FPIC dan Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat di Dunia Global Perspektif Hukum Internasional dan Praktik Negara

Authors

  • Ida Bagus Bujangga Pidada Kastu Suardana Universitas Pendidikan Nasional
  • Dewa Krisna Prasada Universitas Pendidikan Nasional
  • I Nyoman Budiana Universitas Pendidikan Nasional
  • Putu Eva Ditayani Antari Universitas Pendidikan Nasional

DOI:

https://doi.org/10.61104/alz.v3i6.2147

Keywords:

FPIC, Hak Ulayat, Masyarakat Hukum Adat, Hukum Internasional

Abstract

Penelitian ini menganalisis implementasi Free, Prior, and Informed Consent (FPIC) serta perlindungan hak ulayat masyarakat hukum adat dari perspektif hukum internasional dan praktik di berbagai negara. Masyarakat adat di seluruh dunia menghadapi tantangan besar dalam memperoleh pengakuan atas hak mereka di tengah arus globalisasi dan eksploitasi sumber daya alam. Prinsip FPIC dan hak ulayat telah diakui dalam hukum internasional, khususnya melalui United Nations Declaration on the Rights of Indigenous Peoples (UNDRIP) dan Konvensi ILO No. 169, yang menekankan partisipasi aktif dan penentuan nasib sendiri masyarakat adat dalam keputusan terkait tanah, wilayah, dan sumber daya mereka. Meskipun kerangka hukum internasional cukup kuat, implementasi di tingkat nasional masih jauh dari ideal. Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif dengan studi literatur, analisis peraturan, dan telaah praktik negara yang dianalisis secara kualitatif. Temuan menunjukkan adanya kesenjangan antara standar internasional dan praktik di lapangan, di mana FPIC kerap direduksi menjadi konsultasi formal tanpa substansi. Ambiguitas mengenai hak veto memperburuk efektivitas prinsip ini. Di Indonesia, pengakuan konstitusional terhadap masyarakat adat belum sepenuhnya diikuti dengan legislasi dan kelembagaan yang memadai, sehingga menimbulkan konflik tanah dan marginalisasi. Penelitian ini menyimpulkan perlunya penguatan FPIC melalui interpretasi yang jelas, legislasi nasional yang selaras dengan standar internasional, penyederhanaan formalisasi hak ulayat, serta peningkatan kapasitas kelembagaan untuk menjamin keadilan dan keberlanjutan masyarakat adat

References

Alviani, F. M., & Huda, M. I. (2024). Traditional communities in Indonesia (law, identity, and recognition). Legal Ethics, 27(1), 84–87. https://doi.org/10.1080/1460728x.2024.2399917

Aryal, A., & Tripathi, Y. (2023). Black-Letter Methodology in Qualitative Research: Theoretical Perspectives and Applications. A Bi-Annual South Asian Journal of Research & Innovation, 10(2), 1–8. https://doi.org/10.3126/jori.v10i2.71818

Bertalan, M. (2021). What is Free, Prior and Informed Consent (FPIC)? https://doi.org/10.19121/2021.Report.45032

Bose, P. (2023). Equitable land-use policy? Indigenous peoples’ resistance to mining-induced deforestation. Land Use Policy, 129(August 2022), 106648. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2023.106648

Filer, C., Mahanty, S., & Potter, L. (2020). The FPIC principle meets land struggles in Cambodia, Indonesia and Papua New Guinea. Land, 9(3). https://doi.org/10.3390/land9030067

Fuentes, A. (2023). Jurisprudential Developments and Adjudication of Indigenous Peoples’ Rights Culturally Sensitive Systemic Integration of International Human Rights Law in the Americas. International Journal on Minority and Group Rights, 30(3), 510–537. https://doi.org/10.1163/15718115-bja10102

Giacomini, G. (2020). Free prior and informed consent in the green climate fund: The implementation of a project in the datém del marañón, peru. Cuhso, 30(1), 102–125. https://doi.org/10.7770/cuhSO-v30N1-art2111

