Pengaruh Pemahaman Hak Nafkah Istri Terhadap Kesiapan Menikah Mahasiswa STDI Imam Syafi’i Jember
DOI:
https://doi.org/10.61104/alz.v3i4.1989Keywords:
Hak Nafkah Istri, Kesiapan Menikah, Mahasiswa, Fikih MunakahatAbstract
Pernikahan dalam perspektif Islam merupakan institusi sakral yang memiliki dimensi spiritual, sosial, dan hukum, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an (QS. Ar-Rūm [30]: 21) yang memandang pernikahan sebagai jalan untuk mencapai ketenangan, cinta, dan kasih sayang (sakinah, mawaddah, wa rahmah). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemahaman hak nafkah istri terhadap kesiapan menikah mahasiswa STDI Imam Syafi’i Jember. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif, melibatkan mahasiswa tingkat akhir sebagai sampel yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner berskala Likert yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan bantuan perangkat lunak JASP dan SPSS, sementara analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman hak nafkah istri berpengaruh signifikan terhadap kesiapan menikah mahasiswa dengan kontribusi sebesar 37% dan nilai signifikansi p < 0,001. Temuan ini menegaskan bahwa peningkatan pengetahuan tentang hak nafkah istri memiliki peran penting dalam membentuk kesiapan psikologis, emosional, dan finansial mahasiswa, serta memberikan rekomendasi penguatan kurikulum pranikah berbasis syariah untuk mempersiapkan generasi muda membangun keluarga harmonis dan bertanggung jawab.
References
Ahmad, M. A. (2018). The importance of marriage in Islam. International Journal of Research - GRANTHAALAYAH, 6(11), 1–6. https://doi.org/10.29121/granthaalayah.v6.i11.2018.1082
Al-Bukhari, A. A. M. bin I. (1893). Ṣahīh al-Bukhari. Al-Sulthaniyyah.
Al-Ghazali. (2000). Ihya’ ‘Ulum al-Din. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Al-Jauziyyah, I. Q. (1971). Tuhfatul Maudud. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Al-Kasani. (1986). Bada’I as-Sana’I fi Tartib al-Shara’I. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Al-Qaradawi, Y. (1997). Fiqh al-Usrah al-Muslimah fi al-Diya al-Qur’an wa al-Sunnah. Maktabah Wahbah.
An-Nawawi, Y. bin S. (n.d.). Syarh Shahih Muslim. Dar al-Ma’rifah.
Baharudin, D. F., Md. Hamdani, S., Abdul Mutalib, M. M., & Zakaria, M. Z. (2018). Kefahaman beragama dan proses transformasi hubungan pasangan dalam perkahwinan. Al-Irsyad: Journal of Islamic and Contemporary Issues, 3(2), 75–91. https://doi.org/10.53840/alirsyad.v3i2.7
Carolyna, F., Sumarni, N., Zahara, Z., & Parhan, M. (2024). Pendidikan pra-nikah sebagai upaya pencegahan perceraian: Pendekatan praktis dan Islami. Journal on Education, 6(3), 16244–16251. https://doi.org/10.31004/JOE.V6I3.5495
Firano, I. (2024). Maqāṣid al-Zuwāj al-Syar’iyyah: Dirāsah li ahammi maqāṣid al-aṣliyyah wa al-taba’iyyah. Jurnal Al-Dustur, 7(2), 170–197. https://doi.org/10.30863/aldustur.v7i2.7131
Fitria Ningrum, D. N., Latifah, M., & Krisnatuti, D. (2021). Marital readiness: Exploring the key factors among university students. HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal, 18(1), 65. https://doi.org/10.26555/humanitas.v18i1.17912
Hayati, S. A., & Prasetia, M. E. (2023). Pengaruh usia terhadap kesiapan menikah pada wanita remaja. Jurnal Consulenza: Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi, 6(2), 224–233. https://doi.org/10.56013/jcbkp.v6i2.2309
Huda, M. (2018). Perspektif hukum Islam terhadap perkawinan mahasiswa IAIN Ponorogo. IAIN Ponorogo.
Ibn Anas, M. (1994). Al-Mudawwanah al-Kubra. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Ibnu Mājah, M. bin Y. al-Q. (2009). Sunan Ibni Mājah. Dār Ihyāi al-Kitāb al-’Arabiyyah.
Ibrahim, M. (2012). Pemenuhan hak dan kewajiban pada pasangan masih aktif kuliah: Studi kasus mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sosio-Religia: Jurnal Ilmu Agama dan Ilmu Sosial, 10(3), 129–154.
