Penanaman Nilai- Nilai Sosial Dalam Tradisi Kayik Nari Untuk Membentuk Sikap Peduli Sosial Pada Masyarakat Desa Suka Bandung Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan

Authors

  • Sonita Candra Kirana Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu
  • Saepudin Saepudin Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu
  • Nurniswah Nurniswah Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.61104/alz.v3i4.2016

Keywords:

Kayik Nari, Nilai Sosial, Kepedulian Sosial, Kearifan Lokal, Kohesi Sosia

Abstract

Tradisi Kayik Nari pada masyarakat Serawai di Desa Suka Bandung, Kecamatan Pino Raya, Bengkulu Selatan, merepresentasikan kearifan lokal yang berfungsi menanamkan nilai sosial, memperkuat solidaritas, dan membentuk kohesi masyarakat di tengah arus globalisasi. Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan penerapan tradisi Kayik Nari dalam kehidupan masyarakat, (2) mengidentifikasi nilai-nilai sosial yang dikandungnya, dan (3) menjelaskan bagaimana tradisi tersebut membentuk sikap peduli sosial generasi muda. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, serta analisis data model interaktif yang meliputi reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan dengan triangulasi untuk menjaga keabsahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi Kayik Nari—meliputi mandi penyucian, periasan “pengantin kecil,” dan tarian mengelilingi tunas kelapa—sarat simbol moral, spiritual, dan sosial yang diinternalisasikan melalui partisipasi kolektif keluarga, tetangga, dan tokoh adat. Nilai gotong royong, solidaritas, religiusitas, penghormatan terhadap leluhur, empati, dan kebersamaan terbukti terpelihara melalui praktik bersama yang berulang, sekaligus memperkuat identitas budaya dan membentuk sikap peduli sosial anak.

References

Afitasari, N., & Sarwono, E. (2023). Ritus peralihan dalam perspektif antropologi budaya. Malang: UB Press.

Anggelita. (2023). Eksistensi tradisi lokal di tengah modernisasi. Jurnal Kebudayaan Nusantara, 12(2), 77–89.

Anggraeni, D. (2019). Dinamika kebudayaan dan identitas masyarakat lokal. Jakarta: Prenadamedia Group.

Cendrawani, L., Sari, M., & Risdiyanto, B. (2024). Enkulturasi dan pewarisan nilai budaya dalam masyarakat tradisional. Jurnal Antropologi Indonesia, 45(1), 55–70.

Cohen, R., & Richards, M. (2017). Community participation and cultural sustainability: Building collective social capital. International Journal of Cultural Policy, 23(4), 452–468. https://doi.org/10.1080/10286632.2017.1313124

Essa Verda. (2021). Pendidikan karakter berbasis nilai moral dalam perspektif Lickona. Jurnal Pendidikan Karakter, 11(1), 12–23.

Fitri, A. (2023). Sikap peduli sosial dalam pendidikan karakter. Bandung: Alfabeta.

Geertz, C. (2017). The interpretation of cultures. New York: Basic Books.

Hafstein, V. (2020). Intangible cultural heritage and community resilience: Cultural sustainability in the modern era. Journal of Folklore Research, 57(3), 295–312. https://doi.org/10.2979/jfolkrese.57.3.03

Hidir. (2024). Tradisi lokal sebagai media penanaman nilai sosial. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 9(1), 45–60.

Imam Subqi. (2020). Konsep nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Yogyakarta: Deepublish.

Jalil, A. (2016). Kebudayaan dan tradisi lokal di Indonesia. Surabaya: Airlangga University Press.

Koentjaraningrat. (2015). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Lickona, T. (2018). Educating for character: How our schools can teach respect and responsibility. New York: Bantam Books.

Marul Udin. (2024). Tradisi Kayik Nari: Nilai dan makna sosial dalam budaya Serawai. Bengkulu: UNIB Press.

Masrohati. (2020). Metodologi penelitian kualitatif: Teori dan praktik. Yogyakarta: Ombak.

Murjani, A. (2021). Nilai budaya dan krisis identitas masyarakat modern. Jurnal Sosiologi Reflektif, 15(2), 201–214.

Pitaloka, N., & Achadi, A. (2025). Prosesi ritual Kayik Nari dalam tradisi Suku Serawai. Jurnal Budaya dan Tradisi, 7(1), 33–49.

Profil Desa Suka Bandung. (2024). Profil Desa Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan. Bengkulu Selatan: Pemerintah Desa Suka Bandung.

Putnam, R. D. (2020). Bowling alone: The collapse and revival of American community. New York: Simon & Schuster.

Rasimin. (2019). Teknik dokumentasi dalam penelitian sosial. Jakarta: Rajawali Pers.

Ritzer, G. (2011). Teori sosiologi: Dari sosiologi klasik sampai perkembangan terakhir postmodern. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Silalahi, U. (2009). Metode penelitian sosial. Bandung: Refika Aditama.

Smith, L., & Akagawa, N. (2021). Intangible heritage. London: Routledge.

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2020). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Toenlioe, A. (2020). Penelitian kualitatif: Teori dan aplikasi. Malang: Universitas Negeri Malang Press.

UNESCO. (2022). Intangible cultural heritage at risk in Southeast Asia. Paris: United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. https://ich.unesco.org

UNESCO. (2023). Safeguarding intangible cultural heritage. Paris: United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. https://ich.unesco.org

Warschauer, M., & Matuchniak, T. (2010). New technology and digital worlds: Analyzing evidence of equity in access, use, and outcomes. Review of Research in Education, 34(1), 179–225. https://doi.org/10.3102/0091732X09349791

Weli Juniarti. (2021). Integrasi tradisi lokal dan nilai religius dalam kehidupan sosial. Jurnal Ilmu Agama, 22(2), 144–160.

Downloads

Published

2025-09-09

How to Cite

Sonita Candra Kirana, Saepudin, S., & Nurniswah, N. (2025). Penanaman Nilai- Nilai Sosial Dalam Tradisi Kayik Nari Untuk Membentuk Sikap Peduli Sosial Pada Masyarakat Desa Suka Bandung Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan. Al-Zayn : Jurnal Ilmu Sosial & Hukum, 3(4), 4342–4351. https://doi.org/10.61104/alz.v3i4.2016

Issue

Section

Articles