Ibiam, A. E., & Faga, H. P. (2021). Indigenous Peoples’ Rights Over Natural Resources: an Analysis of Host Communities Rights in Nigeria. Lampung Journal of International Law, 3(2), 121–136. https://doi.org/10.25041/lajil.v3i2.2402

Jamin, M., Jaelani, A. K., Mulyanto, M., Kusumaningtyas, R. O., & Ly, D. Q. (2023). The Impact of Indonesia’s Mining Industry Regulation on the Protection of Indigenous Peoples. Hasanuddin Law Review, 9(1), 88. https://doi.org/10.20956/halrev.v9i1.4033

Larsen, P. B., & Gilbert, J. (2020). Indigenous rights and ILO Convention 169: learning from the past and challenging the future*. International Journal of Human Rights, 24(2–3), 83–93. https://doi.org/10.1080/13642987.2019.1677615

Mathiba, G. (2024). The Incorporation of the fpic Principle in South African Policy on Mining-Induced Displacements Bottlenecks and Opportunities. International Journal on Minority and Group Rights, 31(2), 327–349. https://doi.org/10.1163/15718115-bja10124

Neltje Saly, J., Ocarina Fae, M., Kinanti, L., & Gracia, G. (2024). Akselerasi Hukum Adat: Penerapan Prinsip Free, Prior, Informed Consent (FPIC) bagi Masyarakat Adat. Yustitiabelen, 10(1), 14–26. https://doi.org/10.36563/yustitiabelen.v10i1.923

Nurhayati, Y., Ifrani, I., & Said, M. Y. (2021). Metodologi Normatif Dan Empiris Dalam Perspektif Ilmu Hukum. Jurnal Penegakan Hukum Indonesia, 2(1), 1–20. https://doi.org/10.51749/jphi.v2i1.14

Papillon, M., Leclair, J., & Leydet, D. (2020). Free, prior and informed consent: Between legal ambiguity and political agency. International Journal on Minority and Group Rights, 27(2), 223–232. https://doi.org/10.1163/15718115-02702015

Prasada, D. K. (2025). Kesejahteraan Masyarakat melalui Pariwisata di Bali (Analisis Perjanjian Pengelolaan Wisata ntara Pemerintah dengan Masyarakat Adat) Dewa. Jurnal Rechtens, 14(1), 43–70. Retrieved from https://ejurnal.uij.ac.id/index.php/REC/

Prihandono, I., Widiati, E., & Valčiukas, J. (2023). FREE, PRIOR, INFORMED CONSENT AS A LEGAL PRINCIPLE AND ITS LINK TO THE RIGHT TO FREEDOM OF CONSCIENCE. International Comparative Jurisprudence, 9(2). https://doi.org/10.13165/j.icj.2023.12.003

Schumacher, M., Guizar Villalvazo, M., Kurjenoja, A. K., & Durán-Díaz, P. (2023). The Writ of Amparo and Indigenous Consultation as Instruments to Enforce Inclusive Land Management in San Andrés Cholula, Mexico. Land, 12(1). https://doi.org/10.3390/land12010009

Tatum, M. (2020). Customary Law of Indigenous Communities: Making Space on the Global Environmental Stage. Michigan Journal of Environmental & Administrative Law, 9(9.1), 77. https://doi.org/10.36640/mjeal.9.1.customary

Townsend, L., & Townsend, D. L. (2020). Consultation, Consent, and the Silencing of Indigenous Communities. Journal of Applied Philosophy, 37(5), 781–798. https://doi.org/10.1111/japp.12438

Wang, C., Ning, J., & Zhang, X. (2021). International investment and indigenous peoples’ environment: A survey of isds cases from 2000 to 2020. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(15). https://doi.org/10.3390/ijerph18157798

Downloads

Published

2025-11-21

How to Cite

Ida Bagus Bujangga Pidada Kastu Suardana, Dewa Krisna Prasada, I Nyoman Budiana, & Putu Eva Ditayani Antari. (2025). FPIC dan Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat di Dunia Global Perspektif Hukum Internasional dan Praktik Negara. Al-Zayn : Jurnal Ilmu Sosial & Hukum, 3(6), 8383–8390. https://doi.org/10.61104/alz.v3i6.2147

Issue

Section

Articles