IHSAN : Jurnal Pendidikan Islam
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan
IHSAN : Jurnal Pendidikan IslamYayasan pendidikan dzurriyatul Quranen-USIHSAN : Jurnal Pendidikan Islam3025-9150Pengembangan Media Pembelajaran Kreatif Dan Interaktif Melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dalam Pendidikan
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/433
<p><em>Pendidikan sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa karena memberikan masyarakat nilai-nilai, pengetahuan, dan kemampuan yang mereka butuhkan untuk menghadapi kesulitan-kesulitan zaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengembangan media pembelajaran kreatif dan interaktif melalui teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan studi kepustakaan, dimana seluruh data diambil melalui buku, jurnal dan dokumen yang berkaitan dengan tema penelitian, teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa inovasi media pembelajaran berbasis TIK sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan menggunakan berbagai alat dan teknologi, seperti platform e-learning, video pembelajaran, gamifikasi, dan AR/VR, proses belajar mengajar menjadi lebih interaktif dan menarik. Pendekatan ini membantu siswa meningkatkan keterampilan digital mereka sekaligus memungkinkan pembelajaran yang lebih fleksibel. Hasilnya, penggunaan TIK dalam pendidikan dapat berkontribusi pada pengembangan lingkungan belajar yang lebih efisien dan kontemporer.</em></p>Dewi Fitriah Khusnul KhotimahHafidz
Copyright (c) 2024 Dewi Fitriah Khusnul Khotimah, Hafidz
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-01311810.61104/ihsan.v3i1.433Analisis Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar Hj Isriati Baiturrahman 2 Semarang
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/431
<p><em>Pendidikan pada hakikatnya adalah milik setiap manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning, pada mata pelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti di Sekolah Dasar Hj.Isriati Baiturrahman 2 Semarang. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang mengambarkan tentang penerapan model pembelajaran CTL pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa penerapan model CTL sudah berjalan dengan baik, hal ini bisa dilihat dari penerapan komponen-komponen model pembelajaran kontekstual yang ada yaitu: kontruktifisme, inquiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian autentik. Kendala yang dihadapi oleh guru PAI dalam megimplementasikan model ini adalah dari segi sarana dan prasarana, motivasi belajar, minat belajar, sikap dan perilaku. Solusi yang dilakukan oleh guru PAI yaitu dengan memberikan pemahaman-pemahaman yang nyata yang ada dikehidupan sehari-hari sehingga siswa bukan hanya mendengar ucapan melainkan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.</em></p>Iin Wahyu MahmudahM. Rikza Chamami
Copyright (c) 2024 Iin Wahyu Mahmudah, M. Rikza Chamami
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-013191910.61104/ihsan.v3i1.431Implementasi Epistemologi Ibnu Khaldun Dalam Struktur Keilmuan Pendidikan Agama Islam
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/511
<p>Struktur keilmuan Pendidikan Agama Islam (PAI) memerlukan pembaharuan agar tetap relevan dengan tuntutan zaman modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi epistemologi Ibnu Khaldun dalam struktur keilmuan PAI. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan, dimana seluruh data diambil melalui buku, jurnal dan dokumen yang berkaitan dengan tema penelitian, tekni analisis data dalam penelitian ini dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gagasan Ibnu Khaldun memperkaya struktur PAI dengan mengintegrasikan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu duniawi, memperbaharui kurikulum, mengkontekstualisasikan metode pembelajaran, dan mempertimbangkan dinamika sosial. Implementasi ini mendorong keseimbangan antara pendidikan normatif dan aplikatif, meningkatkan pengembangan karakter dan pemahaman holistik di kalangan siswa. Studi ini diakhiri dengan visi untuk sistem pendidikan Islam yang dinamis dan adaptif terhadap tantangan global</p>ArjunaTaufiqurrahmanIrawan
Copyright (c) 2024 Arjuna, Taufiqurrahman, Irawan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-0131203110.61104/ihsan.v3i1.511Peradaban Islam Pada Masa Khalifah Al-Rasyidah I-II; Idealitas dan Realitas, Pembentukan Khilafah, Perkembangan Islam dan Politik
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/609
<p>Periode Khilafah al-Rasyidah merupakan fase awal dalam sejarah peradaban Islam yang menampilkan karakter idealitas dan realitas yang khas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan pembentukan Khilafah al-Rasyidah I-II. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan, memanfaatkan sumber-sumber primer seperti kitab sejarah klasik dan tafsir, serta sumber sekunder berupa kajian modern terkait topik ini. Analisis difokuskan pada dimensi idealitas dalam implementasi syariat Islam, keadilan sosial, dan pengelolaan pemerintahan yang berlandaskan Al-Qur'an dan Sunnah, serta realitas yang dihadapi berupa konflik internal, tantangan geopolitik, dan dinamika sosial-ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun idealitas Khilafah al-Rasyidah menjadi panutan, kompleksitas realitas sering kali memengaruhi implementasi ideal tersebut. Studi ini memberikan wawasan mendalam mengenai kontribusi politik Islam di masa Khilafah al-Rasyidah terhadap perkembangan peradaban Islam secara keseluruhan.</p>Fajrina Dhia SalsabilaFadil SJ
Copyright (c) 2024 Fajrina Dhia Salsabila
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-0131324210.61104/ihsan.v3i1.609Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur'an Bagi Guru Dan Siswa Melalui Program Kegiatan Gemajuza di SMPN 1 Sooko Mojokerto
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/506
<p><em>Era globalisasi yang serba cepat, kemampuan membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar bukan sekadar keterampilan, melainkan kebutuhan mendasar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana program gemajuza bisa meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an bagi guru dan siswa SMPN 1 Sooko Mojokerto. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif deskriptif, Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diketahui bahwa program Gemajuza secara efektif membantu peserta yang terdiri dari siswa dan guru dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur'an. Penelitian ini mengkaji peranan penting program Gemajuza guna menaikkan potensi dalam pembacaan Al-Qur'an di SMPN 1 Sooko Mojokerto. Melalui pendekatan yang terstruktur dan adaptasi yang sesuai dengan kebutuhan peserta, program tersebut tak sekedar sukses guna menambahkan keterampilan membaca, namun juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pembacaan Al-Qur'an dalam keseharian. Temuan menunjukkan bahwa baik siswa ataupun guru terjadi kenaikan dengan cara signifikan dalam potensi membaca Al-Qur'an, yang berimplikasi positif terhadap partisipasi mereka dalam pelajaran agama dan kegiatan keagamaan lainnya. Implikasi dari penelitian ini sangat luas</em></p>Fi’Lolla Uswatun HasanahFathur RohmanMuhammad Fahmi
Copyright (c) 2024 Fi’Lolla Uswatun Hasanah, Fathur Rohman, Muhammad Fahmi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-0131435610.61104/ihsan.v3i1.506Manajemen Kepemimpinan Bunyai Terhadap Kedisiplinan Santri Dan Kompetensi Sosial di Pondok Pesantren Baitul Qur’an Nganjuk
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/597
<p><em>Manajemen kepemimpinan bunyai sebagai bentuk kepemimpinan yang berbasis pada nilai-nilai Islam diharapkan dapat memberikan dampak signifikn terhadap peningkatan kedisiplinan dan kompetensi sosial para santri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis pengaruh mangemen kepemimpinan bunyai terhadap kedisiplinan santri dan kompetensi sosial di pondok pesantren Baitul Qur’an di Kabupaten nganjuk Jawatimur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan reduksi data, penyajian dan dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kepemimpinan bunyai memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan kedalam keseharian, selain itu manajemen kepemimpinan ini juga berkontribusi pada pengembangan kompetensi sosial guru dengan membangun komukikasi yang efektif dan kejasama yang baik antar sesama pendidik. penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan manajemen kepemimpinan bunyai dapat menjadi model yang efektif dalam meningkatkan kedisiplinan Santri dan kompetensi sosial yang pada gilirannya berdampak pada kualitias pendidikan di Pondok Pesantren Baitul Qur’an Nganjuk.</em></p>Lu’lu’ Syuroiyah NadlirohMiftakhul Ilmi Suwignya PutraNur Ulwiyah
