https://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/issue/feedIHSAN : Jurnal Pendidikan Islam2024-10-18T14:33:10+07:00Dr (c) Hasan Syahrizal, M.Pd.ejournal@yayasanpendidikandzurriyatulquran.idOpen Journal SystemsIHSAN : Jurnal Pendidikan Islamhttps://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/331Dikotomi Ilmu Agama Dan Umum Dalam Reorientasi Pendidikan Islam2024-09-25T08:14:44+07:00Faizul Munafaizulmunaa1212@gmail.comAbid Nurhudaabidnurhuda123@gmail.comAdhimas Alifian Yuwono adhimasalifian@gmail.comThariq Azizalahwadzy@gmail.com<p><em>Ilmu pengetahuan menjadi kebutuhan dasar manusia dimana dengan hal tersebut ia dapat melewati berbagai tantangan dalam hidupnya. Meski dalam perjalanannya seringkali dipertentangkan antara ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan dunia sehingga muncul istilah yang namanya dikotomi. Dikotomi ilmu secara tidak langsung memberikan dampak pada kemunduran, terutama pada bidang pendidikan islam sehingga diperlukan sebuah reorientasi agar apa yang menjadi tujuan dapat dilaksakan. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan terkait Dikotomi Ilmu Agama Dan Umum Dalam Reorientasi Pendidikan Islam. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan model pendekatan studi pustaka yang mana dalam pengumpulan datanya menggunakan teknik dokumentasi kemudian direduksi, disajikan dan terakhir disimpulkan secara verifikatif. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa ilmu agama dan ilmu umum dalam pendidikan Islam harus diseimbangkan agar bisa digunakan untuk mempersiapkan siswa yang mampu menjawab tantangan dalam dunia modern yang terus berubah. Dan hal tersebut berimplikasi bahwa ia tidak boleh hanya memahami prinsip-prinsip keagamaan saja tetapi juga harus mampu mengembangkan keterampilan maupun pengetahuan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dan pasar kerja global yang terintegrasi.</em></p>2024-10-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Faizul Muna, Abid Nurhuda, Adhimas Alifian Yuwono , Thariq Azizhttps://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/326Pemanfaatan Masjid Sebagai Sarana Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi 2024-09-10T08:38:51+07:00Wadidin Harahapwahidinharahap08@gmail.comMadyanwahidinharahap08@gmail.comNajmul Hayatwahidinharahap08@gmail.com<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan, upaya guru dan hambatan yang dihadapi guru PAI dalam pemanfaatan masjid sebagai sarana pembelajaran Pendidikan islam di Sekolah Menengah Pertama Ahamad Dahlan Kota Jambi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan penelitian kualitatif. Lokasi penelitian adalah SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi dengan subjek penelitian yaitu guru Pendidikan Agama Islam dan siswa sebagai respondem utama. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi, sementara untuk teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan atau mengadakan verfikasi data. Hasil penelitian menggambarkan kondisi real pemanfaatan masjid sebagai sarana pembelajaran Pendidikan islam, sangat intens pertemuan dan pemanfaatan masjid dalam pembelajaran agama islam yang dilakukan oleh guru PAI. Guru PAI sudah memanfaatkan masjid dengan berbagai kegiatan, secar intens dan sangat membantu guru dalam memberikan motivasi siswa dalam belajar dan berjalan dengan lancar dan tertib. Guru PAI, dalam memanfaatkan masjid sebagai tempat pembelajaran PAI, secara teori maupun praktek, sudah memaksimalkan kegiatan yang sudah dirancang dan disusun bersama guru dan kepala sekolah setiap diawal semester yaitu dalam rapat kerja, dengan menawarkan banyak kegiatan dan sudah berjalan dengan baik, diataranya adalah pembelajaran PAI secara khusus dilakukan berkelompok maupun klasikal, selain itu ada juga kegiatan pendukung lainnya seperti sholat dhuha berjamaah, sholat zuhur dan ashar berjamaah, kahfiyan setiap hari Jumat pagi dan semi boarding, siswa nginap disekolah untuk mendapatkan nimbingan khusus dalam peningkatan Pendidikan karakter siswa. Dalam kenyataannya banyak hambatan yang ditemukan oleh guru diakibatkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dapat berupa : kedisiplinan, waktu yang tersedia sangat terbatas, kelelahan, kesiapan belajar serta psikologis dan Kesehatan. Sementara faktor eksternal meliputi ; teman sejawat dan lingkungan social. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa pemanfaatan masjid sebagai sarana pembelajaran PAI di SMP Ahmad Dahlan sangat intens dan banyak kegiatan yang dilakukan guru PAI, berupa kegiatan yang bisa memberikat motivasi belajar siswa semakin baik.</em></p>2024-10-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Wadidin Harahap, Madyan, Najmul Hayathttps://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/272Kebijakan Pendidikan Dalam Mengatasi Masalah Kualitas, Kuantitas Efektivitas dan Efisiensi2024-09-19T20:10:33+07:00Abd. Muizabdmuiz459@gmail.comRohmatul Anisahrohani2607@gmail.comUntung Khoiruddinuntungkhoiruddin@gmail.comErwin Indriokoindriokoerwin@gmail.com<p><em>Kebijakan dalam pendidikan menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa pendidikan di Indonesia dapat berkembang secara menyeluruh dan berkelanjutan. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi kebijakan untuk meningkatkan kondisi pendidikan secara menyeluruh. Metode penelitian ini menggunakan Review Literature, Data dikumpulkan dari berbagai sumber tertulis, termasuk artikel, dokumen, dan literatur terkait, yang kemudian dianalisis untuk menemukan strategi yang efektif. Hasil penelitian menunjukkan empat fokus utama: (1) pengembangan kurikulum, pelatihan guru, dan evaluasi sekolah, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran, (2) peningkatan aksesibilitas pendidikan melalui alokasi anggaran, beasiswa, dan insentif, sehingga pendidikan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, (3) inovasi dalam pembelajaran seperti integrasi teknologi dan metode pembelajaran berbasis proyek, yang bertujuan untuk membuat proses belajar mengajar lebih relevan dan menarik, (4) optimalisasi efisiensi pendidikan dengan transparansi, akuntabilitas, dan penggunaan data, untuk memastikan pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien. Implementasi kebijakan holistik ini diharapkan mampu mengatasi berbagai masalah pendidikan dan membentuk generasi yang kompeten untuk menghadapi era globalisasi, serta mendorong kemajuan bangsa secara keseluruhan.</em></p>2024-10-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Abd. Muiz, Rohmatul Anisah, Untung Khoiruddin, Erwin Indriokohttps://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/325Hubungan Pemahaman Ilmu Tajwid Dengan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Kelas VIII MTs Al Huda Sumobito Jombang2024-09-10T08:44:17+07:00Alfiya Kusumawatialfiyakusuma611@gmail.comM Yahya Ashariyahyaashari@fai.unipdu.ac.idAmrullohamrullah@fai.unipdu.ac.id<p><em>Ilmu tajwid merupakan kaidah cara membaca huruf al-Qur’an secara baik dan benar. </em><em>Kemampuan membaca al-Qur’an adalah mampu melafalkan bacaan ayat al-Qur’an sesuai</em> <em>tajwid</em><em>nya</em><em>, makharijul huruf</em><em>,</em><em>kelancaran</em><em>/tartil </em><em>saat membaca al-Qur’an</em><em>.</em><em> Kemampuan membaca al-Qur’an siswa MTs Al Huda rata- rata sudah baik, akan tetapi hasil belajar materi tajwid yang khususnya materi hukum bacaan mad pada mata pelajaran al-Qur’an Hadis masih ada di bawah rata-rata, sangat sayang sekali jika bacaan al-Qur’an sudah baik tetapi belum memahami dengan benar mengenai kaidah- kaidah hukum tajwid.</em><em>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemahaman tajwid dengan kemampuan membaca al-Qur’an kelas VIII siswa MTs AlHuda Sumobito Jombang. </em><em>Desain penelitian ini menggunakan field Research. Jenis penelitian kuantitatif, pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara, dan Tes. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment dengan 38 responden. Hasil penelitian :1) Pemahaman ilmu tajwid “sangat baik” karena berada di interval 74-100 dengan prosentase 71%. 2) Kemampuan membaca al-Qur’an “sangat baik” karena berada di interval 74-100 dengan presentase 81%. 3) Hasil perhitungan korelasi sebesar 0,763, yakni nilai r terletak antara 0,70-0,90 yang memiliki interprestasi “tinggi”. Maka dapat diketahui bahwa adanya hubungan antara pemahaman ilmu tajwid dengan kemampuan membaca al-Qur’an siswa kelas VIII MTs AlHuda Sumobito Jombang.