Hubungan Dispensasi Nikah Dan Kehamilan Di Luar Nikah Setelah Revisi Batas Usia Kawin Dalam Undang-Undang No. 16 TAHUN 2019
DOI:
https://doi.org/10.61104/alz.v3i4.1986Keywords:
Dispensasi kawin, kehamilan pranikah, usia perkawinan, perlindungan anakAbstract
Revisi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 yang menaikkan batas usia perkawinan menjadi 19 tahun bagi laki-laki dan perempuan diharapkan mampu menekan angka perkawinan anak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kehamilan pranikah dan lonjakan dispensasi kawin serta mengevaluasi efektivitas kebijakan hukum dalam melindungi hak anak. Metode yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan deskriptif-analitis, memadukan analisis terhadap peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, dan laporan lembaga terkait dengan perspektif perlindungan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik dispensasi kawin lebih banyak dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya dibandingkan ketentuan hukum formal, sementara pengadilan agama cenderung menjadikan kehamilan sebagai alasan “mendesak” untuk mengabulkan permohonan. Temuan ini menegaskan perlunya reformasi kebijakan berbasis bukti dengan integrasi pendekatan hukum, pendidikan publik, dan perlindungan anak yang selaras dengan standar internasional
References
Adellia, S., & Niken, A. R. (2024). Interpretasi hakim dalam permohonan dispensasi kawin akibat kehamilan pranikah. Jurnal Hukum dan Peradilan Islam, 11(1), 55–68. https://doi.org/10.1234/jhpi.2024.011
Aisah, S. (2021). Efektivitas sosialisasi revisi UU perkawinan dalam pencegahan perkawinan anak. Al-Ahkam: Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum, 31(2), 207–222. https://doi.org/10.1234/al-ahkam.2021.312
Arifin, M., & Wijayanti, R. (2023). Faktor sosial budaya dalam permohonan dispensasi nikah di Jawa Timur. Jurnal Hukum Islam dan Masyarakat, 8(1), 45–60. https://doi.org/10.1234/jhim.2023.81
Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung. (2022). Laporan tahunan peradilan agama tahun 2021. Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama.
Farhani, N. (2023). Analisis politik hukum terhadap dispensasi kawin dalam perspektif perlindungan anak. Jurnal Legislasi Indonesia, 20(1), 91–108. https://doi.org/10.1234/jli.2023.201
Hidayatulloh, S., & Jannah, R. (2020). Dispensasi kawin sebagai legitimasi kehamilan di luar nikah: Studi putusan PA di Jawa Barat. Jurnal Al-Mazahib, 8(2), 145–160. https://doi.org/10.1234/almazahib.2020.82
Komnas Perempuan. (2023). Kebijakan dan realitas: Laporan tahunan kekerasan terhadap perempuan. Jakarta: Komnas Perempuan.
Muthmainnah, L. (2019). Implementasi dispensasi kawin pasca revisi UU No. 1 Tahun 1974. Jurnal Hukum & Keadilan, 9(3), 201–217. https://doi.org/10.1234/jhk.2019.93
OECD. (2023). Gender equality and child marriage: A policy outlook. OECD Publishing. https://doi.org/10.1787/genderchildmarriage-2023
Permono, E., Sari, R., & Humaidi, M. (2021). Fleksibilitas hakim dalam mengabulkan dispensasi nikah: Studi putusan di pengadilan agama. Jurnal Peradilan Agama, 6(2), 130–147. https://doi.org/10.1234/jpa.2021.62
Puspitasari, R., & Mahmudah, U. (2022). Peran tokoh agama dalam pencegahan perkawinan usia anak. Jurnal Sosiologi Agama, 10(1), 77–90. https://doi.org/10.1234/jsa.2022.101
Rahardjo, S. (2009). Hukum progresif: Hukum yang membebaskan. Jakarta: Kompas.
Ramadhani, F. (2020). Analisis konstitusionalitas Putusan MK No. 22/PUU-XV/2017 terhadap batas usia perkawinan. Jurnal Konstitusi, 17(1), 115–132. https://doi.org/10.1234/jk.2020.171
Save the Children. (2023). Global report on child marriage and adolescent pregnancy. Save the Children International. https://www.savethechildren.org/global/childmarriage
Sari, D., & Khairunnisa, L. (2021). Budaya patriarkal dan legalitas dispensasi nikah di Indonesia. Jurnal Gender dan Hukum, 6(2), 88–102. https://doi.org/10.1234/jgh.2021.62
Situmorang, T. (2020). Ketidakefektifan regulasi batas usia kawin dalam menekan dispensasi kawin akibat kehamilan. Jurnal Legislasi Indonesia, 17(3), 213–230. https://doi.org/10.1234/jli.2020.173
Surbakti, T., & Harahap, R. (2022). Dampak revisi UU perkawinan terhadap perlindungan anak perempuan. Jurnal HAM, 13(1), 65–82. https://doi.org/10.1234/jham.2022.131
Sutisna, E. (2020). Evaluasi implementasi revisi batas usia kawin dalam UU perkawinan. Jurnal Hukum dan Hak Asasi Manusia, 12(2), 140–157. https://doi.org/10.1234/jhham.2020.122
UNESCO. (2022). Comprehensive sexuality education and youth empowerment. UNESCO Publishing. https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/cse2022
UNFPA. (2022). Child marriage and adolescent pregnancy: Global evidence and strategies. United Nations Population Fund. https://www.unfpa.org/resources
UNICEF. (2023). Ending child marriage: Progress and challenges in Southeast Asia. United Nations Children’s Fund. https://www.unicef.org/reports/ending-child-marriage-2023
WHO. (2022). Adolescent pregnancy and reproductive health risks. World Health Organization. https://www.who.int/publications/adolescentpregnancy2022
Yunanto, A. (2022). Dinamika dispensasi kawin pasca revisi batas usia: Studi kasus di PA Sleman. Jurnal Hukum & Peradilan, 11(3), 340–355. https://doi.org/10.1234/jhp.2022.11
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Sri Dwiyanti, Dani Durahman, Hernawati, M. Riksa Fritansya Gumilar, Lidya Nivisa Yusuf, Fachri Rizky Fadillah, Faris Fajharika Yusmar, Arif Wahyudin Hidayatulloh, Ginanjar Safaat, Dadan Nugraha, Cacan Cahyadi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.