Copyright (c) 2024 Lu’lu’ Syuroiyah Nadliroh, Miftakhul Ilmi Suwignya Putra, Nur Ulwiyah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-0131576410.61104/ihsan.v3i1.597Aktualisasi Adab Pembelajar di Era Digital Dalam Kajian Surat Al-Kahfi Ayat 66
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/462
<p>Penelitian ini membahas mengenai permasalahan adab pembelajar di era digital, dengan fokus pada aktualisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Surat Al-Kahfi ayat 66. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi konsep adab dalam menuntut ilmu dan merumuskan strategi pembelajaran yang dapat menjaga etika dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, yang melibatkan analisis berbagai sumber literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan adab, seperti sikap rendah hati, kesabaran, dan penghormatan kepada guru, sangat penting dalam menghadapi tantangan pembelajaran di era digital. Selain itu, penelitian ini merekomendasikan pengembangan kompetensi teknologi bagi pendidik dan pemberdayaan peserta didik dalam pembelajaran mandiri. Dengan demikian, penerapan nilai-nilai adab dalam pendidikan di era digital dapat menciptakan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu memanfaatkan teknologi secara bijaksana.</p>Firyala Meitsa MonaNurul Awwaliyatus Sa’adahVina Oktavia ArrizaMohammad Syaifuddin
Copyright (c) 2024 Firyala Meitsa Mona, Nurul Awwaliyatus Sa’adah, Vina Oktavia Arriza, Mohammad Syaifuddin
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-0131657910.61104/ihsan.v3i1.462Eksistensi Dan Moralitas Pendidikan Islam di Indonesia
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/467
<p><em>Pendidikan islam di indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan seiring berjalannya waktu, yang dipengaruhi oleh peristiwa sejarah serta kebijakan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki eksistensi pendidikan Islam di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Systematic Literature Review (SLR), yang memungkinkan identifikasi, peninjauan, evaluasi, dan interpretasi seluruh penelitian yang relevan dengan topik fenomena yang menarik, khususnya terkait dengan pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pendidikan Islam di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan seiring berjalannya waktu, dipengaruhi oleh sejarah, kebijakan pemerintah, serta tantangan dan peluang yang ada. Perkembangan ini mencakup evolusi dari pendidikan informal awal di tempat-tempat ibadah menjadi lembagalembaga pendidikan formal seperti madrasah, pesantren, dan sekolah Islam modern. Meskipun telah ada upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam, masih terdapat tantangan besar yang perlu diatasi, seperti kesesuaian kurikulum, perubahan sosial dan politik, serta kebutuhan akan reformasi dalam pendekatan pembelajaran dan manajemen lembaga pendidikan Islam. Rekomendasi konkret telah diajukan untuk mengatasi tantangan ini, termasuk pembaruan kurikulum, peningkatan profesionalisme guru, dan penanggulangan masalah manajemen.</em></p>Andrial FatoniSiti KhamimM.Isron
Copyright (c) 2024 Andrial Fatoni, Siti Khamim, M.Isron
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-0131808710.61104/ihsan.v3i1.467Analisis Perbandingan Modul Ajar Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dalam Kurikulum Merdeka
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/494
<p><em>Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) diselaraskan dengan kompetensi dasar tertentu pada kurikulum. Adapun modul ajar juga memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan Modul ajar dan RPP dalam kurikulum Merdeka Adapun modul ajar sebagai penganti RPP pada kurikulum Merdeka ini memiliki perbedaan yang sangat siginfikan. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan, dimana seluruh data diambil melalui buku, jurnal dan dokumen yang berkaitan degan tema penelitian. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam pendidikan pondasi utama nya yang dikenal yaitu kurikulum. Kurikulum sendiri merupakan rancangan untuk mengatur semua didalam proses pembelajaran. Namun, seiring berkembangnya waktu Kurikulum sering mengalami perubahan dan hal ini juga berdampak pada perubahan rancangan pelaksanaan pembelajaran yaitu RPP yang berubah menjadi Modul ajar. Modul juga bisa dikatakan sebagai petunjuk belajar siswa yang akan dicapai yang berisi materi, soal, serta petunjuk kerja guru. RPP memiliki makna yang sama tapi pembuatan yang berbeda. Yang mana pembuatan RPP harus terformat sesuai aturan pemerintah Pendidikan sedangkan Modul ajar adalah rancan pelaksanaan pembelajaran yang dapat di modifikasi oleh guru dan dapat dikembangakan sesuai fase dan karakteristik peserta didik.</em></p>Dian Nur HikmahNor Azmah
Copyright (c) 2024 Dian Nur Hikmah, Nor Azmah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-0131889410.61104/ihsan.v3i1.494Wonogiri Mengaji: Studi Living Qur'an di SMP Negeri 1 Wuryantoro
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/474
<p><em>Banyak umat Muslim, termasuk siswa SMP, belum mahir membaca Al-Qur'an yang merupakan keterampilan dasar seorang muslim. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji program “Wonogiri Mengaji” sebagai upaya meningkatkan keterampilan membacaekaligus menghidupkan Al-Qur’an pada siswa di SMP Negeri 1 Wuryantoro. Penelitian ini adalah kajian kualitatif dengan fenomenologi sebagai pendekatannya. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program “Wonogiri Mengaji” di SMP Negeri 1 Wuryantoro tidak hanya berhasil meningkatkan keterampilan bacaan dan hafalan siswa, tetapi juga mendorong aktualisasi ayat-ayat Al-Qur'an dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan hasil evaluasi bacaan siswa setelah mengikuti program. Melalui metode takrir, yakni kombinasi dari metde talqin dan sima’an yang efektif, seluruh siswa yang diwawancarai menilai bahwa Wonogiri Mengaji menjadi wadah bagi mereka dalam meningkatkan hafalan dan sarana mendekatkan diri kepada Allah Swt. Penelitian ini menunjukkan bahwa SMP Negeri 1 Wuryantoro berkontribusi mengembangkan kompetensi keagamaan siswa</em></p>Zahra AlifahAmalia Surya AdindaRizqi Nur AbdillahRaditya Eka PratamaIndriyani Ma'rifah
Copyright (c) 2024 Zahra Alifah, Amalia Surya Adinda, Rizqi Nur Abdillah, Raditya Eka Pratama, Indriyani Ma'rifah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-01319510910.61104/ihsan.v3i1.474Implementasi Teknologi Digital Dalam Pengelolaan Kelas Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/488
<p><em>Transformasi digital yang pesat telah menciptakan urgensi untuk mengadopsi solusi teknologi dalam pembelajaran pendidikan agama islam guna mengoptimalkan manajemen kelas dan pemahaman peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan implementasi teknologi digital dalam pengelolaan kelas pada pembelajaran pendidikan agama islam. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan tiga narasumber kunci, observasi pembelajaran, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan empat aspek signifikan: (1) optimalisasi keterlibatan siswa melalui pemanfaatan platform digital seperti Google Classroom dan Kahoot, (2) dampak positif media pembelajaran interaktif terhadap pemahaman aspek keagamaan, (3) keunggulan pembelajaran kolaboratif dengan metode Eduinnova, dan (4) peningkatan efisiensi dalam aspek manajerial dan evaluatif pembelajaran. Namun, pengintegrasian teknologi digital masih dihadapkan pada beberapa kendala seperti kebutuhan pengembangan literasi digital pendidik, kualitas infrastruktur, serta harmonisasi konten digital dengan prinsip-prinsip Islam. Pengintegrasian teknologi digital dalam pembelajaran PAI terbukti menghadirkan perubahan konstruktif dengan terciptanya ekosistem pembelajaran yang lebih dinamis dan responsif, meski tetap membutuhkan keselarasan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai keislaman fundamental</em>.</p>Putri Alfiah Aulia RahmaVika Nurul Mufidah
Copyright (c) 2024 Putri Alfiah Aulia Rahma, Vika Nurul Mufidah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-013111012010.61104/ihsan.v3i1.488Pedagogical Values in QS. Al-An’am Verse 32 and Implications on Life Goals: An Islamic Education Perspective
