Analisis Dampak Sosial Ekonomi Sengketa Perbatasan Naktuka pada Masyarakat Adat Amfoang dan Ambenu

Authors

  • Sonia Klara Seke Universitas Katolik widya Mandira Kupang
  • Melani Anastasia Wijono Universitas Katolik widya Mandira Kupang
  • I Gusti Bagus Kevin Brahmantara Universitas Katolik widya Mandira Kupang
  • Fransiskus Albertus Papu Universitas Katolik widya Mandira Kupang
  • Yohanes Arman Universitas Katolik widya Mandira Kupang

DOI:

https://doi.org/10.61104/alz.v3i3.1746

Keywords:

Universitas Katolik widya Mandira Kupang

Abstract

Sengketa batas wilayah Naktuka antara Indonesia dan Timor Leste mencerminkan kompleksitas warisan kolonial yang belum tuntas dan kegagalan diplomasi formal dalam menyelesaikan konflik berbasis komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengapa forum Joint Border Committee (JBC) belum berhasil menyelesaikan status Naktuka sebagai segmen perbatasan yang belum terpecahkan serta mengkaji dampak sosial-ekonomi terhadap masyarakat lokal. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan analisis konten terhadap dokumen resmi, laporan organisasi internasional, dan artikel ilmiah terkini. Hasil menunjukkan bahwa pendekatan teknokratis yang digunakan negara mengabaikan aspek partisipatif dan budaya lokal, sehingga memperkuat resistensi masyarakat adat. Konflik ini berdampak pada degradasi lingkungan, ketidakjelasan status kewarganegaraan, dan kerentanan ekonomi rumah tangga, terutama bagi perempuan dan anak. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan diplomasi berbasis komunitas yang mengakui hak-hak historis masyarakat adat dan mengintegrasikan kearifan lokal dalam kebijakan perbatasan

References

Agnew, J. (2008). Borders on the Mind: Re-framing Border Studies. Political Geography, 27(5), 633–647.

Anderson, J., & O'Dowd, L. (1999). Borders, Border Regions and Territoriality: Contradictory Meanings, Changing Significance. Regional Studies, 33(7), 593–604.

Arman, Y. (2023). Penegakan Hukum Terkait Distribusi Konten Bermuatan SARA Berdasarkan Hukum Positif di Indonesia. EKSEKUSI, 1(2), 91–105.

BBC Indonesia. (2023). Sengketa Perbatasan Indonesia-Timor Leste di Segmen Naktuka. Diakses dari https://www.bbc.com/indonesia/articles/cmmgz4z0r4do

Chatterji, R. (2012). The Enclaves of India and Bangladesh: Stateless Lives in a Stateless Space. Political Geography, 31(6), 290–300.

Coser, L. A. (1956). The Functions of Social Conflict. New York: The Free Press.

Dos Santos, A. (2022). The Political Economy of Border Disputes in Southeast Asia. Asian Journal of Political Science, 30(1), 78–95.

Durand, F. (2016). The Border Enclaves of Timor-Leste: Oecusse and the Indonesian Borderland. Journal of Southeast Asian Studies.

Fox, J. J. (2003). Traditional Resource Management Systems in Asia. UNESCO.

Grundy-Warr, C. (2002). The Silence and Violence of Forced Migration: The Myanmar-Thailand Border. IBRU.

Indonesia. (2007). Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Wilayah Administratif di Indonesia.

Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia. (2023). Laporan Degradasi Lahan di Kawasan Perbatasan NTT. Jakarta: KLHK.

Kementerian Luar Negeri RI. (2023). Rekapitulasi Agenda Joint Border Committee Indonesia-Timor Leste 2015–2023. Jakarta: Kemenlu.

Kompas. (2023). Ketegangan di Perbatasan Naktuka: Dampak Sosial Sengketa Batas Wilayah. Diakses dari https://www.kompas.com

McWilliam, A., & Bexley, A. (2019). Non-State Actors and Border Conflict Resolution: Challenges in Southeast Asia. Pacific Affairs, 92(3), 511–530.

Niner, S., & Pereira, A. (2023). Indigenous Voices in Border Negotiations: A Case Study of Timor-Leste. International Indigenous Policy Journal, 14(1), 1–18.

Schofield, C., & Forbes, V. (2021). Colonial Treaties and Contemporary Border Conflicts: The Legacy of Ambiguity. Journal of Borderlands Studies, 36(2), 245–260.

Souza, M. L. (2023). Indigenous Cartographies and State Borders: A Case Study of Timor-Leste. Journal of Borderlands Studies.

The Conversation. (2020). Mengapa Indonesia dan Timor Leste Harus Libatkan Masyarakat Adat dalam Negosiasi Sengketa Perbatasan. Diakses dari https://theconversation.com

UNDP. (2020). Strengthening Border Management Capacities in Timor-Leste and Indonesia. United Nations Development Programme Report.

Downloads

Published

2025-07-23

How to Cite

Sonia Klara Seke, Melani Anastasia Wijono, I Gusti Bagus Kevin Brahmantara, Fransiskus Albertus Papu, & Yohanes Arman. (2025). Analisis Dampak Sosial Ekonomi Sengketa Perbatasan Naktuka pada Masyarakat Adat Amfoang dan Ambenu. Al-Zayn : Jurnal Ilmu Sosial & Hukum, 3(3), 2882–2888. https://doi.org/10.61104/alz.v3i3.1746

Issue

Section

Articles