Pendekatan Art Therapy Guna Mendukung Program Pembinaan Kemandirian di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Ambon
DOI:
https://doi.org/10.61104/alz.v3i4.2073Keywords:
Art Therapy, LPKA, Pembinaan Kemandirian, Anak BinaanAbstract
Sebelum adanya pendekatan rehabilitatif, sistem pemasyarakatan di Indonesia lebih menekankan pada aspek penghukuman, sehingga anak binaan kerap mengalami tekanan psikologis dan keterasingan sosial. Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) hadir untuk menegaskan paradigma baru dengan fokus pada pendidikan, rehabilitasi, dan reintegrasi sosial. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan Art Therapy dalam mendukung pembinaan kemandirian anak binaan di LPKA Kelas II Ambon. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Art Therapy efektif dalam meningkatkan ekspresi diri, kesadaran emosional, kepercayaan diri, koneksi sosial, dan kemandirian anak binaan. Aktivitas seni seperti bermain musik, menari, dan merajut terbukti mampu mengurangi gejala depresi serta memperkuat keterampilan sosial. Implikasi penelitian ini menegaskan bahwa integrasi Art Therapy ke dalam kurikulum pembinaan dapat menjadi instrumen strategis dalam memperkuat rehabilitasi psikologis dan reintegrasi sosial anak binaan
References
Adriani, S. N., & Satiadarma, M. (2011). Efektivitas art therapy dalam mengurangi kecemasan pada remaja pasien leukemia. Indonesian Journal of Cancer, 5(1).
American Psychiatric Association. (2000). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (4th ed., text rev.). American Psychiatric Press.
Asyifa, I. N. (2021). Studi kepustakaan penerapan art therapy dalam bimbingan dan konseling. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia.
Bar-Sela, G., Atid, L., Danos, S., Gabay, N., & Epelbaum, R. (2007). Art therapy improved depression and influenced fatigue levels in cancer patients on chemotherapy. Psycho-Oncology, 16(11), 980–984. https://doi.org/10.1002/pon.1175
Carey, L. J. (2006). Expressive and creative arts methods for trauma survivors. Jessica Kingsley Publishers.
Cullen, F. T., Jonson, C. L., & Nagin, D. S. (2017). Prisons do not reduce recidivism: The high cost of ignoring science. The Prison Journal, 91(3_suppl), 48S–65S. https://doi.org/10.1177/0032885511415224
Degges-White, S., & Davis, N. L. (Eds.). (2017). Integrating the expressive arts into counseling practice: Theory-based interventions. Springer Publishing Company.
Dewi, G. A. N. T., & Meiyutariningsih, T. (2021). Efektivitas art therapy sebagai katarsis untuk mengurangi tingkat kecemasan akademik pada remaja. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 6(10), 5006–5015.
Fauziyyah, S. A., Ifdil, I., & Putri, Y. E. (2020). Art therapy sebagai penyaluran emosi anak. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 5(3), 109–114.
Ilham, M. (2020). Paradigma rehabilitatif dalam sistem pemasyarakatan Indonesia. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 20(2), 245–256.
Malchiodi, C. (2014). Breaking the silence: Art therapy with children from violent homes. Routledge.
Mukhlis, A. (2011). Pengaruh terapi membatik terhadap depresi pada narapidana. Psikoislamika: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam, 8(1).
Nabilah, I. F., & Nirmala, A. P. (2023). Penerapan terapi ekspresif untuk menurunkan gejala depresi pada remaja. Jurnal Psimawa: Diskursus Ilmu Psikologi dan Pendidikan, 6(1), 19–24.
Natalie, R. (1993). The creative connection: Expressive arts as healing. Health Communications.
Pearson, M., & Wilson, H. (2009). Using expressive arts to work with the mind, body and emotions: Theory and practice. Jessica Kingsley Publishers.
Putri, D. R., Fillianto, A. D. C., & Iriyanto, J. B. (2021). Implementasi art therapy untuk meningkatkan coping stress terkait permasalahan perkembangan di usia remaja. Jurnal Talenta, 10(2).
Suhardja, G. (2022). Drawing as art therapy: Spiritualitas yang membebaskan. PT Kanisius.
Suhara, G. C., Syaputra, Y. D., Furqonuddin, A., & Monalisa, M. (2025). Art therapy: Penggunaan media seni sebagai upaya mengatasi stres warga binaan. Connection: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 1–10.
Wallin, K., & Durr, M. (2002). Creativity and expressive arts in social emotional learning. Reclaiming Children and Youth, 11(1), 30–34.
Wijaya, Y., Patmonodewo, S., & Tiatri, S. (2024). Penerapan art therapy untuk meningkatkan harga diri pada remaja dengan learning disabilities. JCEKI: Jurnal Cendekia Ilmiah, 4(1), 1683–1692.
Zuroida, A., & Grahani, F. O. (2022). Art therapy dalam upaya menurunkan kecenderungan agresi pada remaja awal. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 1212–1218.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Nuku Adriansyah Abd. Gani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.