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/603
<p><em>QS Al-An'am verse 32 emphasizes that the life of the world is only a game and entertainment, while the afterlife is the real life. This research aims to discuss the pedagogical values in QS. Al-An'am verse 32 and its implications for the purpose of human life from an Islamic perspective. Through a literature study approach, this research explores the views of the mufasirs. The results of this study reveal that QS. Al-An'am verse 32 provides important insights for a Muslim's view of life in navigating life in the world and preparing for life in the hereafter. This verse emphasizes that the world is only temporary and full of impermanent pleasures. Therefore, humans are invited to make the life of the world a means to achieve true happiness in the hereafter. The pedagogical values contained in this verse have important implications in Islamic education, namely forming a generation of faith, piety, and noble character. These values include; (1) fostering faith and piety as the main foundation of a Muslim's life, (2) teaching that the world is used as a tool to achieve happiness in the hereafter, not the ultimate goal, (3) awareness that everything you have is a mandate of Allah that must be accounted for, (4) the importance of gratitude and staying away from excessive love of the world. Education based on Qur'ani values like this is expected to create a generation that is not only intellectually intelligent, but also morally and spiritually strong, ready to face life's challenges with full responsibility and wisdom.</em></p>Amanda Resti MaulidiyaSofyan Sauri
Copyright (c) 2024 Amanda Resti Maulidiya, Sofyan Sauri
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-013112112810.61104/ihsan.v3i1.603Integrasi Teknologi Informasi Dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Indonesia; Pendekatan Teori Difusi Inovasi M.Rogers
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/437
<p>Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas manusia dan pelaksanaannya akan selalu berdampak pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan integrasi teknologi informasi dalam kurikulum pendidikan agama Islam di Indonesia dengan menggunakan pendekatan teori difusi inovasi M. Rogers. Melalui pendekatan kualitatif dan studi kepustakaan (library research), penelitian ini mengeksplorasi bagaimana teknologi informasi dapat diadopsi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Indonesia. Teori difusi inovasi digunakan untuk memahami proses penyebaran dan penerimaan teknologi dalam pendidikan agama, dengan fokus pada faktor-faktor yang memengaruhi adopsi teknologi oleh guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun teknologi informasi memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI, tantangan seperti kesesuaian materi dengan nilai-nilai Islam, keterbatasan infrastruktur, dan resistensi terhadap perubahan perlu diatasi. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya peran guru dalam memfasilitasi adopsi teknologi dan memastikan penerapannya sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan Islam.</p>Ardha Zahro NareswariHafidz
Copyright (c) 2024 Ardha Zahro Nareswari, Hafidz
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-013112913710.61104/ihsan.v3i1.437Transformasi Manajemen Peserta Didik di Lembaga Pendidikan Islam Pada Era Society 5.0
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/500
<p><em>Transformasi manajemen peserta didik di lembaga pendidikan Islam sangat diperlukan dalam menyongsong era Society 5.0 yang ditandai dengan integrasi teknologi canggih, seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), Internet of Things (IoT), dan big data, yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk pendidikan untuk menghadapi tantangan utama yakni minimnya adaptasi teknologi dalam manajemen peserta didik serta pendekatan pembelajaran yang masih konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi inovatif dalam mengoptimalkan pengelolaan peserta didik guna meningkatkan kualitas pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka (library research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif yang mengumpulkan data melalui analisis berbagai sumber literatur, termasuk jurnal, artikel, dan buku, yang relevan dengan transformasi pendidikan Islam dan teknologi di era Society 5.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi teknologi dapat meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas layanan pendidikan. Penggunaan teknologi memungkinkan pengelolaan data peserta didik yang lebih baik, personalisasi pembelajaran, serta pengambilan keputusan berbasis data. Selain itu, pemanfaatan alat analitik dan platform digital mendukung proses pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Namun, transformasi ini memerlukan dukungan kuat dari tenaga pendidik yang kompeten, fasilitas memadai, dan pendekatan yang seimbang antara teknologi modern dan nilai-nilai keislaman. Penelitian ini menekankan pentingnya inovasi dalam manajemen peserta didik untuk menghadapi tantangan Society 5.0 tanpa kehilangan identitas pendidikan Islam. Diharapkan, implementasi strategi berbasis teknologi dapat meningkatkan mutu pendidikan Islam sekaligus membentuk generasi yang adaptif, kompeten, dan berakhlak mulia.</em></p>Mutiara AriskaOpik Taupik KurahmanDadan RusmanaArjuna
Copyright (c) 2024 Mutiara Ariska, Opik Taupik Kurahman, Dadan Rusmana, Arjuna
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-013113814810.61104/ihsan.v3i1.500Optimalisasi Ta’lim Al-Quran Dalam Meningkatkan Bacaan Dan Pemahaman Al-Quran; Studi Pada Mahad Al-Jamiah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/588
<p><em>Ta’lim Al-Quran Mahad Al Jamiah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berperan penting dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan memahami Al-Quran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi optimalisasi program dengan menggunakan pendekatan studi kasus berbasis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuannya, menggunakan metode demonstrasi, dan latihan rutin efektif dalam meningkatkan literasi Al-Quran. Setelah semester pertama, saya merasakan bagaimana melanjutkan membaca berdasarkan aturan hafalan. Namun tantangan utama dalam melaksanakan program ini antara lain keragaman jenjang pendidikan sebelumnya, keterbatasan waktu belajar, dan kurangnya semangat belajar. Pendekatan pendidikan yang inovatif, seperti penggunaan teknologi pendidikan dan dukungan individual, telah terbukti meningkatkan efektivitas program-program ini. Dengan pengelolaan yang fleksibel dan strategis, program ini diharapkan dapat mengembangkan siswa yang tidak hanya memperoleh keterampilan pemahaman bacaan yang unggul, tetapi juga memahami dan mengamalkan nilai-nilai Al-Quran dalam aktivitas sehari-hari.</em></p>Muhammad Fahmi Syafi’uddinNasrulloh
Copyright (c) 2024 Muhammad Fahmi Syafi’uddin, Nasrulloh
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-013114915710.61104/ihsan.v3i1.588Analisis Kebutuhan APK Quizz Sebagai Media Pembelajaran Pada Materi Khalifah Abu Bakar di Kelas VII SMP NU Palangkaraya
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/495
<p><em>Dalam era digital saat ini, penggunaan teknologi dalam pendidikan menjadi sangat penting untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan aplikasi Quizz sebagai media pembelajaran mengenai Khalifah Abu Bakar di SMP NU Palangkaraya. Dengan menggunakan metode kuantitatif, penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi dan kuesioner untuk mengevaluasi bagaimana aplikasi ini dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam memahami materi tentang Khalifah Abu Bakar. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan Quizz dapat meningkatkan antusias siswa, memfasilitasi pembelajaran mandiri, dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan. Selain itu, aplikasi ini juga membantu siswa dalam mengelola waktu dan meningkatkan ketelitian dalam menjawab soal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi pendidik di SMP NU Palangkaraya untuk memanfaatkan aplikasi Quizz sebagai media pembelajaran yang efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa. Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan Kuantitatif dengan model 3D (define, design, development). Namun penelitian ini dibatasi hanya sampai tahap define (definisi). Metode pengumpulan data dengan angket secara online kepada siswa kelas VII di SMP NU Palangka Raya yang berjumlah 24 orang.</em></p>Devi HaryaniSofieta RiaHadma Yuliani
