutan

References

Adinda, Y., Wulandari, & Saefudin, Y. (2024). Dampak Psikologis dan Sosial pada Korban Kekerasan Seksual: Perspektif Viktimologi. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, 7(1), 296–302.

Afdhaliyah, N., Ismansyah, & Sabri, F. (2019). Perlindungan Hukum terhadap Anak sebagai Korban Pencabulan. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 21(1), 112.

Alifah, A. M., Prihartanti, N., & Rosyidi, I. (2015). Dinamika Psikologis Narapidana Anak Pelaku Pembunuhan: Studi Kasus di Lapas Anak Kutoarjo. Jurnal Indigenous, 13(2), 9–18.

Amalia, R. R. (2017). Rasa Bersalah (Guilty Feeling) pada Siswi Sekolah Religi Tingkat Menengah Atas yang Melakukan Perilaku Seksual Pranikah. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(4), 451–461. https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v5i4.4461

Ardiani, A., & Yuliani, S. (2023). Implementasi Strategi Dinas PPKB dan P3A Kabupaten Wonogiri dalam Pencegahan dan Perlindungan Korban Kekerasan Seksual Anak. Jurnal Mahasiswa Wacana Publik, 3, 297–311. https://jurnal.uns.ac.id/wacanapublik/article/view/76265

Ayuningtyas, E., Rodliyah, & Parman, L. (2019). Konsep Pencabulan Verbal dan Non Verbal dalam Hukum Pidana. Education and Development, 7(3), 242–249. https://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/1261

Hairina, Y., & Komalasari, S. (2017). Kondisi Psikologis Narapidana Narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II Karang Intan, Martapura, Kalimantan Selatan. Studia Insania, 5(1), 94. https://doi.org/10.18592/jsi.v5i1.1353

Harun, R. (2015). Analisis Yuridis tentang Tindak Pidana Pencabulan Anak. Lex Crimen, 4(4), 48–54.

Hayani, N. (2019). Peran Rasa Malu dan Rasa Bersalah terhadap Pengajaran Moral Anak. Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling, 7(1), 63–77. http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/alirsyad/article/view/6669

Hilman, D. P., & Indrawati, E. S. (2017). Pengalaman Menjadi Narapidana Remaja di Lapas Klas I Semarang. Empati, 6(3), 189–203.

Ilham, A. R. (2020). Sejarah dan Perkembangan Konsep Kepenjaraan. Jurnal Kajian, Penelitian & Pengembangan Pendidikan Sejarah, 5(1), 5. http://journal.ummat.ac.id/index.php/historis

Illy, R. J., Tiwa, T. M., & Sengkey, M. M. (2023). Studi Kasus Perasaan Bersalah (Guilty Feelings) Pelaku Penyalahgunaan Narkoba di LPKA Tomohon. Psikopedia, 3(2), 113–116. https://doi.org/10.53682/pj.v3i2.5655

Juita, S. (2018). Peran serta Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Kekerasan terhadap Anak dari Perspektif Hukum Pidana. Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora, 3(1), 355–362. https://doi.org/10.32696/jp2sh.v3i1.99

Kaloeti, D. V. S., La Kahija, Y. F., & Salma, S. (2019). Bagaimana Warga Binaan dengan Kasus Pencabulan Anak Memaknai Vonisnya? Jurnal Psikologi, 18(2), 163. https://doi.org/10.14710/jp.18.2.163-176

Maghfirah, W. Y., & Fadhila, M. M. (2021). Guilty Feeling Narapidana Kategori Residivis: Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banjarmasin. Jurnal Al Husna, 2(3), 259–280. https://doi.org/10.18592/jah.v2vi3i.4502

Nasution, R., Rahmadi, M. A., Nasution, H., Mawar, L., Dewi, I. S., & Sari, M. (2024). Hubungan antara Perasaan Bersalah dan Keberhasilan Pengobatan Lupus. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Niman, S., Budi Arianto, A., Shinta Parulian, T., & Saputra, A. H. (2024). Masturbasi dan Guilty Feeling pada Remaja. Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda, 10(1), 35–41. https://doi.org/10.52943/jikeperawatan.v10i1.1338

Ningtyas, E. S., Gani, A. Y. A., & Sukanto. (2013). Pelaksanaan Program Pembinaan Narapidana pada Lembaga Pemasyarakatan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia (Studi pada Lapas Klas IA Lowokwaru Kota Malang). Jurnal Administrasi Publik, 1(6), 1266–1275.