</em></p>2024-10-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Alfiya Kusumawati, M Yahya Ashari, Amrullohhttps://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/170Media Pembelajaran Guru Fiqih Dalam Menanamkan Ketaatan dan Pemahaman Tata Cara Ibadah Sholat Pada Siswa2024-06-03T15:00:55+07:00Salman Farisi.Msitapuang73@gmail.com<p><em>Media memegang peran penting dalam proses belajar mengajar, terutama pada pembelajaran fiqih, dimana media akan memberikan suasana yang menyenangkan, sehingga menarik minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan media pembelajaran guru fiqih dalam menanamkan ketaatan dan pemahaman tata cara ibadah sholat pada siswa. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan, dimana seluruh data diambil melalui penelitian terdahuu berupa jurnal ilmiah dan buku, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi, teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasal penelitian ini ditemukan beberapa media pembelajaran dalam menanamkan ketaatan dan pemahaman tatacara sholat, diantaranya; menggunakan video animasi, media berbasis animasi 3 dimensi, media audio visual, media pembelajaran poster, game kuis fiqih dengan menggunakan construct 3, media power point, media audio visual, dan guru yang memberikan teladan dengan mengikuti shalat berjama’ah bersama, membiasakan dengan mewajibkan siswa/siswinya dalam melaksanakan shalat berjama’ah bersama.</em></p>2024-10-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Salman Farisihttps://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/333Keutamaan Pendidikan Akidah, Syariah dan Akhlak Dalam Keluarga2024-09-28T17:10:48+07:00Tri Rahayu Erna Budiartibudiartitri544@gmail.com<p>Pendidikan yang pertama kali diterima olah anak adalah pendidikan dari keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan keutamaan pendidikan akidah, syariah dan akhlak dalam keluarga. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan, dimana seluruh data diambil melalui buku, artikel ilmiah dan terbitan-terbitan terdahulu yang berkaitan dengan topik penelitian, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan dokumentasi pada karya-karya ilmiah terdahulu, dengan teknik analisis data yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat diutarakan bahwa pendidikan akidah mutlak diperlukan untuk membentuk pribadi yang memiliki pegangan yang teguh terhadap sang Pencipta. Implikasi pendidikan akidah yang terpenting adalah perlunya pendidikan akidah dalam keluarga dan pelaksanaan pendidikan akidah dalam keluarga. Selain itu perbuatan manusia menurut pendekatan syariah dapat berbentuk ibadah dan bisa berbentuk muamalah. Selanjutnya akhlak yang mulia dan mendorong manusia untuk berbuat baik kepada manusia dalam pergaulan sehari-hari.</p>2024-10-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Tri Rahayu Erna Budiartihttps://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/332Pemikiran Pendidikan Islam Dalam Pandangan Muhammad Abduh2024-09-28T17:07:40+07:00Sabrun Jamilpustakasabrun@gmail.com<p><em>Pendidikan islam sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai ajaran agama islam pada ruang pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan pemikiran pendidikan islam dalam pandangan muhammad abduh. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan, dengan teknik pengumpulan data dokumentasi pada buku, dan artikel ilmiah pada jurnal, serta dokumen yang berkaitan dengan tema penelitian, teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat diutarakan bahwa muhammad abduh adalam salah satu tokoh islam modern, yang banyak melakukan pembaharuan dari segi pendidikan social dan politik umat islam yang mengalami ketertinggalan, yang di sebabkan umat islam saat itu di pengaruhi paham jumud atau pemikiran yang statis, yang tidak mau melakukan pembaharuan pemikiran yang di anggap Muhammad abduh adalah suatu kebodohan, menurut Muhammad abduh dalam Al-Qur’an banyak ayat yang menyerukan umat islam untuk berfikir. Melalui pemikiran akan tercipta ilmu pengetahuan, ia pun membenarkan pendapat penulis barat yang mengatakan umat islam mengalami kemunduran di sebabkan paham jabariah. Muhammad abduh melakukan pembaharuan-pembaharuan dalam sistem pendidikan, kurikulum dan tujuan pendidikan itu sendiri. Menurutnya pendidikan klasikal yang selama ini di terapkan di banyak lembaga pendidikan harus di lakukan pembaharuan, dengan cara memulainya pada sistem pendidikan yang ada di Al-Azhar yang di anggapnya pusat pendidikan islam dunia.