Copyright (c) 2024 Devi Haryani, Sofieta Ria, Hadma Yuliani
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-013115816810.61104/ihsan.v3i1.495Santri's Perception of Hermeneutic Principles in Teaching Al-Qur'an and Tafsir in Pesantren
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/512
<p><em>This research discusses the santri's perception of the hermeneutic principle in teaching the Qur'an and tafsir at Pesantren Al-Hikmah. The main issue raised is how hermeneutics, as a modern interpretation approach, is accepted and understood by santri in a tradition-based pesantren education environment. This study aims to identify santri perceptions, explore the challenges of hermeneutics implementation, and analyse its relevance in the development of pesantren education. The research used a qualitative method with a case study approach. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and document analysis. The research subjects were senior santri, ustaz, and pesantren managers. The results show that the santri's perception of hermeneutics is divided into two: a group that accepts this approach as a relevant innovation to understand the Qur'an contextually, and a group that is sceptical because they are worried about deviations from classical interpretation. In teaching, hermeneutics is used to address contemporary issues such as social and environmental justice, but its implementation faces challenges in the form of ideological resistance, limited literature, and faculty capacity. The discussion shows that hermeneutics can be a bridge between tradition and modernity in Qur'anic interpretation, provided it is applied with a systematic approach and respect for tradition. In conclusion, the integration of hermeneutics in pesantren education has the potential to broaden students' horizons and answer the challenges of globalisation. This research contributes to the development of Islamic education theory, especially in the integration of classical and modern tafsir methods, and becomes the basis for further research on the application of hermeneutics in pesantren.</em></p>Muhammad Miftah UlhaqGhina Fadlilah SukmaraIrawan
Copyright (c) 2024 Muhammad Miftah Ulhaq, Ghina Fadlilah Sukmara, Irawan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-013116917810.61104/ihsan.v3i1.512Tantangan Pendidik Dalam Pengintegrasikan Nilai-Nilai Pendidikan Islam di Sekolah Negeri Pada Era Globalisasi
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/563
<p><em>Globalisasi telah membawa dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, dengan tantangan utama bagi pendidik di sekolah negeri dalam mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan Islam ke dalam sistem pembelajaran multikultural dan sekuler. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan tersebut dan memberikan rekomendasi strategis bagi pendidik. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur dan wawancara mendalam terhadap pendidik di SMPN 2 Kangayan Sumenep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama meliputi kurangnya pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Islam di kalangan pendidik, pengaruh budaya global yang bertentangan dengan ajaran Islam, dualisme sistem pendidikan yang memisahkan pelajaran agama dari mata pelajaran lainnya, serta minimnya dukungan struktural dalam bentuk kebijakan dan materi ajar yang mendukung integrasi nilai-nilai Islam. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pelatihan intensif bagi pendidik, penerapan pendekatan holistik dalam pembelajaran, penggunaan teknologi untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam, serta kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan masyarakat. Dengan pendekatan inklusif dan terarah, integrasi nilai-nilai pendidikan Islam di sekolah negeri dapat memperkuat karakter siswa, meningkatkan kualitas pendidikan, dan menciptakan generasi yang berakhlak mulia, toleran, serta siap menghadapi tantangan globalisasi</em></p>TaufiqurrahmanOpik Taupik KurahmanDadan Rusmana
Copyright (c) 2024 Taufiqurrahman, Opik Taupik Kurahman, Dadan Rusmana
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-013117918910.61104/ihsan.v3i1.563Model Meaningful Instructional Design Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri 5 Sarolangun
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/587
<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisis penerapan model meaningful instructional design dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Negeri 5 Sarolangun. Sedangkan kegunaan dari Penelitian ini adalah untuk melihat apakah guru-guru Pendidikan agama Islam dapat menerapkan model Meaningful Instructional Design dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui metode Penelitian kualitatif, dengan kepala sekolah, wakil, guru-guru Pendidikan agama Islam dan siswa sebagai subjek Penelitian, data kemudian diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan model Miles and Huberman. Penelitian ini menghasilkan tiga hal, yakni (1) Guru pendidikan agama Islam sudah menerapkan Model Meaningful Instructional Design atau biasa disingkat MID dalam proses pembelajaran tapi belum maksimal. (2) Kendala yang dihadapi adalah pemahaman, baik secara teori maupun praktik yang benar dari Model Meaningful Instructional Design agar pada saat penerapannya dalam proses pembelajaran berjalan dengan tertib, menarik dan bermakna serta dapat mewujudkan tujuan pembelajaran. (3) Upaya yang dilakukan yakni: mempelajari, memahami dan mempraktikkan teori dan praktik Model Meaningful Instructional Design yang benar (efektif dan efisien), menganalisis hasil pembelajaran dan memperbaiki kekurangan dalam penerapan Model Meaningful Instructional Design, menggabungkan Model Meaningful Instructional Design dengan metode pembelajaran ceramah dan diskusi, dan memotivasi siswa untuk selalu semangat dalam belajar. Adapun kesimpulan dari Penelitian ini adalah penerapan model meaningful instructional design yang baik dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model Meaningful Instructional Design siswa terlihat lebih antusias dan semangat</em></p>Dyah Puji WinasisKemas Imron RosadiJamrizal
Copyright (c) 2024 Dyah Puji Winasis, Kemas Imron Rosadi, Jamrizal
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-013119020710.61104/ihsan.v3i1.587Pengembangan Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis Audio Visual Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri Kota Jambi
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/507
<p><em>Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang bersifat urgen dan primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan media audio visual dapat meningkatkan motivasi pada pembelajaran IPA dan untuk mengetahui penerapan pengembangan media audio visual dalam pembelajaran IPA di SMP Negeri Kota Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) yaitu suatu jenis penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk. Hasil penelitian ini mengungkapkan pertama, pengembangan media audio visual berbasis Powtoon di desain menggunakan model 4D. Hasil pengembangan berupa media audio visual berbasis Powtoon. Tahapan dalam pengembangan media audio visual dimulai dari define (pendefenisian) pendefenisian masalah yang terdapat disekolah, perancangan (design) mendesain produk dan mendesain materi sesuai modul ajar, pengembangan (develop) pengembangan media dilakukan dengan uji validitas yang dilakukan oleh para ahli, revisi, kemudian penyebaran terhadap peserta didik, Media audio visual berbasis powtoon untuk berhasil dikembangkan sebagai media pembelajaran dikelas VIII SMP Negeri 14 Kota Jambi pada pembelajaran IPA. Kedua, Media audio visual berbasis powtoon berhasil meningkatkan keefektifan belajar peserta didik serta motivasi yang meningkat setelah menggunakan media audio visual berbasis powtoon. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pengembangan media audio visual berbasis powtoon pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan keefektifan belajar peserta didik di kelas VIII SMP Negeri 14 Kota Jambi</em></p>Heni MardianiKaspul AnwarAlfian
Copyright (c) 2025 Heni Mardiani, Kaspul Anwar, Alfian
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-012025-01-013120822610.61104/ihsan.v3i1.507Implementasi Pembelajaran Dengan Metode Debat Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di SMP Muhammadiyah 16 Lubuk Pakam
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/723
