Peran Pemerintah Dalam Mengatur Pernikahan Beda Agama

Studi Komparatif KHI Dan CLD-KHI

Authors

  • Hilal Najmul Huda Universitas Al-Qolam Malang
  • Siti A’isyah Universitas Al-Qolam Malang

DOI:

https://doi.org/10.61104/alz.v3i4.1885

Keywords:

Pernikahan Beda Agama; KHI; CLD-KHI; Hak Asasi Manusia

Abstract

Pernikahan beda agama di Indonesia berada pada simpul tegang antara norma keagamaan, jaminan konstitusional, dan kebutuhan sosial kontemporer, dengan KHI melarang secara tegas sementara wacana pembaruan hukum terus menguat. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran negara dalam mengatur pernikahan beda agama melalui perbandingan sistematis antara KHI dan CLD-KHI untuk menemukan model kebijakan yang menyeimbangkan nilai keagamaan, konstitusi, dan perlindungan HAM. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi kepustakaan dengan analisis deskriptif-analitis dan komparatif terhadap regulasi, putusan pengadilan, dan literatur akademik. Hasil menunjukkan: (1) KHI mempertahankan larangan pernikahan lintas agama dan menstrukturkan pencegahan melalui mekanisme administratif-yudisial; (2) CLD-KHI menawarkan kerangka progresif berbasis maqasid al-syariah yang membuka ruang legalitas bersyarat; (3) terdapat kekosongan norma pada UU Perkawinan serta inkonsistensi praktik peradilan yang menciptakan ketidakpastian status hukum keluarga; (4) kebutuhan reformasi regulasi untuk mekanisme pencatatan non-diskriminatif dan kepastian hak keperdataan anak.

References

Abdullah, M., & Saeed, A. (2021). Legal pluralism and religious freedom in Southeast Asia: Interfaith marriages and constitutional rights. Journal of Law and Religion, 36(3), 233–251. https://doi.org/10.1017/jlr.2021.18

Ahmad, I. (2025). Tinjauan hukum dan ilmu agama Islam terhadap pernikahan beda agama: Implementasi ajaran agama dalam hukum positif Indonesia. Jurnal Hukum dan Syariah, 5(4), 210–228.

Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam. (2021). Fiqh pernikahan beda agama di Indonesia: Kajian atas fatwa NU, MUI, dan Muhammadiyah. Al-Ahwal, 14(1), 55–74.

Al-Sharmani, M. (2021). Interfaith marriages and Islamic family law reform in Muslim-majority societies. Journal of Law and Religion, 36(2), 234–252. https://doi.org/10.1017/jlr.2021.12

Anjarlea, M. S. (2023). Analisis terhadap penetapan PN Jakarta Selatan No. 1139/PDT.P/2018/PN.JKT.SEL tentang permohonan pernikahan beda agama. Jurnal Hukum dan Keadilan, 1(1), 122–136.

Brigitta, C., & Djajaputra, G. (2024). Analisis pelaksanaan perkawinan beda agama menurut undang-undang perkawinan. UNES Law Review, 6(4), 210–229.

Elia, J. M., Wijayati, R. A., & Pandiangan, L. E. A. M. (2023). Analisis pelaksanaan perkawinan beda agama di Indonesia. Jurnal Hukum Tora: Hukum untuk Mengatur dan Melindungi Masyarakat, 9(1), 77–98.

Erleni, & Mujiburrahman. (2023). Legalitas hukum pernikahan beda agama di Indonesia. Disiplin: Jurnal Ilmu Hukum, 29(1), 34–49.

Hasanah, S., & Rahman, A. (2022). Legal pluralism and marriage law reform in Indonesia. Indonesia Law Review, 12(2), 200–220.

Hami, W. (2023). Dinamika kultural pernikahan beda agama: Studi kasus di Desa Srinahan, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan. Jeulame: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 2(2), 100–117.

Hosen, N. (2022). Islamic family law and interfaith marriage in Southeast Asia: Indonesia, Malaysia, and beyond. Asian Journal of Comparative Law, 17(1), 33–52. https://doi.org/10.1017/asjcl.2022.7

Ikhraam, A. (2025). Tinjauan hukum dan ilmu agama Islam terhadap pernikahan beda agama: Implementasi ajaran agama dalam hukum positif Indonesia. Jurnal Hukum dan Syariah, 5(4), 213–234.

Iyan, A. P. (2017). Kompilasi Hukum Islam dalam perspektif hukum positif Indonesia. Lex Crimen, 6(8), 311–326.

Jalil, A. (2018). Pernikahan beda agama dalam perspektif hukum Islam dan hukum positif di Indonesia. Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan, 6(2), 44–58.

Markus, E. J., Wijayati, R. A., & Pandiangan, L. E. A. M. (2023). Analisis pelaksanaan perkawinan beda agama di Indonesia. Jurnal Hukum Tora, 9(1), 77–98.

Masriani, Y. T., et al. (2024). Validitas perkawinan beda agama di luar negeri: Analisis yuridis. Notary Law Research, 5(2), 201–218.

Nasrul, N., et al. (2024). Pernikahan beda agama: Tinjauan fikih dan tantangan kehidupan multikultural di Indonesia. Cendekia: Jurnal Ilmu Pengetahuan, 4(3), 310–329.

Pew Research Center. (2023). Religious restrictions and interfaith marriages in Southeast Asia. Pew Research Global Reports, 1(1), 1–25. https://www.pewresearch.org

Rahman, F. (2021). Comparative perspectives on Islamic family law reform in Southeast Asia. Asian Journal of Comparative Law, 16(1), 45–68. https://doi.org/10.1017/asjcl.2021.5

Rizqon. (2022). Analisis perkawinan beda agama perspektif KHI, HAM, dan CLD-KHI. Al-Manhaj: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Islam, 4(1), 88–102.

Roziana, A. (2019). Pernikahan beda agama dalam perspektif Al-Qur’an: Analisis penafsiran Buya Hamka QS. Al-Baqarah: 221 dan QS. Al-Maidah: 05. Jurnal Studi Islam STIQNIS, 1(1), 1–20.

Savitri, A. (2023). Reconciling human rights and Islamic law in interfaith marriages: A comparative legal analysis. Human Rights Law Journal, 45(3), 412–437. https://doi.org/10.1017/hrlj.2023.7

Shakil, K., & Yilmaz, I. (2022). Freedom of religion and interfaith marriages in pluralistic societies. International Journal of Human Rights, 26(7), 1153–1172.

Surawardi, S., & Maulidi, A. R. (2022). Different religion marriage in Islamic view. Transformatif, 6(1), 112–129.

Wahid, A. (2021). CLD-KHI: Alternatif hukum keluarga Islam berbasis HAM. Jurnal HAM dan Syariah, 6(2), 133–148.

Yilmaz, I., & Shakil, K. (2022). Religious freedom, human rights, and interfaith marriages in Southeast Asia. Asian Journal of Law and Society, 9(2), 250–273. https://doi.org/10.1017/als.2022.13

Yulies, T. M., et al. (2024). Validitas perkawinan beda agama di luar negeri: Analisis yuridis. Notary Law Research, 5(2), 189–207.

Downloads

Published

2025-09-04

How to Cite

Hilal Najmul Huda, & Siti A’isyah. (2025). Peran Pemerintah Dalam Mengatur Pernikahan Beda Agama: Studi Komparatif KHI Dan CLD-KHI. Al-Zayn : Jurnal Ilmu Sosial & Hukum, 3(4), 4037–4046. https://doi.org/10.61104/alz.v3i4.1885

Issue

Section

Articles