Norau, S., & Sanaba, B. (2022). Efektivitas Pembinaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Sanana. Jurnal Hukum dan Ekonomi, 8(1), 45–61.

Nuruddin, M. I. F., Firmansyah, A. D., Kusnaini, S., Maulidia, A., Dinda, N., Dewi, T. R. K., & Suryani. (2020). Perasaan Bersalah pada Mantan Pengguna Narkoba. Indonesian Psychological Research, 2(2), 75–80. https://doi.org/10.29080/ipr.v2i2.365

Nyoman Erisanti, D. A., & Kristianingsih, S. A. (2024). Moral Disengagement pada Warga Binaan Pria Dewasa Awal Kasus Pencabulan Anak di Rutan Klas IIB Boyolali. Action Research Literate, 8(3), 362–372. https://doi.org/10.46799/arl.v8i3.270

Oley, E. Y. S., Tiwa, T. M., & Kaumbur, G. E. (2023). Guilty Feeling Suami Istri yang Menikah Usia Remaja di Kabupaten Minahasa Utara. Psikopedia, 4(2). https://doi.org/10.53682/pj.v4i2.7306

Prisdawati, R., & Zuhdy, M. (2021). Penerapan Sanksi Pidana terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pencabulan. Indonesian Journal of Criminal Law and Criminology, 1(3), 170–176. https://doi.org/10.18196/ijclc.v1i3.9609

Ramdhani, N. (2016). Emosi Moral dan Empati pada Pelaku Perundungan Siber. Jurnal Psikologi, 43(1), 66. https://doi.org/10.22146/jpsi.12955

Sutra, B. M. (2020). Peran Kunjungan Keluarga terhadap Kondisi Psikologis Narapidana di Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(8), 481. https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v5i8.942

Tri Septiana, F. A., Sofatillah, S., Auliati, R. N., & Agustin, D. P. (2023). Perasaan Bersalah (Guilty Feeling) pada Mantan Penyalahguna Narkoba di Pusat Rehabilitasi Narkoba YPRN Ar-Rahman. Proceeding Conference on Psychology and Behavioral Sciences, 2(1), 109–114. https://doi.org/10.61994/cpbs.v2i1.51

Utami, R. R., & Asih, M. K. (2017). Konsep Diri dan Rasa Bersalah pada Anak Didik Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas IIA Kutoarjo. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 18(1), 123. https://doi.org/10.26623/jdsb.v18i1.563

Vinet, L., & Zhedanov, A. (2011). A “Missing” Family of Classical Orthogonal Polynomials. Journal of Physics A: Mathematical and Theoretical, 44(8), 1–14. https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201

Zahra, N. A., Hukum, P. S., Hukum, F., & Lampung, U. B. (2025). Perlindungan Hukum dan Upaya Pencegahan Pencabulan Anak di Indonesia, 2(1).

tentang Pemasyarakatan.

Downloads

Published

2025-10-05

How to Cite

Destian Hastinozwestin, Umar Anwar, Ali Muhammad, & Budi Priyatmono. (2025). Gambaran Guilty Feeling Pada Narapidana Kasus Pencabulan Anak Guna Efektivitas Pembinaan Kepribadian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Wonogiri. Al-Zayn : Jurnal Ilmu Sosial & Hukum, 3(4), 5675–5684. https://doi.org/10.61104/alz.v3i4.2185

Issue

Section

Articles