Faktor Penyebab Tindak Pidana Gratifikasi Yang Dilakukan Kepala Daerah Menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
DOI:
https://doi.org/10.61104/alz.v2i1.178Abstract
Republik Indonesia adalah negara hukum yang demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab tindak pidana gratifikasi oleh kepala daerah menurut hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, serta penegakan hukum dan efektivitas sanksi pidana terhadap pelaku. Adapun metode yang digunakan adalah yuridis normatif, dengan analisis terhadap teori, konsep, asas hukum, dan peraturan terkait. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan jenis data sekunder yakni menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, peraturan-peraturan yang berlaku atau undang-undang dan lain sebagainya, kemudian data primer yakni diperoleh langsung dari objek penelitian. Kemudian untuk menganalisa data yang diperoleh dari buku-buku maka hasil penelitian penulis menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dalam aspek hukum, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Pasal 12 menetapkan hukuman penjara seumur hidup atau 4 hingga 20 tahun penjara serta denda Rp200 juta hingga Rp1 miliar bagi pelaku gratifikasi. Dalam hukum Islam, pelaku dikenakan sanksi takzir yang disesuaikan oleh hakim. Penegakan hukum terhadap pelaku gratifikasi di Indonesia masih kurang efektif dalam memberikan efek jera. Oleh karena itu, sanksi tambahan seperti pemiskinan dan hukuman mati diusulkan. Jadi penerapan hukuman yang lebih tegas seperti pemiskinan dan hukuman mati dapat menjadi solusi efektif untuk memberantas tindak pidana gratifikasi oleh kepala daerah, sesuai dengan ketentuan hukum yang ada dan dengan mempertimbangkan aspek HAM.
References
Adji, Indriyanto Seno. 2009. “Korupsi Dan Penegakan Hukum.”
Anon. n.d.-a. KPK Tangani 161 Kasus Korupsi pada 2023, Gratifikasi Terbanyak. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/03/06/kpk-tangani-161-kasus-korupsi-pada-2023-gratifikasi-terbanyak. Retrieved June 8 2024.
Anon. n.d.-b. “Praperadilan Ditolak, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tetap Sandang Status Tersangka Di KPK - TribunNews.Com.” Retrieved June 8, 2024 (https://www.tribunnews.com/nasional/2024/06/05/praperadilan-ditolak-bupati-sidoarjo-gus-muhdlor-tetap-sandang-status-tersangka-di-kpk).
Anwar, Syamsul. 2010. “Hukum Perjanjian Syariah: Studi Tentang Teori Akad Dalam Fikih Muamalat.”
Arrasjid, Chainur. 2008. “Dasar-Dasar Ilmu Hukum.”
Asikin, Zainal. 2012. “Pengantar Ilmu Hukum.” Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bahri, Syamsul. 2015. “Korupsi Dalam Kajian Hukum Islam.” Kanun Jurnal Ilmu Hukum 17(3):603–14.
Bonitua, Yan David, and Purwoto Pujiyono. 2017. “Sikap Dan Pandangan Mahkamah Konstitusi Terhadap Eksistensi Sanksi Pidana Mati Di Indonesia.” Diponegoro Law Journal 6(1):1–18.
Dodoteng, Harisman. 2019. “Pemiskinan Terhadap Koruptor Di Indonesia Perspektif Hukum Positif Dan Hukum Pidana Islam.” PhD Thesis, IAIN Palu.
Erofina, Fransiska Gulit. 2015. “Takhrij Dan Dirasah Al-Asanid Hadis-Hadis Thawaf Dan Sa’i Dalam Kitab Fiqh As-Sunnah Karya Sayyid Sabiq.”
Farhana, Nurul. 2022. “Aborsi Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia Dan Hukum Islam.” Journal Presumption of Law 4(2):178–93.
Gazali, Muhammad. 2019. “Fenomena Kasus Gratifikasi Oleh Bupati Barru (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 603K/PID. SUS/2017).” Falultas Syariah Dan Hukum Universitas Alaudin Makassar, 1 64.
Gunawan, Imam. 2023. “Hilangnya Eksistensi Kekhususan Tindak Pidana Korupsi Dalam RKUHP.” Primagraha Law Review 1(1):12–22.
Hamzah, Andi. 2005. “Pemberantasan Korupsi: Melalui Hukum Pidana Nasional Dan Internasional.”