<p><em>Metode debat dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kemampuan komunikasi, meningkatkan kepercayaan diri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan implementasi pembelajaran dengan metode debat pada mata pelajaran akidah akhlak di SMP Muhammadiyah 16 Lubuk Pakam. Penelitian ini menggunakan metode kuallitatif dengan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan metode debat memberikan dampak positif terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis, kemampuan berargumentasi, dan pemahaman materi siswa. Melalui strategi yang terstruktur, mulai dari pemilihan topik yang relevan dan menarik, pembagian kelompok pro dan kontra, persiapan argumen, pelaksanaan debat, pemberian umpan balik, hingga refleksi bersama, siswa menjadi lebih aktif dan partisipatif dalam proses pembelajaran. Metode ini tidak hanya mendorong siswa untuk berpikir logis dan analitis, tetapi juga melatih mereka untuk menyampaikan pendapat secara efektif dan menghargai perbedaan pendapat. Selain itu, keterlibatan siswa dalam debat turut membentuk karakter disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam menyampaikan gagasan</em></p>Dita Adinda FitriArlinaRachel HumayraSahmo Manik
Copyright (c) 2025 Dita Adinda Fitri, Arlina, Rachel Humayra, Sahmo Manik
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-242025-01-243122723310.61104/ihsan.v3i1.723Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Karakter Siswa di Era Digital
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/606
<p>Guru Pendidikan Agama Islam memiliki peran penting dalam membina karakter siswa di era digital yang penuh tantangan dan peluang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran guru PAI dalam membimbing siswa agar memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Islam meskipun menghadapi dampak negatif teknologi. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam, penelitian ini mengungkapkan bahwa integrasi teknologi, seperti penggunaan Chromebook, mendukung pembelajaran berbasis digital yang interaktif dan kolaboratif. Strategi pembelajaran berbasis MERDEKA memungkinkan siswa mengembangkan nilai-nilai positif, seperti mujahadah an-nafsi, husnudzon, dan ukhuwah, melalui pendekatan yang personal dan relevan. Penelitian ini menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi yang tepat dapat menjadi alat untuk membentuk karakter siswa yang unggul, mempersiapkan mereka menghadapi era digital dengan keimanan dan ketakwaan kokoh. Dengan pendekatan ini, guru PAI berperan sebagai fasilitator pembelajaran bermakna yang mampu menciptakan generasi unggul dan religius</p>Ghani Ahmad HaidarHikmah Maulani
Copyright (c) 2025 Ghani Ahmad Haidar, Hikmah Maulani
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-252025-01-253123424110.61104/ihsan.v3i1.606Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Dan Masyarakat
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/684
<p><em>Pendidikan dalam keluarga merupakan aspek penting dalam pembentukan perilaku seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan peran pendidikan agama Islam dalam keluarga dan masyarakat. Metode penelitian ini adalah kajian kepustakaan dengan pendekatan deskriptif dan eksploratif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pendidikan agama Islam berfungsi dalam keluarga dan masyarakat untuk membentuk manusia yang percaya dan ketaqwaan kepada Allah SWT agar terciptanya kehidupan yang baik dalam keluarga dan masyarakat. Pendidikan agama Islam merupakan fondasi yang utama sebagai sistem pendidikan moral dan ahklak, dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Pendidikan agama dalam lingkungan masyarakat sangat berperan penting bagi kehidupan bermasyarakat dan untuk meningkatkan moral bangsa dan negara. Pendidikan agama Islam yang ditanamkan sejak dini di lingkungan keluarga, didukung oleh pendidikan di masyarakat, merupakan kunci untuk menciptakan generasi yang berakhlak mulia, religius, dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara. Kesimpulan bahwa peran pendidikan agama islam merupakan pertama, fondasi dalam keluarga untuk membentuk perilaku dan moral anak-anak dan mengetahui batasan baik dan buruk kedua, berfungsi untuk membentuk manusia yang percaya dan ketaqwaan kepada Allah SWT ketiga, fondasi utama dan berperan dalam pendidikan moral bagi pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya.</em></p>SahrulAgustina
Copyright (c) 2025 Sahrul, Agustina
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-272025-01-273124225010.61104/ihsan.v3i1.684Penerapan Model Kirkpatrick Dalam Evaluasi Program Karantina Tahfizh di Qur’an Learning Center Yogyakarta
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/622
<p><em>Program karantina tahfzih merupakan salah satu program intensif dalam membentuk penghafal Al-Qur’an dengan sistem pembelajaran terstruktur dan lingkungan yang kondusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program karantina tahfizh di Qur’an Learning Center Yogyakarta dengan menggunakan model Kirkpatrick. Penelitian ini berfokus pada tingkat kepuasan peserta (level 1: reaksi) dan peningkatan kemampuan hafalan (level 2: pembelajaran). Pendekatan campuran (mixed methods) diterapkan, dengan kuesioner untuk mengukur tingkat kepuasan, serta observasi dan capaian hafalan untuk menilai hasil pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada level 1 aspek rekasi peserta sangat puas dengan fasilitas, pelayanan, dan interaksi dengan pengajar, meskipun terdapat ruang untuk peningkatan, seperti metode yadain dan kualitas makanan. Dalam level 2 aspek pembelajaran, sebagian besar peserta mencapai peningkatan hafalan yang signifikan, tetapi hasilnya tidak merata, terutama bagi peserta dengan kemampuan awal lebih rendah. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami penerapan model Kirkpatrick untuk evaluasi program pendidikan tahfizh, serta memberikan rekomendasi bagi Qur’an Learning Center Yogyakarta untuk meningkatkan efektivitas program selanjutnya.</em></p>Arina Nur SofianaSuwadi
Copyright (c) 2025 Arina Nur Sofiana, Suwadi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-272025-01-273125126710.61104/ihsan.v3i1.622Efektivitas Pembelajaran Online Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/502
<p><em>Era digital yang semakin berkembang, pembelajaran online menjadi alternatif utama dalam pendidikan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pembelajaran online terhadap motivasi belajar mahasiswa dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui studi literatur. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan. Dalam mengumpulkan data penelitian ini menggunakan sumber-sumber literatur yang relevan, seperti buku, artikel, dan jurnal. Dan laporan penelitian sebelumnya, untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa dalam konteks pembelajaran online. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun pembelajaran online menawarkan fleksibilitas dan aksesibilitas yang lebih baik, tantangan seperti kurangnya interaksi sosial, keterbatasan dukungan dari pengajar, dan kesulitan dalam menjaga disiplin diri dapat mengurangi motivasi mahasiswa. Selain itu, faktor-faktor seperti desain kurikulum yang menarik, penggunaan teknologi yang efektif, dan dukungan komunitas juga berperan penting dalam meningkatkan motivasi belajar. Penelitian ini merekomendasikan perlunya strategi pengembangan pembelajaran online yang lebih interaktif dan mendukung untuk meningkatkan motivasi mahasiswa dalam proses belajar. </em></p>Dian SelfianaSabilul NajahSri WulandariDian Rif'iyati
Copyright (c) 2025 Dian Selfiana, Sabilul Najah, Sri Wulandari, Dian Rif'iyati
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-312025-01-313126827710.61104/ihsan.v3i1.502Pan-Islamisme dan Pengaruhnya pada Pendidikan di Indonesia
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/505