Indra, G. L., Al Arif, M. Y., & Zaelani, A. Q. (2023). The ideal age for marriage in the compilation of Islamic law (KHI) and psychology. Al-’Adalah, 20(1), 1. https://doi.org/10.24042/adalah.v20i1.11598
Iqbal, M. S., & Amrulloh, M. A. (2024). Pembatasan usia minimal perkawinan dalam hukum keluarga Islam: Studi komparasi Indonesia dan Yordania. As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga, 6(2). https://doi.org/10.47467/as.v6i2.6443
Islamiyah, I., Khumas, A., & Jafar, E. S. (2024). The relationship between perception of parental divorce and readiness to marry in early adults. Journal of Correctional Issues, 7(1), 78–88. https://doi.org/10.52472/jci.v7i1.419
Kathir, I. (2000). Tafsir al-Qur’an al-Azhim. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Magdysyuk, L., Fedorenko, R., & Magdysyuk, D. (2024). Psychological analysis of the modern youth readiness for married life. European Humanities Studies: State and Society, 1, 125–139. https://doi.org/10.38014/ehs-ss.2024.1.09
Mahmood, A., Khan, M. A., & Qureshi, S. (2023). Marriage, religiosity, and well-being: A meta-analytic review. Journal of Family Psychology, 37(2), 212–226. https://doi.org/10.1037/fam0001117
Munzillah, I. M., Azkiyah, A., & Rohimah, S. (2024). Kesiapan menikah dalam perspektif psikologi pendidikan agama Islam. TSAQOFAH, 4(5), 3575–3588. https://doi.org/10.58578/tsaqofah.v4i5.3381
Nasution, W. R. (2023). Pernikahan usia dini ditinjau dari hukum Islam dan hukum positif. Jurnal EL-QANUNIY, 9(2), 263–276. https://doi.org/10.24952/el-qanuniy.v9i2.9517
Novitasari, A. F., Luth, T., Djumikasih, D., & Chanifah, N. (2024). The importance of maturity in marriage from an Islamic legal perspective. Journal of Legal Studies, 33(47), 99–108. https://doi.org/10.2478/jles-2024-0006
Nurliana, N. (2023). Hikmatut Tasyri’ marriage perspective of Islamic law. Jurnal Mediasas, 6(1), 14. https://doi.org/10.58824/mediasas.v6i1.578
Nurwiyani. (2023). Hubungan pengetahuan, motivasi, serta dukungan orang tua dengan kejadian pernikahan usia dini pada remaja putri di Desa Simpang Rimba. Indonesian Scholar Journal of Nursing and Midwifery Science (ISJNMS), 3(5), 1211–1220. https://doi.org/10.54402/isjnms.v3i05.428
Perry, S. L. (2015). A match made in heaven? Religion-based marriage decisions, marital quality, and the moderating effects of spouse’s religious commitment. Social Indicators Research, 123(1), 203–225. https://doi.org/10.1007/s11205-014-0730-7
Perry, S. L., & Whitehead, A. L. (2022). Religious commitment and marital satisfaction: A cross-national analysis. Journal of Marriage and Family, 84(3), 745–764. https://doi.org/10.1111/jomf.12845
Pratama, M. H. (2021). Tinjauan hukum keluarga Islam terhadap pemenuhan hak dan kewajiban pasangan suami istri yang masih berstatus pelajar sekolah. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Saini, S., & Ulum, B. (2024). Early marriage trends in the perspective of Islamic family law: Between regulation and social reality. Jurnal Islam Nusantara, 8(1), 99. https://doi.org/10.33852/jurnalnu.v8i1.541
Sarbaini, S., Zukrianto, Z., & Nazaruddin, N. (2022). Pengaruh tingkat kemiskinan terhadap pembangunan rumah layak huni di Provinsi Riau menggunakan metode analisis regresi sederhana. Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan, 1(3), 131–136. https://doi.org/10.55826/tmit.v1iIII.46
Sitorus, I. R., & Yusmita, Y. (2020). The age of marriage on interdisciplinary Islamic law perspectives. Jurnal Ilmiah Mizani, 7(1), 1. https://doi.org/10.29300/mzn.v7i1.3137
Taymiyyah, I. (1995). Majmu‘ al-Fatawa. Mujamma‘ al-Malik Fahd li-Tiba‘at al-Mushaf al-Sharif.
Widodo, A., & Hasim, N. (2020). Bimbingan penyuluhan pernikahan dan pembinaan keluarga sakinah dalam Islam. Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2(2), 165–182. https://doi.org/10.24952/BKI.V2I2.2712
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Usaid Abdullah Jahwasyi, Bayu Kasa Pranata

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.