</em></p>2024-10-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Sabrun Jamilhttps://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/336Pendidikan Islam dan Transformasi Sosial; Penyebaran Islam di Arab 2024-09-30T20:32:11+07:00Nurvia Santinurvia.santi89@gmail.com<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan pendidikan islam dan transformasi sosial; penyebaran islam di arab. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan, dengan teknik pengumpulan data dokumentasi pada buku, dan artikel ilmiah pada jurnal, serta dokumen yang berkaitan dengan tema penelitian, teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat diutarakan bahwa jazirah Arab merupakan tanah semenanjung di bagian Barat Daya Benua Asia yang terkenal dengan sebutan Jazirah Arab atau Pulau Arab walaupun masih bertalian dengan daratan Benua Asia, karena diapit oleh lautan dari tiga segi yaitu; Laut Merah, Laut ‘Omman dan Selat Persia Menurut Nuldeke, seorang ahli ketimuran Jerman dalam bukunya “Historian’s History of the Word” menjelaskan bahwa tanah itu dinamakan Arab karena sebagian besar tanahnya terdiri dari gurun pasir. Arab atau Arabia artinya adalah sahara atau gurun pasir. Islam diwahyukan oleh Allah melalui seorang hamba dan rasul-Nya yaitu Muhammad Ibn Abdillah yang lahir pada 12 R. Awwal Tahun Gajah bertepatan dengan 29 Agustus 571 M di Mekkah. Beliau berasal dari kabilah Quraisy yang merupakan kabilah terhormat di kalangan bangsa Arab. Beliau menerima wahyu pertamanya pada umur 40 tahun dan menjadi titik awal lahirnya ajaran agama penyempurna agama Tauhid dari Nabi Ibrahim, yaitu Islam.</em></p>2024-10-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Nurvia Santihttps://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/165Sanad Hadist dan Pendidikan Islam; Menggali Aspek Kritikal Penolakan2024-06-03T14:53:54+07:00Munawirmunawirbone@gmail.com<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan sanad hadist dan pendidikan islam’ menggali aspek kritikal penolakan. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan, dengan teknik pengumpulan data dokumentasi pada buku, dan artikel ilmiah pada jurnal, teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat diutarakan bahwa hadis mardud merupakan hadis yang tidak memenuhi kualifikasi atau salah satu syarat dari hadis maqbul, yaitu hadis sahih dan hadis hasan. Sedangkan dalam ketentuannya, ada lima syarat sebuah hadis untuk dikategorikan hadis maqbul. Apabila salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi otomatis hadis tersebut masuk kategori hadis mardud. Maka berdasarkan jumlah lima syarat dari hadis maqbul hadis mardud secara garis besarnya ada lima macam, yaitu: 1) hadis mardúd karena sanadnya tidak bersambung (perawinya gugur dari mata rantai sanad, 2) hadis mardúd karena perawinya tidak adil, 3) hadis mardúd karena perawinya tidak dhábidl atau tidak memiliki daya hafal yang sedang, 4) hadis mardúd karena syadz, 5) hadis mardúd karena sebuah ‘illah.</em></p>2024-10-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Munawirhttps://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/337Hadits Mutawatir sebagai Landasan Pendidikan Islam; Memahami Keautentikan dan Aplikasinya2024-10-02T15:11:03+07:00Junaidijunaidijumah06@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan hadits mutawatir sebagai landasan pendidikan islam; memahami keautentikan dan aplikasinya. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan, dengan teknik pengumpulan data dokumentasi pada buku, dan artikel ilmiah pada jurnal, teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat diutarakan bahwa hadits dapat disebut sumber hukum Islam ke-dua setelah Al-Qur’an karena, Hadits diriwayatkan oleh para perawi dengan sangat hati-hati dan teliti, sebagaimana sabda Nabi Tidak seperti Al-Qur'an, dalam penerimaan Hadits dari Nabi Muhammad SAW banyak mengandalkan hafalan para sahabatnya dan hanya sebagian saja yang ditulis oleh mereka. Dengan demikian, hadits-hadits yang ada pada para sahabat, yang kemudian diterima oleh para tabi'in, memungkinkan ditemukan adanya redaksi yang berbeda-beda. Karena ada yang meriwayatkannya sesuai atau sama benar dengan lafal yang diterima dari Nabi SAW, dan ada yang hanya sesuai makna atau maksudnya saja, sedangkan redaksinya tidak sama.</p>2024-10-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Junaidihttps://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/339Penalaran Dalam Penelitian Pendidikan Islam2024-10-04T17:16:36+07:00Deassy Arestya Saksithadeassyarestya31@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan penalaran dalam penelitian pendidikan islam. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan, dengan teknik pengumpulan data dokumentasi pada buku, dan artikel ilmiah pada jurnal, teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat diutarakan bahwa penalaran merupakan suatu proses berpikir yang logis dan analitis. Penalaran yang baik akan menghasilkan simpulan yang baik pula. Penalaran merupakan dimensi yang penting dalam kegiatan penelitian. Dimensi penalaran sangat dibutuhkan dalam membuat simpulan dari data-data yang diperoleh di lapangan. Dalam membuat simpulan penelitian seringkali peneliti berada pada sikap keragu-raguan, sehingga hal tersebut berdampak pada simpulan penelitian yang kurang berdasar. Penalaran dalam penelitian dapat dilakukan diawali dengan memahami pernyataa atau proposisi. Karena tidak akan ada penalaran jika tidak dari sebuah pernyataan atau proposisi. Proposisi dalam penilitian sering dijumpai dalam bentuk konsep atau pengertian, yang memerlukan penalaran dengan merumuskan defenisi dari konsep tersebut.</p>2024-10-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Deassy Arestya Saksithahttps://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/347Pembelajaran Kolaboratif Dalam Pendidikan Perguruan Tinggi2024-10-18T14:33:10+07:00Febrian Afriadifebrianafriadi81@gmail.comMuhammad Fatih hidayahgusmanelimpd@uinib.ac.idGusmanelimfatih.hidayah@gmail.com<p>Pembelajaran kolaboratif menjadi pendekatan pedagogis yang semakin populer di pendidikan tinggi karena dianggap dapat meningkatkan efektivitas proses belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau penerapan pembelajaran kolaboratif di perguruan tinggi dan mengidentifikasi tantangan serta strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitasnya.Penelitian ini dilakukan melalui tinjauan pustaka dengan menganalisis berbagai penelitian terkait implementasi pembelajaran kolaboratif di lingkungan pendidikan tinggi.Hasil studi menunjukkan bahwa pembelajaran kolaboratif mampu meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan komunikasi, dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Namun, terdapat tantangan seperti ketidakseimbangan partisipasi antar anggota kelompok dan kurangnya keterampilan fasilitasi dari dosen. Strategi yang direkomendasikan untuk mengatasi tantangan ini mencakup pengelolaan kelompok secara lebih efektif dan pelatihan fasilitasi untuk dosen, yang dapat membantu optimalisasi proses kolaboratif di kelas.</p>2024-10-20T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Febrian Afriadi, Muhammad Fatih hidayah, Gusmanelihttps://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/164Profesionalitas dan Keunggulan Bersaing Lembaga Pendidikan Islam2024-07-06T21:32:29+07:00Saidinsaidin.majid11@gmail.comMukhtar Latifproflatif261@gmail.comKaspul Anwar Uskasfulanwarus@gmail.com<p><em>Lembaga pendidikan islam harus memiliki keunggulan untuk dapat bersaing dengan lembaga pendidikan umum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana profesionalitas dan keunggulan bersaing lembaga pendidikan islam. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, adapun teknik pengngumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pondok pesantren darunnajah menawarkan berbagai program pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi. santri di pondok pesantren darunnajah dididik 24 jam untuk menjadi pribadi yang sukses dunia-akhirat dan mempelajari banyak keahlian, seperti keahlian bahasa, organisasi, olahraga, kesenian, keterampilan, teknologi, akademik dan berbagai life skill lainnya. Selain itu biaya pendidikan dipondok pesantren darunnajah dan rincian kegiatan pendidikan telah selaras antara biaya dan kegiatan pendidikan yang diberikan. pondok pesantren darunnajah mengantongi citra yang baik dimasyarakat, dimana pondok pesantren ini memiliki 21 cabang dengan memiliki fasilitas yang terkenal dimasyarakat. Dan memiliki kualitas SDM yang baik sebagai pendidikan dan tenaga kependidikan, dimana pondok pesantren merekrut guru dan tenaga kependidikan dengan seleksi kualitas dan melakukan pelatihan dan penataran untuk meningkatkan mutu guru-guru di pendidik dipondok pesantren darunnajah.</em></p>2024-10-25T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Saidin, Mukhtar Latif, Kaspul Anwar Us