<p><em>Pan-Islamisme yang dipelopori oleh tokoh–tokoh seperti Jamaluddin Al-Afghani, muncul sebagai respons terhadap kemunduran yang dirasakan umat islam yang dilakukan oleh kekuatan barat, terutama pada abad 19 Masehi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan pan-islamisme dan pengaruhnya pada pendidikan di indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis literatur untuk mengeksplorasi bagaimana ide–ide Pan-Islamisme mempengaruhi pola pendidikan dan kesadaran umat Islam di Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pan-Islamisme tidak hanya berkontribusi pada kebangkitan semangat solidaritas di kalangan umat Islam, tetapi juga mendorong reformasi pendidikan yang lebih inklusif dan progresif. Pan-Islamisme dan pengaruhnya yang signifikan terhadap pendidikan di indonesia dapat dilihat dari beberapa perspektif yang saling berkaitan, baik dari sisi sejarah, perkembangan sosial, maupun tantangan modernisasi pendidikan. Terutama dalam konteks sejarah dan perkembangan social umat Islam. Pan-Islamisme merupakan gerakan yang bertujuan untuk menyatukan umat muslim di seluruh dunia dalam menghadapi tantangan kolonialisme dan imperialisme, telah memiliki pengaruh signifikan terhadap pola pendidikan di indonesia, terutama pada masa perjuangan kemerdekaan, tetapi gerakan ini tidak hanya berfokus pada upaya untuk mempersatukan umat muslim dalam menghadapi kolonialisme dan imprealisme, tetapi juga berperan dalam membangkitkan kesadaran akan pentingnya pendidikan yang berbasis agama.</em></p>Atha Aurellia ZahraBadrul FalahBagas Syafiq Alkautsar
Copyright (c) 2025 Atha Aurellia Zahra, Badrul Falah, Bagas Syafiq Alkautsar
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-312025-01-313127829010.61104/ihsan.v3i1.505Komponen Modul Ajar Dan Manfaatnya Bagi Guru Dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran di Abad 21
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/498
<p><em>Pendidikan abad ke-21 menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa, kreativitas, pemikiran kritis, komunikasi, dan kolaborasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki komponen pembelajaran modular dan manfaatnya bagi guru dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran di abad ke-21. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi, teknik analisis data dalam penelitian ini dengan reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa modul ajar dapat meningkatkan efektivitas guru dengan memberikan pendekatan pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, memfasilitasi pengembangan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan mempromosikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Lebih lanjut, studi ini menyoroti pentingnya sarana dan prasarana dalam mendukung efektivitas pembelajaran modular. Secara keseluruhan, studi ini menyimpulkan bahwa pembelajaran modular merupakan komponen penting dari pendidikan abad ke-21, dan komponennya memiliki dampak yang signifikan pada efektivitas guru. Oleh karena itu, disarankan agar guru dan lembaga pendidikan memprioritaskan pengembangan dan penerapan modul ajar untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran.</em></p>Selfi ArinieNor Azmah
Copyright (c) 2025 Selfi Arinie, Nor Azmah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-312025-01-313129129710.61104/ihsan.v3i1.498Ilmu Ushul Fiqih Dalam Perspektif Filsafat Ilmu
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/725
<p><em>Ushul fiqih merupakan ilmu yang paling tinggi derajatnya, karena menggabungkan naql dan aql. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana ontologi, epistemologi dan aksiologi (paradigma filsafat ilmu) ushul fiqih. Penelitian adalah kajian kepustakaan (library research) dengan metode content analysis (penalaran isi). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Uṣhul fiqih adalah pengetahuan tentang dalil-dalil fiqih secara global, cara mengistinbatkan hukum dari dalil-dalil itu, dan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaku istinbat hukum. Wilayah kajian (ontology ) ilmu ushul fiqh adalah kaidah-kaidah atau metode pengambilan hukum. Kaidah-kaidah itu, biasanya disebut dengan dalil syara` yang kullî (dalil syara` yang umum). Misalnya berupa qiyas dan kehujjahannya, batasan-batasan âm, perintah (amr) dan indikatornya, dan kaidah tentang larangan (nâhî). Epistemologi ilmu Ushul Fiqih itu ada empat: al-Qur’an, as -sunah, ijma dan qiyas. Penelitian ini berkesimpulan bahwa ketiga tiang penyangga (ontologi, epistemologi dan aksiologi) saling berkaitan erat. Penggabungan kekuatan wahyu dan akal merupakan ciri khas epistemologi ushul fiqih. Wahyu diposisikan pada tingkat yang teratas, karena ia bersumberkan dari yang Maha Tahu. Akal diposisikan pada tingkat lebih rendah secara hierarkis, mengisyaratkan agar akal tunduk kepada kebenaran wahyu. Dalam konstruk ini, wahyulah yang menjadi standar kebenaran.</em></p>Siti ZahirohM. Yunus Abu Bakar
Copyright (c) 2025 Siti Zahiroh, M. Yunus Abu Bakar
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-312025-01-313129830810.61104/ihsan.v3i1.725Pengembangan Kurikulum Pesantren di Era Modern
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/757
<p><em>Pesantren Sering Digambarkan Dengan Lingkungan Yang Tertutup Dari Dunia Luar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengembangan kurikulum di era modern, fokus Utama penelitian ini mengidentifikasi prinsip-prinsip dasar, Strategi Implementasi, dan tantangan yang dihadapi dalam merancang kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisional pesantren. Penelitian Ini Merupakan Penilitian Kepustakaan, teknik pengumpulan data melalui tela’ah literatur dari buku, jurnal, dan dokumen Terkait. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Pengembangan Kurikulum Pesantren Yang Ideal Memadukan Tiga Elemen Utama Yaitu: 1.Keutuhan Pembelajaran Kitab Kuning, 2. Penguatan Keterampilan Hidup (Life Skills),3. Integrasi Teknologi Digital. juga Bahasa Yang Sama Dari 3 Edialis Tersebut Yaitu: Salafiyah (Tradisional), Khalafiyah (Modern) Dan Konvergensi/ Konprehensif (Perpaduan Tradisional Dan Modern). Berdasarkan Tipologi Tersebut, Ternyata Pengembangan Kurikulum Pesantren Tetap Mampu Mengantarkan Santrinya Untuk Tetap Eksis Menghadapi Era Modern Selain Itu Ditemukan Bahwa Fleksibilitas Kurikulum Serta Keterlibatan Aktif Kiai Dan Santri Menjadi Kunci Keberhasilan Dalam Proses Berjalannya Kurikulum Pesantren. Penelitian Ini Diharapkan Dapat Memberikan Panduan Teoritis Bagi Pesantren Dalam Menyusun Kurikulum Yang Adaptif, Inovatif, Dan Tetap Berakar Pada Tradisi Islam.</em></p>Hesim MuzediMuhammad Husni
Copyright (c) 2025 Hesim Muzedi, Muhammad Husni
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-312025-01-313130931610.61104/ihsan.v3i1.757Desain Lintas Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Materi Himpunan
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/766
<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mendesain pembelajaran himpunan dengan menggunakan lintasan belajar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian desain (design research) sederhana yaitu penelitian degan fokus utama pada aktivitas pembelajaran dan pengembangan teori. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah dengan tujuan pembelajaran menentukan suatu Kumpulan yang termasuk himpunan dan bukan himpunan dengan tepat. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 januari 2025 dengan melibatkan 28 siswa kelas VII B SMP IT Darur Rasyid Aceh Singkil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dapat melalui lintasan belajar melalui konteks survey jajanan sekolah, yang terdiri dari aktivitas: mendaftar objek jajanan di kantin sekolah (masalah kontekstual), mengelompokkan objek berdasarkan karakteristik/sifat objek yang identik (pemodelan), menyatakan objek (anggota himpunan) dengan menggunakan tabulasi, notasi dan menyatakan jenis keanggotaan. Kesiumpulan yang didapatkan adalah lintas belajar dengan meggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat diterima dengan baik oleh siswa dibuktikan dengan kemampuan pemahamn konsep siswa dalam menyelesaikan dan memecahkan permsalahan pada materi menyatakan keanggotaan dan bukan anggota himpunan.</em></p>Zenfiqa Aditya Ramadhani Br SitepuMahyuniEllis Mardiana PanggabeanTua Halomoan Harahap
Copyright (c) 2025 Zenfiqa Aditya Ramadhani Br Sitepu, Mahyuni, Ellis Mardiana Panggabean, Tua Halomoan Harahap
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-312025-01-313131732810.61104/ihsan.v3i1.766Mathematics In Context: A Lesson For Teaching Geometric Sequences In High School
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/765
