Analisis Kerentanan di Desa Sukadaya Kabupaten Bekasi Dalam Menghadapi Bencana Banjir Tahunan

Authors

  • Ardianah Arbo Leda Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Dewi Noor Ajizah Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Evi Priyanti Universitas Singaperbangsa Karawang

DOI:

https://doi.org/10.61104/alz.v3i4.2061

Keywords:

Kerentanan, Banjir Tahunan, Desa Sukadaya, Mitigasi BPBD

Abstract

Banjir tahunan di Desa Sukadaya, Kabupaten Bekasi, menimbulkan kerugian fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan yang kompleks. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor kerentanan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir tahunan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerentanan fisik dipengaruhi oleh infrastruktur dan drainase yang tidak memadai; kerentanan sosial tercermin dari rendahnya kesadaran mitigasi dan keterbatasan akses pendidikan serta kesehatan; kerentanan ekonomi muncul akibat ketergantungan pada sektor pertanian dan buruh harian yang rentan; kerentanan lingkungan dipicu oleh alih fungsi lahan serta pengelolaan sampah yang buruk; dan kerentanan kelembagaan terkait dengan lemahnya koordinasi antarinstansi serta keterbatasan anggaran. Upaya mitigasi seperti normalisasi sungai dan bantuan BPBD telah dilakukan, namun belum menyelesaikan akar persoalan. Implikasi penelitian ini menegaskan perlunya strategi pengurangan risiko bencana yang komprehensif, kolaboratif, dan berkelanjutan untuk memperkuat ketahanan masyarakat

References

Al-Amin, F., & Chamid, C. (2022, July). Analisis Kerentanan Bencana Banjir di Kabupaten Majalengka. In Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning (Vol. 2, No. 2, pp. 488–492).

BNPB. (2018). Penilaian indeks ketahanan daerah (IKD) dan indeks risiko bencana Indonesia (IRBI). Direktorat PRB, BNPB.

Bogdan, R., & Taylor, S. J. (1992). Qualitative research methods: A sourcebook of new methods. Prentice Hall.

Cardona, O. D. (2004). The need for rethinking the concepts of vulnerability and risk from a holistic perspective: A necessary review and criticism for effective risk management. In G. Bankoff, G. Frerks, & D. Hilhorst (Eds.), Mapping vulnerability: Disasters, development and people (pp. 37–51). Earthscan.

Coburn, A. W., Spence, R. J. S., & Pomonis, A. (1994). Mitigasi bencana. Cambridge Architectural Research Limited.

Creswell, J. W. (2013). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage Publications.

DIY, B. (2008). Metode pemetaan risiko bencana Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Eslamian, S., & Eslamian, F. (2022). Disaster risk reduction for resilience: Disaster economic vulnerability and recovery programs. Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-031-08325-9

Evander, D., Untulangi, H., & Moniaga, I. L. (2016). Tingkat kerentanan terhadap bahaya banjir di Kelurahan Ranotana. Spasial, 3(2), 123–130. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/12852/12442

Febriyeni, F. (2022). Kajian tingkat kerentanan banjir Kota Pekanbaru (Studi kasus: Sub DAS Siban) (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).

Gultom, E. S. (2010). Studi kapasitas adaptasi tingkat rumah tangga menghadapi bencana banjir pasang (Studi kasus: Desa Eretan Kulon, Kabupaten Indramayu). Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 1(2), 438–447.

Habibi, M., & Buchori, I. (2013). Model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana Gunung Merapi. Jurnal Teknik PWK, 2(1), 1–10.

Hapsoro, A. W., & Buchori, I. (2015). Kajian kerentanan sosial dan ekonomi terhadap bencana banjir (Studi kasus: Wilayah pesisir Kota Pekalongan). Teknik PWK, 4(4), 542–553.

Horhoruw, H. A., Rogi, O. H., & Supardjo, S. (2020). Tingkat kerentanan terhadap bencana banjir di Kecamatan Tondano Timur Kabupaten Minahasa. Spasial, 7(1), 124–133.

Indonesia, P. R. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Ka’u, A. A., Takumansang, E. D., & Sembel, A. (2021). Analisis tingkat kerawanan banjir di Kecamatan Sangtombolang Kabupaten Bolaang Mongondow. Spasial, 8(3), 291–302.