Irfan, Muhammad Nurul. 2009. Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia Dalam Perspektif Fikih Jinayah. Badan Litbang dan Diklat, Departemen Agama RI.
Isnaini, Enik. 2017. “Tinjauan Yuridis Normatif Perjudian Online Menurut Hukum Positif Di Indonesia.” Jurnal Independent 5(1):23–32.
Jamba, Padrisan, Darlisma Darlisma, Ragil Surya Prakasa, Yoan B. Runtunuwu, Grace Kelly Hadi Putri Sihombing, Anna Andriany Siagian, Riki Zulfiko, Lola Yustrisia, Sukmareni Sukmareni, and Irwansyah Irwansyah. 2023. Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia. CV. Gita Lentera.
KPK, Buku Saku KPK. 2006. “Memahami Untuk Membasmi.” Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta.
Kumorotomo, Wahyudi. 2009. “Intervensi Parpol, Politik Uang Dan Korupsi: Tantangan Kebijakan Publik Setelah Pilkada Langsung.” Makalah Disajikan Dalam Konferensi Administrasi Negara. Surabaya 15.
Laia, Fariaman. 2022. “Penerapan Hukum Pidana Pada Tindak Pidana Gratifikasi Yang Dilakukan Dalam Jabatan.” Jurnal Panah Keadilan 1(2):1–16.
Mafruhah, Mafruhah. 2018. “PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF.” Jurnal Yustitia 19(1).
Muhardiansyah, Doni. 2010. “Buku Saku Memahami Gratifikasi.” Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi.
Prasetyo, Dessy Rochman. 2016. “Penyitaan Dan Perampasan Aset Hasil Korupsi Sebagai Upaya Pemiskinan Koruptor.” DiH: Jurnal Ilmu Hukum 12(24):149–63.
Sahir, Syafrida Hafni. 2021. Metodologi Penelitian. Penerbit KBM Indonesia.
Sirin, Khaeron. 2001. “Mungkinkah Pelaku Korupsi Dihukum Mati?” Kompas, Tanggal 4.
Soekanto, Soerjono. 2004. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum.”
Soerodibroto, Soenarto. 2006. “Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.” Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Suhandi, Ratu Wida Widyaningsih, Erviyanti Rosmaida, Christloy Totota Karo Karo, and Irwan Triadi. 2023. “Sikap Anti Korupsi Bagi Calon Legislatif Dalam Rangka Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia Sebagai Wujud Bela Negara.” Doktrin: Jurnal Dunia Ilmu Hukum Dan Politik 1(4):68–79.
Sumendap, Marchel G. 2018. “Penerapan Sistim Pembalikan Beban Pembuktian Dalam Gratifikasi Menurut Uu No. 20 Tahun 2001.” LEX CRIMEN 7(3).
Suprabowo, Suprabowo, and Bunyamin Alamsyah. 2019. “Tinjauan Yuridis Tentang Gratifikasi Sebagai Salah Satu Delik Tindak Pidana Korupsi Dalam Perspektif Hukum Pidana Indonesia.” Legalitas: Jurnal Hukum 10(2):218–46.
Syafira, Nadya, Erdianto Effendi, and Erdiansyah Erdiansyah. 2015. “Tinjauan Yuridis Tindak Pidana Menerima Gratifikasi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.” PhD Thesis, Riau University.
Waluyo, Bambang. 2022. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi: Strategi Dan Optimalisasi. Sinar Grafika.
WARANINGTYAS, HELNIA DELLA RIKNANDA. 2022. “Sistem Pemidanaan Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial Covid-19 Dalam Perspektif Economic Analysis Of Law.”
Yuhermansyah, Edi, and Zaziratul Fariza. 2017. “Pidana Mati Dalam Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi: Kajian Teori Zawajir Dan Jawabir.” LEGITIMASI: Jurnal Hukum Pidana Dan Politik Hukum 6(1):156–74.
Zakariyah, Ahmad. 2016. “Tindak Pidana Gratifikasi Perspektif Hukum Pidana € ŽIslam Dan Undang-Undang Di Indonesia.” Al-Jinayah: Jurnal Hukum Pidana Islam 2(2):360–84.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ahmad Suardi Ritonga, Ruslan Abdul Gani, Maryani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.