<p><em>Learning design is an important framework in the educational process designed to achieve learning objectives effectively and efficiently. This research aims to analyze the teaching of Geometric Rows material in Class X SMA (Senior High School) using the Problem base Learning approach. This research uses design research method. The results of this study reveal that design research with a preliminary design stage succeeded in developing an “Iceberg” and HLT-based learning trajectory on geometric row material that was effective in facilitating students' concept understanding gradually. This learning trajectory is designed through stages ranging from real contexts to abstract models, so that students can understand the patterns and formulas of geometric rows in depth. At the contextual level, the introduction of real problems helps students relate mathematical concepts to everyday life, increasing learning motivation. At the concrete model level, students are able to visualize the geometric sequence pattern through manipulation of objects and tools, so that they understand the relationship between terms intuitively. Furthermore, at the abstract model level, students are not only able to use the geometric sequence formula correctly, but also understand the conceptual basis behind it. Finally, at the generalization level, students are able to solve various application problems, showing critical thinking skills and a deeper understanding of the concepts.</em></p>Niska Bonitasia ZendratoSyafi’iEllis Mardiana PanggabeanTua Halomoan Harahap
Copyright (c) 2025 Niska Bonitasia Zendrato, Syafi’i, Ellis Mardiana Panggabean, Tua Halomoan Harahap
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-02-022025-02-023132933510.61104/ihsan.v3i1.765Peran Pengurus Dan Ustadz Sebagai Pembimbing Dalam Pendidikan Karakter Santri di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran Gondanglegi Malang
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/808
<p><em>Pendidikan karakter memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan moral dan kepribadian santri, khususnya dalam konteks pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana pengurus dan ustadz mempengaruhi perkembangan karakter santri melalui metode pengajaran yang berbasis pada nilai-nilai agama, dengan fokus pada pembentukan akhlak yang mulia, kedisiplinan, dan tanggung jawab, dan bagaimana pengurus dan ustadz memberikan teladan dan motivasi dalam kehidupan sehari-hari santri, baik di dalam maupun di luar kegiatan belajar. Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, informan kunci dalam penelitian ini adalah ustadz dan ustadzah, sedangkan santri dijadikan sebagai informan tambahan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat diutarakan bahwa peran pengurus dan ustadz di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 sangat krusial dalam membentuk karakter santri. Melalui metode pengajaran yang berbasis pada nilai-nilai agama Islam, pengurus dan ustadz tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga bertindak sebagai teladan yang memberikan bimbingan langsung dalam kehidupan sehari-hari santri. Mereka berperan aktif dalam menanamkan kedisiplinan, tanggung jawab, serta akhlak yang mulia, dengan mempraktikkan nilai-nilai tersebut melalui keteladanan dalam beribadah dan berinteraksi sosial. Selain itu, pengurus dan ustadz juga memberikan motivasi dan arahan untuk santri agar mereka mampu menjalani kehidupan yang seimbang antara ilmu agama dan pengetahuan umum</em></p>IshomuddinM. Husni
Copyright (c) 2025 Ishomuddin, M. Husni
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-02-032025-02-033133634710.61104/ihsan.v3i1.808Analisis Kewajiban Menuntut Ilmu Dalam Islam Perpspektif Al-Qur’an Dan Hadis
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/834
<p><em>Agama Islam adalah agama yang sangat memberikan perhatian penuh terhadap ilmu pengetahuan. peneliti bertujuan untuk memberi gambaran tentang urgensi ilmu pengetahuan bagi manusia dan kewajiban mereka untuk menuntutnya, beserta tipologi kategori ilmu pengetahuan dalam hubungannya dengan orang mukallaf. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan, dimana seluruh data diambil melalui buku, jurnal dan dokumen yang berkaitan dengan tema penelitian. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Mencari ilmu merupakan kewajiban fundamental dalam Islam yang ditegaskan dalam Al-Quran dan hadis. Agama Islam sangat mendorong umatnya untuk senantiasa menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum. Hal ini karena ilmu adalah kunci untuk memahami alam semesta, meningkatkan kualitas hidup, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menuntut ilmu, seorang Muslim dapat menjalankan perannya sebagai khalifah di muka bumi dengan lebih baik, serta berkontribusi dalam kemajuan peradaban manusia. Kewajiban mencari ilmu tidak hanya berlaku bagi individu, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama dalam masyarakat Islam. Masyarakat yang berilmu akan lebih maju, sejahtera, dan mampu menghadapi berbagai tantangan zaman.</em></p>Lingga FahrurrosiM.Taufik Ismail SiregarAbadullah Hilmi Az-ZuhdyHesim Muzedi
Copyright (c) 2025 Lingga Fahrurrosi, M.Taufik Ismail Siregar, Abadullah Hilmi Az-Zuhdy, Hesim Muzedi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-02-052025-02-053134835710.61104/ihsan.v3i1.834Integrasi Islam Dan Sains di Pondok Pesantren: Upaya Mewujudkan Multidisipliner di Era Globalisasi
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/840
<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi pendidikan sains dan pendidikan pesantren di Pondok Pesantren Mansyaul Ulum Ganjaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menggali pengalaman dan praktik integrasi yang ada di pesantren serta dampaknya terhadap pembelajaran santri. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi dan dokumentasi, teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi ini menghasilkan perubahan positif dalam sikap santri, yang tidak hanya memperoleh pengetahuan di bidang sains, tetapi juga memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran agama. Santri menunjukkan sikap yang lebih terbuka dan kritis terhadap ilmu pengetahuan, serta mampu mengaitkan konsep-konsep sains dengan nilai-nilai agama. Penelitian ini menemukan bahwa lulusan santri memiliki keseimbangan antara pengetahuan umum dan pengetahuan agama, menciptakan generasi yang cerdas secara akademis dan memiliki moralitas yang tinggi. Meskipun terdapat tantangan dalam pelaksanaan integrasi, dukungan dari pengelola pesantren dan keterlibatan aktif santri berperan penting dalam keberhasilan model integrasi ini. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan lebih lanjut dari model integrasi pendidikan sains dan agama sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.</em></p>Aisyah Nindi AntikaSiti Muyassaroh
Copyright (c) 2025 Aisyah Nindi Antika, Siti Muyassaroh
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-02-052025-02-053135837410.61104/ihsan.v3i1.840 Strategi Digitalisasi Pendidikan Pesantren Dalam Internalisasi Nilai Aswaja Bagi Generasi Z di Era Teknologi
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/851
<p><em>Digitalisasi dalam pendidikan pesantren menghadirkan tantangan dan peluang dalam menjaga tradisi keislaman sekaligus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Pondok Pesantren An-Nur 2 Al-Murtadlo Malang sebagai salah satu pesantren besar di Indonesia mulai mengadopsi teknologi digital dalam sistem pembelajarannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi digitalisasi dalam internalisasi nilai Aswaja bagi Generasi Z. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana pesantren mengintegrasikan teknologi seperti Maktabah Syamilah, e-learning, dan media sosial dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa digitalisasi dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran jika diterapkan dengan strategi yang tepat, seperti pendekatan blended learning, pelatihan literasi digital bagi tenaga pengajar dan santri, serta regulasi yang seimbang antara penggunaan teknologi dan tradisi pesantren. Selain itu, tantangan utama yang dihadapi mencakup keterbatasan infrastruktur, kesiapan sumber daya manusia, serta kekhawatiran terhadap perubahan pola belajar santri. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa digitalisasi bukan ancaman bagi pesantren, tetapi dapat menjadi alat efektif untuk menanamkan nilai-nilai Aswaja kepada Generasi Z jika diterapkan dengan strategi yang tepat dan terarah</em></p>Ari Abdi WidodoMuhammad Husni
Copyright (c) 2025 Ari Abdi Widodo, Muhammad Husni
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-02-072025-02-073137538610.61104/ihsan.v3i1.851Peran Pesantren Dalam Meneguhkan Identitas Budaya Indonesia di Tengah Arus Modernisasi
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/847
