Analisis Faktor Penyebab Dan Upaya Penanganan Anak Tidak Sekolah di Kabupaten Sinjai
DOI:
https://doi.org/10.61104/alz.v3i4.2129Keywords:
Anak Tidak Sekolah, Ketimpangan Pendidikan, Faktor EkonomiAbstract
Fenomena anak tidak sekolah (ATS) merupakan permasalahan serius yang berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab anak tidak sekolah di Kabupaten Sinjai serta mengidentifikasi upaya yang telah dan dapat dilakukan dalam penanganannya. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama penyebab ATS di Kabupaten Sinjai meliputi kondisi ekonomi keluarga, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan, pernikahan usia dini, serta akses pendidikan yang terbatas di wilayah terpencil. Selain itu, faktor budaya dan dukungan lingkungan sosial juga turut memengaruhi. Upaya penanganan yang telah dilakukan meliputi program bantuan sosial pendidikan, penyuluhan kepada orang tua, serta pengembangan sekolah terbuka dan program kesetaraan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam merumuskan kebijakan yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk menekan angka anak tidak sekolah di Kabupaten Sinjai
References
Banerjee, A. V., & Duflo, E. (2019). Good economics for hard times. PublicAffairs.
Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik Pendidikan Kabupaten Sinjai 2023.
Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai. (2024). Laporan Tahunan Program Penanganan Anak Tidak Sekolah. Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai.
Greene, M. E. (2020). Ending child marriage: A guide for global policy and advocacy. International Center for Research on Women (ICRW).
KabarSinjai.com. (2024). Langkah solutif Disdik Sinjai entaskan anak tidak sekolah. Retrieved from https://kabarsinjai.com/langkah-solutif-disdik-sinjai-entaskan-anak-tidak-sekolah/
Lewin, K. (2020). Access, age, and grade: Repetition and dropout in secondary schools in sub-Saharan Africa. Comparative Education Review, 64(2), 212–236. https://doi.org/10.1086/708265
Mendenhall, M. (2019). Education in emergencies: A review of theory and practice. Education and Conflict Review, 2(1), 1–8.
Muralidharan, K. (2020). The real promise of education: Large-scale experimental evidence from developing countries. Annual Review of Economics, 12(1), 45–73. https://doi.org/10.1146/annurev-economics-082019-110519
OECD. (2019). Balancing school choice and equity: An international perspective based on Pisa. OECD Publishing. https://doi.org/10.1787/2592c974-en
PenaRakyat.com. (2024). 3.659 anak putus sekolah di Sinjai kembali bersekolah sepanjang 2024. Retrieved from https://penarakyat.com/3-659-anak-putus-sekolah-di-sinjai-kembali-bersekolah-sepanjang-2024/
Psacharopoulos, G., & Patrinos, H. A. (2018). Returns to investment in education: A decennial review of the global literature. Education Economics, 26(5), 445–458. https://doi.org/10.1080/09645292.2018.1484426
Steinberg, L. (2020). Adolescence (12th ed.). McGraw-Hill Education.
Susanti, D. (2020). Pendidikan untuk semua: Masalah dan solusi. Jakarta: Rajawali Press.
Suyatno. (2019). Sosiologi pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
UNESCO. (2020). Global education monitoring report 2020: Inclusion and education – All means all. UNESCO Publishing.
UNESCO. (2021). Reimagining our futures together: A new social contract for education. UNESCO Publishing.
UNICEF. (2020). Addressing the learning crisis: An urgent need to better finance education for the poorest children. UNICEF.
World Bank. (2022). The state of global learning poverty: 2022 update. World Bank Group.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Nur’fitriani Syachrir

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.