Pengaruh Pad, Belanja Daerah, Dan Silpa Terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Kota Tangerang Selatan 2015–2024
DOI:
https://doi.org/10.61104/alz.v3i6.2907Keywords:
Regional Original Revenue, Regional Expenditure, SiLPA, Fiscal Independence Finance.Abstract
Penelitian ini menganalisis pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah, dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Kota Tangerang Selatan pada periode 2015–2024. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perkembangan PAD, belanja daerah, dan SiLPA serta menguji pengaruh parsial maupun simultan ketiga variabel tersebut terhadap kemandirian keuangan daerah. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif, menggunakan data sekunder yang diperoleh dari BKAD Kota Tangerang Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemandirian keuangan, yang berarti peningkatan PAD dapat memperkuat kemampuan fiskal daerah. Sebaliknya, belanja daerah berpengaruh negatif dan signifikan, sehingga peningkatan belanja cenderung menurunkan tingkat kemandirian apabila tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan. Sementara itu, SiLPA berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kemandirian, sehingga surplus anggaran belum mampu memberikan kontribusi yang berarti. Secara keseluruhan, tingkat kemandirian keuangan Kota Tangerang Selatan masih tergolong rendah sehingga memerlukan optimalisasi PAD, peningkatan efisiensi belanja, serta pemanfaatan SiLPA secara lebih efektif
References
Berliani, K. (2016). Pengaruh kinerja keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi dan implikasinya terhadap kesejahteraan masyarakat Kabupaten Majalengka. Jurnal Indonesia Membangun, 15(2).
Endayani, F., & Berliani, K. (2023). Predictors of capital expenditures in regency/city regional government in West Java Province 2017–2022. Journal of Accounting Inaba, 2. https://doi.org/10.56956/jai.v2i02.247
Fitriani, & Syarif. (2025). Pengaruh PAD, belanja modal dan SiLPA terhadap kinerja keuangan pada pemerintah daerah kabupaten di Jawa Barat tahun 2016–2023. ECo Fin: Economics and Financial, 7(1).
Halim, A., & Kusufi, M. S. (2020). Pengelolaan keuangan daerah (Edisi keempat). UPP STIM YKPN.
Mardiasmo. (2018). Akuntansi sektor publik. Andi.
Pratama, A., & Haryanto, D. (2022). Manajemen keuangan daerah: Konsep dan implementasi. Mitra Wacana Media.
Ridwan. (2020). Pengaruh kualitas internal audit terhadap efektivitas pengendalian internal pembiayaan di Adira Finance Syariah Area Jawa Barat. Jurnal Indonesia Membangun, 19(3).
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Susanto, B. K. A., & Berliani, K. (2024). Pengaruh pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dan dana bagi hasil terhadap belanja modal. JEMSI (Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi), 10(4).
Ulqisti, & Berliani, K. (2024). Pengaruh pendapatan asli daerah (PAD), dana alokasi khusus (DAK), dan dana bagi hasil (DBH) terhadap belanja modal pada kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat tahun 2015–2022. JEMSI (Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi), 10(3). https://doi.org/10.35870/jemsi.v10i3.2430
Utami, Y. R., Lilianti, E., & Putra, P. S. (2024). Analisis kontribusi pendapatan asli daerah terhadap APBD dalam mengukur potensi kemandirian daerah di Kota Palembang. Jurnal Media Wahana Ekonomika, 21(2). https://doi.org/10.31851/jmwe.v21i2.16092
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ine Nurfa Putri, Kartika Berliani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.









This work is licensed under a