Peran Konseling Koreksional dalam Pengembangan Empati Klien Dewasa Muda
Studi Kasus di Balai Pemasyarakatan Kelas II Jayapura
DOI:
https://doi.org/10.61104/alz.v3i4.2164Keywords:
Konseling Koreksional, Empati, Dewasa MudaAbstract
Meningkatnya jumlah kasus kriminal di Jayapura dengan 11.834 kasus pada 2020–2022 menunjukkan lemahnya kesadaran hukum dan empati klien dewasa muda di Balai Pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran konseling koreksional dalam mengembangkan empati pada klien dewasa muda di Jayapura. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap enam informan yang terdiri dari klien, Pembimbing Kemasyarakatan, dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling di Bapas Jayapura berhasil mendorong klien yang semula apatis dan egosentris untuk mengembangkan empati, kesadaran moral, serta tanggung jawab sosial melalui pendekatan humanistik dan Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Konseling yang menekankan interaksi personal tanpa menghakimi membangun relasi terapeutik yang aman sehingga klien lebih terbuka, reflektif, dan responsif secara emosional. Perubahan ini tampak pada sikap, pola pikir, dan perilaku sosial mereka, yang kemudian mempermudah diterimanya kembali dalam aktivitas komunitas.
References
Ainsworth, P., & Erez, E. (2006). International Journal of Offender Therapy and Comparative Criminology.
Ahmadi, A. (n.d.). Psikologi sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Arnett, J. (2004). Emerging adulthood: The winding road from the late teens through the twenties. Oxford University Press.
Barnett, G. D., & Mann, R. E. (2013). Cognition, empathy, and sexual offending. Trauma, Violence, & Abuse, 14(1), 22–33. https://doi.org/10.1177/1524838012463972
Beck, A. T. (1976). Cognitive therapy and the emotional disorders. International Universities Press.
Biddle, B. J. (1979). Role theory: Expectations, identities, and behaviors. Academic Press.
Bonta, J. (2007). Risk-needs-responsivity model for offender assessment and rehabilitation. Public Safety Canada.
Burks, H. M., & Steffler, J. R. (2011). Theories of counseling and psychotherapy. Prentice Hall.
Corey, G. (2013). Theory and practice of counseling and psychotherapy. Brooks/Cole.
Davis, M. H. (1996). Empathy: A social psychological approach. Westview Press.
Daulay, N. (2019). Peran psikolog dan konselor. Al-Mursyid, 1(1), 1–10.
Diswantika, N., & Yustiana, Y. R. (2022). Model bimbingan dan konseling bermain cognitive-behavior play therapy untuk mengembangkan empati mahasiswa. Jurnal Mahasiswa BK An-Nur, 8(1), 40–56.
Dwilianto, R., Matondang, A. U., & Yarni, L. (2024). Perkembangan masa dewasa awal. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, 7(3), 8816–8827.
Eisenberg, N. (1983). Empathy and prosocial behavior. Psychological Bulletin, 94(1), 100–131. https://doi.org/10.1037/0033-2909.94.1.100
Goleman, D. (1995). Emotional intelligence: Why it can matter more than IQ. Bantam Books.
Gunarsa, S. D. (1992). Konseling dan psikoterapi. PT. Gunung Mulia.
Hanser, R. D. (2014). Introduction to corrections. Sage.
Hill, W. F. (2021). Theories of learning: Tiga teoretisi koneksionisme dan tentang teori pembelajaran menurut Guthrie. Nusamedia.
Hoffman, M. L. (2000). Empathy and moral development: Implications for caring and justice. Cambridge University Press.
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan. Erlangga.
Insani, F. D. (2019). Teori belajar humanistik Abraham Maslow dan Carl Rogers serta implikasinya dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. As-Salam: Jurnal Studi Hukum Islam & Pendidikan, 8(2), 209–230. https://doi.org/10.51226/assalam.v8i2.140
Jolliffe, D., & Farrington, D. P. (2007). A systematic review of the relationship between empathy and offending. Aggression and Violent Behavior, 12(5), 411–427. https://doi.org/10.1016/j.avb.2006.03.002
Maruna, S., & Mann, R. E. (2019). Reconciling “desistance” and “what works.” Advances in Criminological Theory, 25, 11–37. https://doi.org/10.4324/9780429469057-2
McGrath, R. (2024). Peran empati dalam pencegahan kekerasan. Jurnal Psikologi Sosial, 12(1), 45–60.
Mudrikah, S., Suherman, U., & Yustiana, Y. R. (2024). Peran bimbingan dan konseling dalam pengembangan karir di universitas untuk mempersiapkan generasi emas 2045. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 7(3), 3374–3382.
Natawidjaja, R. (2008). Proses bimbingan dan konseling. Rineka Cipta.
Pink, D. H. (2006). A whole new mind: Why right-brainers will rule the future. Riverhead Books.
Prayitno, & Amti, E. (2004). Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Rineka Cipta.
Rahayu, G., Mudjiran, & Karneli, Y. (2023). Konseling individual dengan pendekatan person-centered therapy untuk meningkatkan identitas diri. Jurnal Bimbingan Konseling, 10(2), 123–135.
Rahmawati, A. W. M. (n.d.). Peran pekerja sosial koreksional dalam rehabilitasi dan reintegrasi sosial anak berhadapan dengan hukum di LKSA Bengkel Jiwa Kabupaten Jember. Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial, 4, 1–17. https://doi.org/10.33007/inf.v6i2.2200
Santoso, A. (2023). Perkembangan psikososial remaja dan dewasa muda. Jurnal Psikologi Perkembangan, 9(2), 87–96.
Siregar, S. W. (2019). Konsep dasar konseling kelompok. Sustainability (Switzerland), 11(1), 1–14.
Sykes, G. (1957). The society of captives: A study of a maximum security prison. Princeton University Press.
Thompson, R., Randolph, S., & Handerson, P. (2010). Counseling and mental health. McGraw-Hill.
Van Langen, M. A. M., Wissink, I. B., Van Vugt, E. S., & Stams, G. J. J. M. (2021). The relation between empathy and offending: A meta-analysis. Aggression and Violent Behavior, 58, 101606. https://doi.org/10.1016/j.avb.2021.101606
Ward, T., & Fortune, C. A. (2016). The good lives model: Aligning risk reduction with promoting offenders’ personal goals. European Journal of Probation, 8(1), 3–16. https://doi.org/10.1177/2066220316639282
Ward, T., & Heffernan, R. (2017). The role of values in forensic and correctional rehabilitation. Aggression and Violent Behavior, 37, 42–51. https://doi.org/10.1016/j.avb.2017.09.002
Yunita, D. (2021). The importance of empathy techniques in the individual counseling process. Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi, dan Kesehatan (J-P3K), 5(2), 78–92.
Zehr, H. (2002). The little book of restorative justice. Good Books.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Yuprilia Rama Ria Enumbi, Muhammad Ali Equatora

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.