Kuswanda, D., & Nurjanah, N. (2020). Analisis risiko bencana banjir secara partisipatif di Desa Marga Mukti Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Praktik Pekerjaan Sosial Dengan Kelompok Dan Komunitas, 73–90.

Lahi, B., & Suldani, R. Y. (2025). Komunikasi risiko bencana: Mendukung ketahanan bencana banjir di Kota Makassar. Jurnal Ilmu Komunikasi UHO: Jurnal Penelitian Kajian Ilmu Sosial dan Informasi, 10(1), 1–18.

Lestari, R. W., Kanedi, I., & Arliando, Y. (2016). Sistem informasi geografis daerah rawan banjir di Kota Bengkulu menggunakan Arcview. Jurnal Media Infotama, 12(1), 41–48. https://doi.org/10.37676/jmi.v12i1.271

Mulyani, N. (2023). Dampak bencana banjir tahunan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Nagari Taram Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang).

Nugroho, H. D. (2019). Analisis daerah rawan bencana banjir di Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen Jawa Tengah (Bachelor's thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Paimin, Sukresno, Irfan, & Pramono, B. (2009). Teknik mitigasi banjir dan tanah longsor. Tropenbos International Indonesia.

Pahleviannur, M. R., Ayuni, I. K., Widiastuti, A. S., Umaroh, R., Aisyah, H. R., Afiyah, Z., & Rahardjo, N. (2023). Kerentanan sosial ekonomi terhadap bencana banjir di Hilir DAS Citanduy Bagian Barat Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Media Komunikasi Geografi, 24(2), 189–205.

PB, B. (2002). Pengenalan karakteristik bencana dan upaya mitigasinya di Indonesia. Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana.

PB, B. (2007). Pengenalan karakteristik bencana dan upaya mitigasinya di Indonesia (C. II, Ed.). Direktorat Mitigasi Lakhar Bakornas PB.

Pelling, M. (2012). The vulnerability of cities: Natural disasters and social resilience. Routledge.

Peraturan Kepala BNPB No. 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. (2012).

Pratomo, A. J. (2008). Analisis kerentanan banjir di daerah aliran Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah dengan bantuan sistem informasi geografis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rachmatullah, M., Rogi, O. H., & Tilaar, S. (2016). Evaluasi kebijakan pola ruang dan struktur ruang berbasis mitigasi bencana banjir. Spasial, 3(3), 97–105.

Rahayu, H. P., Wahdiny, I., Anin, U., & Mardhiatul, A. (2009). Banjir dan upaya penanggulangannya. Promise Indonesia.

Ristya, W. (2012). Kerentanan wilayah terhadap banjir di sebagian Cekungan Bandung. Universitas Indonesia.

Somantri, L. (2016). Pemanfaatan teknik penginderaan jauh untuk mengidentifikasi kerentanan dan risiko banjir. Jurnal Geografi Gea, 8(2). https://doi.org/10.17509/gea.v8i2.1697

Sugiyono, P. D. (2009). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Tamtomo, A. Y., & Priyana, Y. (2020). Analisis kerentanan sosial ekonomi terhadap bencana banjir Sungai Dengkeng di Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten. (Disertasi Doktor, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Tiyani, L. (2017). Komparasi peraturan investigasi kebencanaan pada bangunan sekolah di pesisir pantai. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Yin, R. K. (2009). Case study research: Design and methods. Sage Publications.

Zakour, M. J., & Gillespie, D. F. (2013). Community disaster vulnerability: Theory, research, and practice. Springer. https://doi.org/10.1007/978-1-4614-5737-4

Downloads

Published

2025-09-15

How to Cite

Ardianah Arbo Leda, Dewi Noor Ajizah, & Evi Priyanti. (2025). Analisis Kerentanan di Desa Sukadaya Kabupaten Bekasi Dalam Menghadapi Bencana Banjir Tahunan. Al-Zayn : Jurnal Ilmu Sosial & Hukum, 3(4), 4879–4887. https://doi.org/10.61104/alz.v3i4.2061

Issue

Section

Articles