<p><em>Budaya sebagai produk pemikiran dan kreativitas manusia yang diwariskan melalui generasi, mencerminkan identitas suatu bangsa, di Indonesia, keberagaman budaya melambangkan keunikan bangsa. Namun globalisasi menjadi ancaman signifikan terhadap pelestarian budaya lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pesantren dalam meneguhkan identitas budaya indonesia di tengah arus modernisasi. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa budaya adalah hasil karya dan agasan manusia yang diwariskan dari generasi ke generasi, mencerminkan identitas suatu bangsa. Di Indonesia, keberagaman budaya menjadi simbol keunikan bangsa. Namun, globalisasi dengan pengaruh budaya asing yang kuat, terutama lewat teknologi dan media massa, mengancam kelestarian budaya lokal. Pesantren berperan penting dalam menjaga identitas budaya, khususnya budaya Islam. Selain mengajarkan agama melalui kitab kuning, pesantren juga membentuk karakter dan nilai moral santrinya. Pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga sebagai pelestari budaya lokal, dengan mengajarkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan ilmu pengetahuan.</em></p>Kemal HusenMuhammad Husni
Copyright (c) 2025 Kemal Husen; Muhammad Husni
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-02-072025-02-073138739710.61104/ihsan.v3i1.847Urgensi Lingkungan Sebagai Media Dalam Menunjang Efektivitas Pembelajaran
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/858
<p><em>Lingkungan sebagai media mencakup berbagai aspek, seperti lingkungan sosial, lingkungan alam dan lingkungan buatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan urgensi lingkungan sebagai media dalam menunjang efektivitas pembelajaran. Pendekatan dalam penelitian ini adalah studi literature, sumber-sumber yang telah ditemukan dianalisis secara kritis untuk mengidentifikasi konsep-konsep utama terkait urgensi lingkungan sebagai media pembelajaran. Analisis ini mencakup perbandingan teori, temuan penelitian sebelumnya, serta implikasi yang dapat diambil untuk memperkaya kajian ini. Hasil penelitian ini dapat diutarakan bahwa Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa diperlukan media yang sesuai guna meningkatkan kualitas pembelajaran, menciptakan suasana yang menyenangkan, serta mendorong siswa untuk lebih berpartisipasi dalam mengemukakan ide dan aktif dalam proses belajar. Salah satu Solusi untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk belajar sebelum dan sesudah menerima materi di sekolah dengan menghubungkan pengalaman serta penemuan mereka di lingkungan sekitar. Tujuannya adalah menciptakan proses komunikasi dan interaksi antara siswa dengan lingkungan atau Masyarakat sehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan bermakna.</em></p>Ifa Farhatin HasbiyallohIhyaul UlumLuqman Hakim
Copyright (c) 2025 Ifa Farhatin Hasbiyalloh, Ihyaul Ulum, Luqman Hakim
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-02-072025-02-073139841110.61104/ihsan.v3i1.858Kitab Kuning Fondasi Karakter Orang-Orang Pesantren
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/862
<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran dan pengaruh kitab kuning sebagai fondasi pendidikan di pesantren. Kitab kuning, yang merujuk pada kitab-kitab klasik dalam tradisi Islam, memiliki sejarah panjang dan penting dalam pembentukan intelektual dan spiritual di kalangan santri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pustaka (library research), di mana berbagai sumber tertulis seperti buku, jurnal, dan artikel ilmiah dianalisis untuk memahami lebih mendalam tentang kontribusi kitab kuning dalam pendidikan pesantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitab kuning memainkan peran krusial dalam melestarikan dan mentransmisikan ilmu pengetahuan Islam klasik. Melalui pendekatan yang sistematis dan mendalam, kitab-kitab ini menjadi alat utama bagi santri dalam mempelajari berbagai disiplin ilmu, termasuk fiqh, tafsir, hadits, dan tasawuf. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa metode pengajaran kitab kuning di pesantren, seperti sorogan dan bandongan, membantu dalam membangun karakter dan spiritualitas santri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kitab kuning tidak hanya berfungsi sebagai sumber pengetahuan, tetapi juga sebagai sarana pembentukan moral dan etika bagi santri. Pentingnya kitab kuning dalam pendidikan pesantren menjadikan penelitian ini relevan dalam konteks modern, di mana integrasi antara tradisi dan inovasi menjadi kunci dalam mempertahankan nilai-nilai luhur sambil merespon tantangan zaman</em></p>Muhammad Syu'aibM.Husni
Copyright (c) 2025 Muhammad Syu'aib, M.Husni
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-02-072025-02-073141242310.61104/ihsan.v3i1.862Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Karakter Peserta Didik Baru
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/870
<p><em>Pendidikan Agama Islam memainkan peran penting dalam membentuk karakter peserta didik, terutama pada peserta didik baru yang memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kurikulum PAI yang efektif dapat membentuk kepribadian yang berintegritas, jujur, disiplin, serta memiliki rasa tanggung jawab dan empati terhadap sesama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan kurikulum PAI sebagai alat untuk meningkatkan karakter peserta didik baru, dengan pendekatan yang berfokus pada integrasi antara nilai-nilai agama, praktik sosial, dan pengembangan pribadi yang seimbang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui studi literatur dari berbagai sumber yang relevan, wawancara mendalam dengan guru PAI, serta observasi terhadap implementasi kurikulum PAI di beberapa sekolah. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berfokus pada peningkatan karakter peserta didik baru sangatlah penting. Kurikulum PAI yang efektif harus mencakup pendekatan yang integratif antara teori dan praktik, serta melibatkan berbagai pihak, baik pendidik, orang tua, maupun masyarakat. Dengan pengembangan kurikulum yang holistik dan berbasis pada nilai-nilai Islam yang mendalam, pendidikan agama dapat memainkan peran strategis dalam membentuk karakter peserta didik yang berkualitas.</em></p>Sita AcetylenaEmilda Fibyani AgustinSutan Faiz AmrillahEdy Setiawan
Copyright (c) 2025 Sita Acetylena, Emilda Fibyani Agustin, Sutan Faiz Amrillah, Edy Setiawan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-312024-12-313142442910.61104/ihsan.v3i1.870Pengaruh Rutinan Istighosah Ratib Al-Haddad Terhadap Peningkatan Kerukunan Pada Anggota Pokja Jaya Agung di Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep
http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/874
<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh rutinan istighosah Rotib Al-Haddad terhadap peningkatan kerukunan masyarakat. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitaitf dengan dua variabel yakni variabel X (rutinan istighosah Rotib Al-Haddad) dan variabel Y (kerukunan masyarakat). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh pada rutinan istighosah Ratib Al-Haddad terhadap peningkatan kerukunan masyarakat Pokja Jaya Agung Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep, hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara dengan pimpinan yang menyatakan bahwa kegiatan rutinan istighosah Ratib Al-Haddad dapat mempererat tali silaturrahmi antar masyarakat. Hal tersebut juga didukung dengan uji T, yang menghasilkan nilai signifikan yang berarti bahwa rutinan istighosah Ratib Al-Haddad berpengaruh signifikan terhadap peningkata kerukunan masyarakat. Selain uji T, hasil uji determinasi juga menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara rutinan istighosah Ratib Al-Haddad terhadap peningkatan kerukunan masyarakat yaitu dengan persentase pengaruh sebesar 38,3%. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan SPSS dapat disimpulkan bahwa rutinan istighosah Rotib Al-Haddad berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kerukunan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan Uji T Parsial yang menghasilkan nilai signifikansi yakni 0,000 lebih kecil dari 0,05, dan hasil Uji Determinasi yang menghasilkan nilai Adjusted R Square sebesar 38,3%, yang berarti bahwa rutinan istighosah Rotib Al-Haddad 38,3% berpengaruh terhadap peningkatan kerukunan masyarakat dan sisanya sebesar 61,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti</em></p>Faieshal MujtabaA.Tajib
Copyright (c) 2025 Faieshal Mujtaba, A.Tajib
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-312025-01-313143043910.61104/ihsan.v3i1.874